Wednesday, April 27, 2011

ETIS kah??

Etis tidak seorang dosen mengeluarkan mahasiswanya dari kelas??

Oke, saya akan menceritakan terlebih dahulu, kenapa saya menulis kalimat judul diatas. Saya mengambil salah satu matakuliah KP. Dosennya cukup cantik, kalau senyum mirip gita gutawa, hehe.. Tapi saya ga akan bahas lebih jauh tentang keindahan fisik si dosen, akan tetapi saya akan membahas kelakuannya sebagai pengajar.

Sekitar 2 minggu yang lalu dia (dosen Tersebut) telah menerapkan peraturan yang menurut saya sepihak tentang “ Jika diantara mahasiswa ada yang tidak bisa menjawab pertanyaan dosen tersebut maka akan dikeluarkan dari ruang kelas”.
Sepintas memang peraturan tersebut baik adanya. Karena akan memacu para mahasiswa menjadi lebih giat dalam belajar. Dan dinilai perlakuan tersebut sebagai PELAJARAN.

Akan tetapi akan sangat bebenturan mengenai HAK Mahasiswa untuk mendapat pengajaran dari dosen tersebut. Mahasiswa mempunyai HAK untuk mendapat ilmu dari dosen dan dosen mempunyai kewajiban untuk menularkan ilmunya. Akan tetapi pelajaran dimana mahasiswa dikeluarkan karena sebab tidak bisa menjawab sebuah pertanyaan dari dosen dinilai tidak etis. Ada bebarapa alasan mengapa saya menyatakan tidak etis

Pertama, Mahasiswa mempunya HAK untuk mendapatkan ilmu. Dan kewajiban dari Dosen adalah menularkan ilmunnya. Tindakan mengeluarkan Mahasiswa dari ruang kelas merupakan tindakan melangar HAK!

Kedua, Ketika mahasiswa tidak bisa menjawab. Akan dinilai mahasiswa tersebut tidak membaca. Padahal kemampuan mahasiswa untuk menyimpan memory dalam otak terbatas. Sehingga tidak semua bisa hafal.

Saya tekankan alasannya bahwa mahasiswa mempunyai Hak  karena kita BAYAR uang kuliah dan itu merupakan kewajiban mahasiswa. Sudah selayaknya bila pihak dosen selaku dari Universitas juga harus melakukan kewajibannya! Jangan malah menghilangkan HAK dari mahasiswa itu sendiri!

KELAHIRAN ATAU FERTILITAS


Pengertian Fertilitas

Fertilitas atau kelahiran merupakan salah satu faktor penambah jumlah penduduk disamping migrasi penduduk masuk . Kelahiran bayi membawa konsekuensi pemenuhan kebutuhan tumbuh kembang bayi tersebut, termasuk pemenuhan gizi dan kecukupan kalori, perawatan kesehatan. Pada gilirannya, bayi ini akan tumbuh menjadi anak usia sekolah yang menuntut pendidikan, lalu masuk angkatan kerja dan menuntut pekerjaan. Bayi perempuan akan tumbuh menjadi remaja perempuan dan perempuan usia subur yang akan menikah dan melahirkan bayi.
 
Tingkat kelahiran di masa lalu mempengaruhi tingginya tingkat fertilitas masa kini. Jumlah kelahiran yang besar di masa lalu disertai dengan penurunan kematian bayi akan menyebabkan bayi-bayi tersebut tetap hidup dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya disaat kematian bayi masih tinggi. Lima belas tahun kemudian bayi-bayi ini akan membentuk kelompok perempuan usia subur.

Konsep Angka Kelahiran Tahunan
Indikator angka kelahiran tahunan mencerminkan tingkat kelahiran pada suatu waktu atau tahun tertentu. Umumnya mengemukakan ukuran tentang berapa banyaknya bayi yang lahir dibandingkan dengan jumlah perempuan usia subur, pada suatu tahun tertentu untuk daerah tertentu. Indikator Angka Kelahiran tahunan merupakan cerminan kelahiran dalam bentuk penampang lintang (cross section) dan bukan bersifat longitudinal atau histories.
Jumlah Kelahiran
            Jumlah kelahiran adalah banyaknya kelahiran hidup yang terjadi pada waktu tertentu di wilayah tertentu. Informasi tentang jumlah kelahiran bermanfaat untuk perencanaan pembangunan berbagai fasilitas yang dibutuhkan khususnya pengembangan fasilitas kesehatan ibu dan anak, baik untuk masa kini maupun untuk masa yang akan datang. Selain itu, data tentang jumlah kelahiran merupakan dasar untuk perhitungan berbagai indikator fertilitas seperti Angka Kelahiran Kasar, Angka Kelahiran Menurut Umur, Angka Fertilitas Total, Angka Reproduksi Bersih, dan Rasio Anak Wanita. 
 
Angka ini antara lain dapat dimanfaatkan untuk memperkirakan jumlah kebutuhan fasilitas kesehatan yang akan dibutuhkan oleh Ibu hamil maupun bayi-bayi yang lahir tersebut. Cara menghitung angka kelahiran tersebut dengan menjumlahkan seluruh kelahiran hidup yang terjadi di suatu wilayah dalam satu tahun tertentu.

Keberhasilan Pemerintah Dalam Menekan Pertumbuhan Penduduk

Pemerintah Indonesia telah berhasil melaksanakan program keluarga berencana sejak tahun 1971, yang ditandai dengan penurunan tingkat fertilitas dari 5,6 anak pada tahun-tahun 1970-an menjadi 2,4 anak per wanita menjelang tahun 2000. Sementara itu program kesehatan juga telah mampu meningkatkan derajat kesehatan penduduk Indonesia yang ditandai dengan penurunan tingkat kematian bayi dan peningkatan harapan hidup penduduk Indonesia. Kejadian ini menyebabkan terjadinya transisi demografi dalam jangka waktu lama yang berdampak pada perubahan struktur umur penduduk dan berkurangnya proporsi anak-anak dibawah usia 15 tahun.

          Sebelum program KB dilaksanakan, angka ketergantungan penduduk Indonesia adalah 86 anak per 100 penduduk usia kerja. Artinya, pada tahun 1970-an setiap 100 pekerja mempunyai 86 anak yang menjadi tanggungannya. Pada tahun 2000 angka ketergantungan menurun menjadi 55 per 100 penduduk usia kerja. Jadi program KB selama ini telah mampu mengurangi beban penduduk usia kerja untuk menanggung anak-anak.

Berikut data statistik angka kelahiran atau fertilitas total di Indonesia dari tahun 1990 sampai 2000.







1992
(1990-1994)
1997
(1995-1999)
2000
(1998-2002)


Indonesia





2.80
2.34
2.27

                                                                                                                        Sumber dari http://www.datastatistik-indonesia.com/


Walau pun jumlah angka kelahiran menurun, ternyata setiap tahun penduduk dunia bertambah sekitar 78 juta orang. Akhirnya pertumbuhan penduduk terjadi hanya di negara-negara berkembang. Di sana jumlah penduduk bertambah dari 5,4 miliar orang menjadi 7,9 miliar orang. Sebaliknya, jumlah penduduk negara-negara industri tetap pada angka 1,2 miliar orang.



Perbandingan Angka kelahiran Indonesia dengan Malaysia.

            Malaysia merupakan salah satu Negara tetangga Indonesia yang sedang pesat membangun.Salah satu penyebab utamanya adalah proses pertumbuhan yang dinamik setiap tahun. Pada tahun 1990 misalnya penduduk Malaysia berjumlah 17,8 juta penduduk. Berdasarkan Buletin Perangkaan Malaysia (terbitan Juni 2006) jumlah penduduk di Malaysia adalah 26,64 juta penduduk. 24,8 juta orang merupakan warganegara Malaysia, tetapi sisanya 1,84 juta merupakan bukan warganegara Malaysia.
Berbeda dengan Indonesia yang pemerintahnya menekan pertumbuhan penduduk, Malaysia justru sebaliknya, samapai saat ini menetapkan untuk meningkatkan jumlah penduduk bagi memenuhi keperluan Negara. Karena Malaysia masih membutuhkan banyak sumber daya manusia untuk memenuhi industri-industri yang sedemikian pesat, karena banyak investor asing masuk ke negaranya.


Perbandingan Angka Kelahiran Negara Berkembang Dengan Negara Maju.

Lebih dari dua pertiga penduduk dunia ini berada di negara-negara berkembang. Tingkat kelahiran dan tingkat kematian sangat berbeda, tingkat pertumbuhan penduduk tinggi, sedangkan di negara-negara maju pertumbuhan penduduknya rendah (7 orang per 1000 penduduk pada periode yang sama).
Tingkat kelahiran kasar tersebut mungkin merupakan cara yang paling gampang untuk membedakan negara berkembang dengan negara-negara maju. Bagi negara berkembang masih sulit untuk menekan tingkat pertumbuhan sampai di bawah 20 per-1000 penduduk, sebaliknya untuk mencapai angka di atas itu sulit bagi negara-negara maju. Sementara itu, jika ditinjau dari kelahiran tampak bahwa tingkat kelahiran negara berkembang masih relatif tinggi yaitu sekitar 33 per 1000 penduduk. Implikasi penting tingkat kelahiran ini adalah bahwa proporsi anak-anak di bawah usia 15 tahun hampir separuh dari penduduk total di negara berkembang, sedangkan di negara-negara maju kurang lebih seperempat dari jumlah penduduk. Keadaan tersebut menyebabkan tinggi beban tanggungan
            Tingkat pertumbuhan penduduk di Negara-negara maju relative rendah, yaitu dibawah 1% per tahun. Hal ini disebabkan karena angka kelahiran dan kematian sudah dapat dikontrol dan sebagian besar penduduk berstatus menikah telah menggunakan alat kontrasepsi. Angka kematian bayi di negara maju berkisara antara 8 – 14 orang per 1000 jiwa, Begitu pula angka kematian berkisar anatar 4 – 10 orang per 1000 jiwa, Indikator tingkat pendidikan dan kesehatan, serta kecilnya kematian, menunjukkan baiknya kualitas penduduk negara maju. Agar kalian memperoleh gambaran yang lebih jelas




           

Saturday, April 23, 2011

Struktur Pasar : Persaingan Sempurna dan Monopoli

Struktur Pasar : Persaingan Sempurna dan Monopoli

Kita memulai studi kita tentang ekonomi manajerial dengan meneliti model maksimisasi nilai dari sebuah perusahaan. Model itu mengasumsikan maksimisasi nilai dengan dikenakan batasan-batasan dalam teknologi, batasan sumber daya, dan lingkungan ekonomi dan politik dimana perusahaan tersebut beroprasi sebagai tujuan utama dari manajemen. Proses maksimisasi nilai ini adalah kompleks dan melibatkan berbagai factor yang mempengaruhi keputusan-keputusan manajerial. Sejauh ini, kita telah
• Meneliti prinsip-prinsip analisis dan optimisasi ekonomi.
• Mempelajari karakteristik permintaan, termasuk masalah-masalah konseptual, estimasi dan peramalan.
• Menganalisis proses produksi termasuk analisis dan estimasi biaya.
• Mempertimbangkan pemograman linier sebagai metodologi untuk penggunaan sumber daya yang optimal dengan mempertimbangkan jumlah keluaran, mutu keluaran dan batasan-batasan sumber daya.
Kita sekarang siap mengintegrasikan topik-topik ini untuk memperlihatkan bagaimana permintaan, produksi dan hubungan biaya berinteraksi untuk menentukan struktur pasar yang dihadapi perusahaan.
Struktur pasar dijabarkan dalam bentuk serangkaian karakteristik industri yang secara langsung mempengaruhi keputusan harga/keluaran yang dibuat oleh perusahaan. Unsur-unsur primer dari struktur pasar mencakup jumlah dan distribusi ukuran actual dari penjual dan pembeli, secara kemungkinan pendatang baru, tingkat diferensiasi produk, ketersediaan dan biaya informasi tentang harga dan mutu keluaran, dan kondisi masuk dan keluar. Karena semua unsure struktur pasar ini dapat memiliki konsekuensi penting terhadap keputusan harga/keluaran yang dibuat oleh perusahaan, sebuah studi yang hati-hati terhadap struktur pasar diperlukan sebelum keputusan manajerial yang memaksimumkan nilai dapat dibuat.
Analisis struktur pasar adalah begitu penting sehingga kami mengkhususkan dua bab penuh untuk topik ini. Dalam bab ini kita akan mempertimbangkan teori-teori persaingan sempurna (atau persaingan murni) dan monopoli. Struktur pasar ini dapat dipandang sebagai titik akhir dari sebuah garis dengan tingkat persaingan yang menurun, yang bergerak dari model-model persaingan sempurna ke persaingan monopolistis ke oligopoly ke monopoli.Model persaingan sempurna menjabarkan sektor-sektor industri dengan persaingan yang paling ketat dalam sebuah perekonomian dimana persaingan harga yang menyebar menekan laba perusahaan sampai ke tingkat sekedar mempertahankan investasi yang diperlukan


Perbandingan antara persaingan sempurna dan monopoli

Struktur pasar menjabarkan lingkungan persaingan dalam pasar untuk setiap barang atau jasa. Sebuah pasar terdiri dari semua perusahaan dan individual yang rela dan mampu membeli atau menjual satu produk tertentu. Ini mencakup perusahaan-perusahaan dan para individu yang saat ini terlibat dalam pembelian dan penjualan sebuah produk tertentu, disamping para pendatang yang potensial.
Pendatang potensial adalah seorang individu atau perusahaan yang menghadirkan ancaman yang cukup dapat dipercaya untuk dapat memasuki pasar sehingga mempengaruhi keputusan harga/keluaran dari perusahaan-perusahaan yang ada. Pendatang potensial memainkan peran yang sangat penting dibeberapa industri. Beberapa industri dengan hanya beberapa peserta yang aktif pada awalnya tampak memegang laba ekonomi yang cukup besar. Tetapi sejumlah pendatang potensial dapat memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap keputusan-keputusan harga atau keluaran dari perusahaan-perusahaan yang ada. Misalnya IBM, Apple, Digital Equipment, dan pabrikan computer terkemuka lainnya adalah para pendatang potensial ke dalam berbagai industri pabrikan komponen computer, dan menggunakan ancaman untuk memasuki pasar tersebut untuk memperoleh harga yang menguntungkan dari para pemasok. Walaupun hanya erdapat relative sedikit peserta asing dan domestic, pembuatan komponen-komponen computer merupakan industri yang sangat inovatif dan bersaing dalam harga. Karena itu ketika menetapkan ciri-ciri struktur pasar adalah penting untuk mempertimbangkan pengaruh baik para pesaing saat ini maupun para pendatang yang potensial.
Struktur pasar umumnya dicirikan atas dasar empat karakteristik industri yang penting: Jumlah dan distribusi ukuran dari penjual dan pembeli yang aktif serta para pendatang potensial, tingkat diferensiasi produk , jumlah dan biaya informasi tentang harga dan mutu produk , serta kondisi masuk dan ke luar. Pengaruh struktur pasar diukur dalam bentuk harga yang dibayar oleh konsumen, ketersediaan dan mutu keluaran , ketenagakerjaan dan kesempatan kemajuan karir, dan laju inovasi produk diantara factor-faktor lainnya.
Perbedaan yang jelas antara model persaingan sempurna dan monopoli untuk prilaku pembeli dan penjual dapat dicatat di sepanjang setiap dimensi penting dari struktut pasar ini. Kita akan secara singkat mencirikan perbedaan-perbedaan ini dalam bagian berikutnya dan lalu mendalaminya dalam sisa bab ini.

Persaingan Sempurna

Persaingan sempurna (murni) adalah struktur pasar yang dicirikan dengan sejumlah bersar pembeli dan penjual untuk sebuah produk yang pada dasarnya sama, dimana setiap transaksi peserta pasar adalah begitu kecil sehingga tidak memiliki pengaruh terhadap harga pasar dari produk tersebut. Para pembeli dan penjual individu adalah pengambil harga (price taker). Ini berarti bahwa perusahaan-perusahaan mengambil harga pasar sebagai sesuatu yang tidak dapat diubah dan merancang strategi produk mereka sesuai dengan harga tersebut. Informasi permintaan dan penawaran yang bebas dan lengkap tersedia dalam pasar yang bersaing sempurna, dan tidak terdapat hambatan masuk dan keluar yang berarti. Sebagai akibatnya, persaingan harga yang ketat terjadi, dan hanya tingkat pengembalian atas investasi yang normal yang dimungkinkan dalam jangka panjang. Laba ekonomi hanya dimungkinkan dalam periode disekuilibrium jangka pendek sebelum para pesaing memberikan tanggapan persaingan yang efektif.




MONOPOLI

Monopoli adalah struktur pasar yang dicirikan dengan penjual tunggal dari sebuah produk yang sangat didiferensiasi. Karena sebuah perusahaan monopoli adalah penyedia satu-satunya untuk sebuah komoditas yang diinginkan, perusahaan monopoli itu adalah industri itu sendiri. Produsen setiap produk harus bersaing memperebutkan pangsa pasar dari pembelian konsumen, tetapi perusahaan monopoli tidak menghadapi persaingan yang efektif untuk penjualan produknya baik dari pesaing yang ada maupun yang potensial. Ini memungkinkan perusahaan monopoli tersebut untuk menentukan harga dan keluaran secara bersamaan untuk perusahaan (dan untuk industri yang bersangkutan). Hambatan masuk atau keluar yang besar seringkali merintangi para pendatang potensial dan menawarkan kesempatan untuk memperoleh laba ekonomi, bahkan dalam jangka panjang, baik kepada perusahaan monopoli yang efisien maupun yang tidak efisien.

Faktor-Faktor Yang Menentukan Tingkat Persaingan

Dua kondisi kunci menentukan tingkat persaingan di satu pasar tertentu: jumlah dan ukuran relative pembeli dan penjual dipasar tertentu, dan sampai sejauh mana produk tersebut distandarisasi. Faktor-faktor ini pada gilirannya dipengaruhi oleh sifat produk dan system produksi, ruang lingkup pendatang potensial dan karakteristik pembeli. Hubungan-hubungan ini dijabarkan dalam bagian-bagian berikut ini.

Pengaruh Karakteristik Produk Terhadap Struktur Pasar

Tersedianya barang pengganti yang baik untuk sebuah produk akan meningkatkan derajat persaingan dalam pasar untuk produk itu. Untuk mengilustrasikan jasa kereta api diantara dua titik umumnya hanya ditawarkan oleh satu kereta api. Tetapi jasa transportasi lainnya tersedia pula dari beberapa sumber, dan kereta api bersaing dengan jalur bis, perusahaan truk, angkutan air, pesawat udara dan mobil pribadi. Kemampuan subtitusi diantara cara-cara transportasi ini untuk jasa kereta api meningkatkan persaingan dalam pasar jasa transportasi.
Adalah penting untuk disadari bahwa struktur pasar tidak bersifat statis. Di abad 1800-an dan awal 1900-an kereta api hanya menghadapi sangat sedikit persaingan. Karena itu kereta api dapat mengenakan harga yang sangat tinggi dan memperoleh laba monopoli. Karena eksploitasi ini dikeluarkan undang-undang yang memberikan kewenangan kepada public untuk mengatur tarif angkutan kereta api. Perusahaan-perusahaan lain didorong oleh laba perusahaan kereta api untuk mengembangkan system jasa transportasi yang bersaing yang pada akhir mengarah pada struktur pasar yang jauh lebih bersaing. Saat ini, hanya sedikit orang yang berargumentasi bahwa kereta api memiliki kekuatan monopoli yang berarti, dan peraturan public untuk kereta api dikurangi untuk mengakui fakta ini.
Karakteristik fisik dari sebuah produk dapat juga mempengaruhi struktur persaingan dari pasarnya. Rasio yang rendah antara biaya distribusi dengan biaya total, misalnya, cenderung meningkatkan persaingan dan memperluas wilayah geografis dimana sebuah produsen tertentu dapat bersaing. Sifat produk yang mudah rusak menghasilkan pengaruh yang berlawanan. Jadi dalam mempertimbangakan tingkat persaingan untuk sebuah produk, sifat nasional, regional dan local dari sebuah pasar harus dipertimbangkan.

Pengaruh Karakteristik Produk Terhadap Persaingan

Ketika skala efisien minimum adalah besar dalam kaitannya dengan keseluruhan keluaran industri, hanya sedikit perusahaan yang mampu memperoleh ukuran keluaran yang diperlukan untuk efisiensi yang produktif. Dalam situasi seperti itu, tekanan persaingan hanya memungkinkan beberapa perusahaan untuk bertahan dalam sebuah industri. Sebaliknya ketika skala efisien minimum adalah kecil dalam hubungannya dengan keluaran keseluruhan industri, banyak perusahaan akan mampu mencapai keluaran yang diperlukan untuk operasi yang efisien. Dengan mempertahankan semua semua lainnya tetap sama, persaingan cenderung paling ketat ketika terdapat banyak pesaing yang efisien di pasar, daripada ketika hanya terdapat sedikit pesaing. Hal ini terutama benar ketika perusahaan yang lebih kecil dari skala efisien minimum menghadapi biaya produksi yang cukup jauh lebih tinggi dan ketika konstruksi pabrik skala efisien minimum memerlukan komitmen hanya pada sumber daya yang tidak terlalu banyak atau ketika perusahaan-perusahaan yang lebih kecil tidak menghadapi kerugian dalam bidang produksi, skala ekonomi hanya memiliki sedikit pengaruh atau tidak berpengaruh terhadap potensi persaingan dari perusahaan-perusahaan baru atau pendatang.

Pengaruh Kondisi Masuk dan ke Luar Terhadap Persaingan

Mempertahankan laba yang diatas normal atau inefisiensi produksi dari sebuah perusahaan monopoli dalam jangka panjang memerlukan hambatan yang berarti terhadap masuknya perusahaan baru, mobilitas dalam industri, dan hambatan untuk ke luar dari industri. Hambatan masuk adalah setiap factor atau karakteristik industri yang menciptakan keuntungan bagi perusahaan-perusahaan yang ada dibandingkan para pendatang baru. Hak-hak hokum seperti paten dan lisensi dapat menyajikan hambatan yang kuat terhadap para pendatang baru dalam industri farmasi, televisi kabel, penyiaran televisi dan radio dan di industri-industri lainnya. Faktor –faktor lainnya kadang-kadang menciptakan hambatan masukan, termasuk skala ekonomi yang cukup besar, ruang lingkup ekonomi, modal yang besar atau persyaratan tenaga kerja terlatihdan ikatan dengan loyalitas konsumen yang diciptakan melalui periklanan dan alat-alat lainnya.
Faktor-faktor yang menciptakan hambatan masuk kadang-kadang menghasilkan keuntungan kompensasi bagi para konsumen. Walaupun paten dapat mengarah pada laba monopoli bagi perusahaan yang menemukan, paten juga dapat mendorong pengembangan produk atau proses baru yang bernilai. Walaupun perusahaan-perusahaan terkemuka yang sangat efisien atau inovatif menyulitkan bagi perusahaan-perusahaan baru untuk memasuki pasar dan bagi perusahaan-perusahaan yang tidak memimpin untuk berkembang, mereka juga memiliki pengaruh yang menguntungkan berupa menurunkan harga industri dan meningkatkan mutu produk. Karena itu evaluasi yang lengkap terhadap pengaruh ekonomi dari hambatan masuk melibatkan pertimbangan baik terhadap biaya maupun manfaat.
Sementara hambatan masuk memiliki potensi untuk merintangi persaingan dengan mempersulit pemasukan baru atau pertumbuhan, kekuatan-kekuatan persaingan dapat juga diturunkan melalui hambatan ke luar. Hambatan ke Luar adalah setiap batasan terhadap kemampuan perusahaan-perusahaan yang ada untuk menyebarkan ulang aktiva mereka dari satu industri atau lini lainnya. Selama akhir dasawarsa 1980-an, misalnya, beberapa pemerintah Negara bagian Amerika Serikat memulai diberlakukannya ketentuan hokum yang merintangi penutupan pabrik oleh perusahaan-perusahaan besar dalam industri baja, kaca, mobil dan industri-industri lainnya. Dengan mengenakan denda atau pajak yang sangat besar atau mengharuskan pengeluaran yang cukup besar untuk pelatihan ulang pekerja, peraturan-peraturan ini menciptakan hambatan keluar yang berarti.
Dengan merintangi penyebaran ulang aktiva yang umum dalam setiap lingkungan yang bersaing ketat, hambatan ke luar dapat secara dramatis meningkatkan baik biaya maupun resiko menjalankan bisnis. Jadi, sekalipun kita jelas dapat bersimpati dengan penyesuaian yang sulit yang dihadapi baik oleh para individu maupun perushaan yang dipengaruhi oleh penutupan pabrik, tindakan pemerintah yang menciptakan hambatan ke luar dapat memiliki pengaruh yang tidak diinginkan berupa rintangan terhadap pengembangan industri dan persaingan pasar.

Pengaruh Pembeli terhadap Persaingan

Tingkap persaingan dalam sebuah pasar dipengaruhi oleh para pembeli di samping para penjual. Jika hanya terdapat sedikit pembeli, akan terdapat lebih sedikit persaingan daripada jika terdapat banyak pembeli. Monopsoni, sebuah pasar dengan hanya ada satu pembeli, terjadi ketika satu perusahaan mendominasi pasar tenaga kerja local, ketika sebuah pabrik makanan atau daging mendominasi pasar pertanian local dalam pengadaan kontrak pertahanan dengan pemerintah dan dalam pasar perantara untuk beberapa barang konsumen yang tahan lama, seperti alat rumah tangga yang dijual melalui jaringan eceran yang besar.
Monopsoni lebih umum dalam pasar factor masukan daripada dalam pasar untuk permintaan akhir. Dalam bentuk efisiensi ekonomi, monopsoni sama sekali tidak berbahaya dan kadang-kadang bahkan dapat menguntungkan, dalam pasar dimana pembeli monopsoni menghadapi sebuah monopoli atau hanya beberapa penjual. Misalnya mempertimbangkan kasus kota dimana satu-satunya tempat kerja untuk para tenaga kerja tidak terlatih. Pabrik tersebut merupakan sebuah monopsoni karena ia adalah satu-satunya pembeli tenaga kerja dan ia dapat menggunakan kekuasaannya untuk menurunkan tariff upah sampai dibawah tingkat persaingan. Tetapi jika para pekerja mengorganisasikan sebuah serikat kerja untuk melakukan penawaran bersama dengan majikan mereka, penjual tenaga kerja yang monopoli akan tercipta dan dapat mengimbangi kekuasaan monopsoni majikan tersebut dan meningkatkan tariff upah kea rah ketentuan pasar yang bersaing. Monopsoni tidak hanya dapat diterima dalam situasi seperti ini, tetapi kadang-kadang didorong oleh kebijakan publik.
Persaingan Murni

Karakteristik pasar yang dijabarkan dalam bagian sebelumnya sangat menentukan tingakat persaingan di pasar untuk setiap barang atau jasa. Dalam bagian ini kami akan membahas persaingan murni secara lebih rinci ; struktur pasar monopoli dibahas dalam bagian berikutnya.
Persaingan murni terjadi ketika para produsen individual di pasar tidak memiliki pengaruh atas harga; mereka adalah para pengambil harga sebagaimana diperbandingkan dengan penentu harga. Tidak adanya pengaruh terhadap harga ini memerlukan kondisi berikut ini :
• Sejumlah besar pembeli dan penjual. Setiap perusahaan dalam industri memproduksi sebagian kecil dari keluaran industri dan setiap pelanggan hanya membeli sebagian kecil dari produk total.
• Homogenitas produk. Keluaran setiap perusahaan dipandang oleh para pelanggan sebagai prudk yang pada dasarnya sama dengan keluaran setiap perusahaan lainnya dalam industri tersebut.
• Kebebasan masuk dan ke luar. Perusahaan-perusahaan tidak dibatasi untuk memasuki atau meninggalkan industri.
• Penyebaran informasi sempurna. Informasi tentang biaya, harga dan mutu produk diketahui oleh semua pembeli dan semua penjual di pasar.

Keempat kondisi dasar ini, yang diperlukan untuk keberadaan sebuah struktur pasar yang bersaing murni merupakan persayaratan yang terlalu membatasi untuk benar-benar terdapat dalam pasar-pasar actual. Walaupun pasar surat berharga dan barang-barang komoditas mendekati pasar ideal yang bersaing sempurna, ketidaksempurnaan pun terdapat dipasar-pasar ini. Misalnya akuisisi sebagian besar surat berharga sebuah perusahaan oleh “para pemburu” perusahaan jelas mempengaruhi harga pasar dari saham dan obligasi perusahaan tersebut, setidaknya dalam jangka pendek. Walaupun demikian beberapa perusahaan harus mengambil keputusan-keputusan harga tanpa pengendalian apapun terhadap harga dan penelitian terhadap struktur pasar yang bersaing sempurna memberikan gagasan tentang keputusan-keputusan penetapan harga ini. Yang lebih penting lagi, pemahaman yang jelas tentang persaingan murni memberikan titik rujukan untuk menganalisis struktur pasar yang lebih umum ditemui berupa persaingan monopolistis dan oligopoli.

Penentuan Harga Pasar

Harga untuk sebuah industri yang bersaing ditentukan oleh penawaran dan permintaan agregat; perusahaan-perusahaan individual tidak memiliki pengendalian terhadap biaya. Kurva permintaan industri total untuk produk mencerminkan gabungan jumlah yang akan dibeli oleh para pembeli individual setiap harga; kurva penawaran industri mencerminkan gabungan jumlah yang rela ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan individual diberbagai harga. Titik potong dari kurva penawaran dan penawaran industri tersebut menentukan harga pasar.
Data dalam table 11.1 mengilustrasikan proses untuk membentuk kurva penawaran industri. Pertama-tama misalkan bahwa masing-masing dari kelima perusahaan dalam industri ini rela menawarkan jumlah produk yang beragam di berbagai harga. Menjumlahkan penawaran individual dari kelima perusahaan ini di setiap harga menentukan penawaran gabungan mereka, sebagaimana diperlihatkan dalam kolom Sebagian Penawaran Pasar. Misalnya pada harga $2, jumlah keluaran yang ditawarkan oleh kelima perusahaan itu adalah 15, 0, 5, 25 dan 45 unit, secara berurutan yang mengakibatkan penawaran gabungan sebesar 90 unit pada harga itu. Dengan harga produk sebesar $8, jumlah yang ditawarkan menjadi 45, 115, 40, 55, dan 75 sehingga membentuk penawaran total oleh kelima perusahaan tersebut sebesar 330 unit.
Sekarang asumsikan bahwa kelima perusahaan tersebut, walaupun mewakili perusahaan-perusahaan dalam industri itu, hanya memegang sebagian kecil dari keluaran total industri tersebut. Secara spesifik asumsikan bahwa pada kenyataannya terdapat 5000 perusahaan dalam industri tersebut yang masing-masing memiliki daftar penawaran individual yang identik dengan salah satu dari kelima perusahaan yang diilustrasikan dalam tabel ini. Yaitu terdapat 1000 perusahaan yang tepat sama dengan setiap perusahaan yang diilustrasikan dalam tabel 11.1 sehingga penawaran pasar – jumlah total yang ditawarkan disetiap harga--akan 1000 kali angka yang diperlihatkan dalam kolom Sebagian Penawaran Pasar. Daftar penawaran ini diilustrasikan dalam gambar 11.1 dan menambahkan kurva permintaan pasar kedalam kurva penawaran industri ini., seperti di gambar 11.2 memungkinkan kita untuk menentukan harga pasar ekuilibrium.
Harga pasar ditentukan dengan pertama-tama menyamakan penawaran dan permintaan pasar untuk menemukan tingkat kegiatan ekuilibrium lalu mensubtitusikan jumlah itu baik ke dalam kurva permintaan maupun ke dalam kurva penawaran untuk menemukan harga pembersihan dipasar. Dengan menggunakan kurva-kurva dalam gambar 11.2 kita menemukan

Permintaan = Penawaran
$40-$0,0001Q = -$0,254 + $0,000025Q
$0,000125Q = $40,254
Q = 322.032
P = $40 - $0,0001(322.32)
= $40 - $32,20
= $7,80

Walaupun jelaslah dari gambar 11.2 bahwa baik jumlah yang diminta maupun jumlah yang ditawarkan bergantung pada harga, sebuah contoh sederhana dapat memperlihatkan ketidakmampuan sebuah perusahaan individual untuk mempengaruhi harga. Fungsi permintaan total dalam gambar 11.2 yang mewakili penggabungan jumlah yang diminta oleh para pembeli individual di setiap harga dapat dijabarkan dengan persamaan:

Jumlah yang Diminta = Q = 400.000 – 10.000P,

Atau untuk mencari harga :
$10.000P = $400.000 – Q
P = $40 - $0,0001Q

Menurut persamaan 11.1a perubahan 100 unit dalam keluaran hanya akan menyebabkan perubahan sebesar $0,0001 dalam harga atau alternative lain kenaikan (penurunan) harga sebesar $0,0001 akan mengarah pada penurunan (kenaikan) satu unit dalam permintaan pasar total.
Kurva permintaan yang diperlihatkan dalam gambar 11.2 digambar ulang untuk satu perusahaan individual dalam gambar 11.3 . Kemiringan kurva ini adalah -0,0001 yang sama seperti dalam gambar 11.2. Hanya saja skala-nya diubah. Titik Potong $7,80 adalah harga pasar yang berlaku sebagaimana ditentukan oleh titik potong antara kurva penawaran danpermintaan pasar dalam gambar 11.2

Jack Trout (diferentiaton)

Tadi siang saya pergi keperpustakaan sebentar. Hanya beberapa jam untuk membaca sebuah buku. Kebetulan saya bertemu dengan teman-teman saya. Saya sempat mencari buku yang saya cari yang menjadi rujukan dosen saya untuk dipelajar. Tetapi kami tidak menemukan buku yang dicari. Yah sudah lah…mereka juga bergegas pulang. Tapi saya ingin rasanya berlama-lama di perpustakaan, karena saya ingin menyempatkan membaca buku. Saya menemukan buku yang sangat menarik berjudul Diferentiation or Die karangan Jack Trout. Secara garis besar Jack memaparkan tentang diferensiasi produk. Ada berbagai jalan menuju Roma, sama halnya dengan diferensiasi sebuah produk. Ada banyak sekali bisa kita ciptakan diferensiasi yang baik untuk produk kita. Kuncinya harus kreatif dan melihat peluang pasar yang sedang berkembang.

Kreatif itu mutlak harus ada pada setiap organisasi yang ingin berkembang ditengah persaingan yang semakin ketat dan global. Perkembangan teknologi mendorong para perusahaan dunia untuk mengilangkan sekat antar regional bahkan antar benua didunia. Lintas samudra sekalipun teknologi sudah menyatukan semua. Sehingga persaingan semakin meluas, dan kita sudah berada di arena persaingan dunia. Produk-produk yang dihasilkan semakin variatif dan konsumenpun kadang susah untuk menentukan produk apa yang menjadi rujukan agar mereka membelinya.

Menurut Jack Trout ada 4 hal yang dipakai konsumen untuk memilih produk. Diantaranya adalah intuisi, pikiran, perasaan dan kesan indra. Dari keempat itu hanya ada satu hal saja yang membuat sebuah keputusan buy or not. Oke kita bahas satu persatu ke 4 hal diatas. Pertama adalah Intuisi. Konsumen yang mengandalkan intuisi untuk mebeli sebuah produk biasanya tidak suka mengidentifikasikan sebuah produk secara detai, artinya konsumen ini hanya mengandalkan intuisi semata. Biasanya gambaran secara umum sebuah produk saja yang menjadi rujukan tipe konsumen ini untuk beli atau tidak.
Kedua adalah pikiran. Kalau konsumen yang mengandalkan pikiran biasanya akan lebih kritis dalam memilih produk. Sehingga Logika berfikir ini dipakai. Ketiga adalah perasaan. Konsumen tipe ini lebih mengandalkan perasaan untuk membeli sebuah produk. Biasanya konsumen macam ini adalah konsumen yang loyal sehingga tanpa ada embel-embel persuasive dalam marketing, konsumen ini tetap akan membeli.
Terakhir adalah kesan indra. Konsumen macam ini biasanya hanya membutuhkan 3 detik untuk membuat keputusan beli atau tidak. First Impression adalah pokok utamanya, sehingga tipe konsumen yang menandalkan kesan indra sulit untuk ditebak.

Thursday, April 21, 2011

Teknik Proyeksi Bisnis

Teknik Proyeksi bisnis merupakan suatu cara atau pendekatan untuk menentukan ramalan (perkiraan) mengenai sesuatu dimasa yang akan datang. Proyeksi (forecast) menjadi sangat penting karena penyusunan suatu rencana diantaranya didasarkan pada suatu proyeksi atau forecast.

Didalam ilmu-ilmu sosial segala sesuatu yang akan dterjadi di masa yang akan datang tidak ada yang terjadi secara pasti. Yang terjadi di masa yang akan datang akan penuh dengan risiko dan ketidakpastian. Untuk mengurangi resiko dan ketidakpastian dimasa yang akan datang, manajemen perlu melakukan proyeksi atau forecast terutama forecast mengenai penjualan. Forecast penjualan tersebut sebagai dasar untuk menentukan rencana penjualan. Rencana penjualan akan ditentukan dengan memperhatikan forecast penjualan dan memperhatikan sumber daya yang dimiliki. Dari sinilah rencana-rencana yang lebih operasional akan ditentukan kemudian.
Kelangsungan hidup suatu organisasi (khususnya organisasi bisnis) di masa yang akan datang diantaranya tergantung pada lingkungan.

Lingkungan pertama adalah lingkungan kontrol dan sosial. Lingkungan ini akan mempengaruhi perusahaan, tetapi perusahaan pada umumnya tidak bisa mempengaruhi perusahaan, tetapi perusahaan pada umumnya tidak bisa memperngaruhi lingkungan tersebut. Lingkungan kontrol biasanya datang dari pemerintah yang berbentuk hukum dan aturan-aturan. Selain itu organisasi buruh juga merupakan lingkungan kontrol tersendiri bagi perusahaan. Lingkungan sosial adalah masyarakat khususnya masyarakat disekitar perusahaan. Masyarakat akan mempengaruhi peruahaan dengan adat istiadat, etika, kebiasaan dan lain-lain.

Lingkungan kedua adalah lingkungan teknologi. Lingkungan ini akan mempengaruhi perusaan dengan penemuan dan produk teknologi yang baru. Bagi peruahaan perubahan teknologi tidak bisa dihindari.

Lingkungan ketiga adalah lingkungan ekonomi makro. Lingkungan ini menyangkut keadaan perekonomian secara umum seperti pendapatan perkapita, jumlah penduduk, jumlah angkatan kerja. Keadaan tersebut dalam jangka pendek maupun jangka panjang akan mempengaruhi perusahaan dalam kebijakan-kebijakan mengenai penjualan, produksi, sumber daya dan lain sebagainya. Lingkungan ekonomi makro bisa diramalkan terjadinya.

TIPE-TIPE HAZARD

Disebutkan bahwa Hazard adalah suatu keadaan yang dapat meperbesar kemungkianan terjadinya suatu peril. Pengertian tersebut dapat diperluas melalui berbagai keadaan yang dapat menimbulkan suatu kerugian. Hazard dapat kita klasifikasikan dalam empat betuk tipe-tipe hazard yaitu:

1. Physical Hazard, adalah suatu kondisi yang bersumber pada karakteristik secara fisik dari suatu obyek yang dapat memperbesar kemungkinan terjadi sesuatu peril ataupun memperbesar terjadinya suatu kerugian.

2. Moral Hazard adalah suatu kondisi yang bersumber dari orang yang bersangkutan yang berkaitan dengan sikap mental atau pandangan hidup serta kebiasaannya yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya suatu peril ataupun suatu kerugian. Adanya kerugian ini karena sikap mental dari orang yang bersangkutan misalnya karena kelalaian dimana unsur kesenangajaan terlihat. Dengan demikian ia berharap sebenarnya supaya timbul kerugian, oleh karenanya jika kerugian timbul, ia tidak berusaha untuk mencegah atau meringankan bahkan berbuat sebaliknya dengan suatu harapan agar kerugian itu lebih besar lagi.

3. Morale Hazard. Meskipun pada dasarnya setiap orang tidak menginginkan terjadinya suatu kerugian, akan tetapi karena merasa bahwa ia telah memperoleh jaminan baik atas diri maupun harta miliknya, maka seringkali menimbulkan kecerobohan atau kurang hati-hati. Keadaan yang demikian itu akan dapat memperbesar terjadinya suatu kerugian.

4. Legal Hazard. Seringkali berdasarkan peraturan-peraturan ataupun perundang-undangan yang bertujuan melindungi masyarakat justru diabaikan ataupun kurang diperhatikan sehingga dapat memperbesar terjadinya suatu peril.

Wednesday, April 20, 2011

EKSISTENSI KEBIJAKAN DAERAH YANG DEMKORATIS DALAM SISTEM PEMERINTAHAN YANG BERSIH BEBAS DARI KORUPSI, KOLUSI, DAN NEPOTISME

Latar Belakang

Seiring dengan dilaksanakannya program otonomi daerah, pada umumnya masyarakat mengharapkan adanya peningkatan kesejahteraan dalam bentuk peningkatan mutu pelayanan masyarakat, partisipasi masyarakat yang lebih luas dalam pengambilan kebijakan publik, yang sejauh ini hal tersebut kurang mendapat perhatian dari pemerintahan pusat. Namun kenyataannya sejak diterapkannya Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah sejak Januari 2001, belum menunjukkan perkembangan yang signifikan bagi pemenuhan harapan masyarakat tersebut.

Dalam era transisi desentralisasi kewenangan itu telah melahirkan berbagai penyimpangan kekuasaan atau korupsi, kolusi dan nepotisine (KKN) termasuk didalamnya bidang politik di daerah, KKN yang paling menonjol pasca otonomi daerah antara lain semakin merebaknya kasus-kasus politik uang dalam pemilihan kepala daerah, anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang tidak memihak pada kesejahteraan rakyat banyak, penggemukan instansi-instansi tertentu di daerah yang menimbulkan disalokasi anggaran, dan meningkatkan pungutan-pungutan melalui peraturan-peraturan daerah (perda) yang memberatkan masyarakat dan tidak kondusif bagi pengembangan dunia usaha di daerah.
Berbagai pihak menyoroti realitas otonomi daerah yang rawan terhadap terjadinya KKN tersebut, dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :


(1) Program otonomi daerah hanya terbatas pada pelimpahan wewenang dalam pembuatan kebijakan, keuangan dan administrasi dari pemerintah pusat ke daerah, tanpa disertai pembagian kekuasaan kepada masyarakat atau tanpa partisipasi masyarakat secara luas. Dengan perkataan lain, program otonomi daerah tidak diikuti dengan prograrn demokratisasi yang membuka peluang keterlibatan masyarakat dalam pengambiian kebijakan uraum di daerah. Karenanya, program desentralisasi ini hanya memberi peluang kepada para elit lokal (daerah) baik elit eksekutif maupun elit legislatif untuk mengakses sumber-sumber ekonomi daerah dan politik daerah, yang rawan terhadap KKN, perbuatan sewenang-wenang, penyalahgunaan wewenang dan atau perbuatan yang rnelampui batas wewenang;

(2) Tidak adanya institusi negara yang mampu mengontrol secara efektif
penyimpangan wewenang di daerah. Program otonomi daerah telah memotong struktur hirarki pemerintahan, sehingga tidak efektif lagi kontrol pemerintah pusat ke daerah karena tidak ada lagi hubungan struktural secara langsung memaksakan kepatuhan pemerintah daerah kepada pemerintah pusat. Kepala daerah, baik bupati maupun Walikota tidak lagi ditentukan oleh pemerintah pusat, melainkan oleh mekanisme pemilihan kepala daerah oleh DPRD dan
bertanggungjawab kepada DPRD. Hubungan pemerintahan antara pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah tidak lagi struktural, melainkan fungsional yaitu hanya kekuasaan untuk memberi policy guidance kepada pemerintah daerah.

(3) Terjadi indikasi KKN yang cukup krusial antara pemerintah daerah dan DPRD, sehingga kontrol terhadap jalannya penyelenggaraan pemerintah

daerah sulit terlaksana, sementara kontrol dari kalangan masyarakat masih sangat lemah.
Berkaitan dengan pelaksanaan otonomi daerah, penyelenggaraan pemerintahan daerah yang demokratis dan akuntabel, merupakan isu yang sangat penting dan strategis. Hal tersebut sesungguhnya merupakan konsekuensi logis otonomi daerah yang semestinya memungkinkan:
(1) Semakin dekatnya pelayanan pemerintahan daerah kepada masyarakat;
(2) Penyelesaian masalah-masalah di daerah menjadi lebih terfokus dan mandiri;
(3) Partisipasi masyarakat menjadi lebih luas dalam pembangunan daerah;
(4) Masyarakat melakukan pengawasan lebih intensif terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Keempat faktor tersebut hanya dapat berlangsung dalam suatu pemerintahan yang demokratis dan akuntabel. Pelaksanaan otonomi daerah tanpa diimbangi dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang demokratis dan akuntabel, pada hakekatnya otonomi daerah tersebut telah kehilangan jati diri dan maknanya.
Pemerintahan daerah yang demokratis dapat dikaji dari dua aspek, yakni aspek tataran proses maupun aspek tataran substansinya. Penyelenggaraan pemerintahan daerah dikatakan demokratis secara proses, apabila pemerintahan daerah yang bersangkutan mampu membuka ruang bagi keterlibatan masyarakat dalam semua pembuatan maupun pengkritisan terhadap sesuatu kebijakan daerah yang dilaksanakan. Penyelenggaraan pemerintahan daerah dikatakan demokratis secara substansial apabila kebijakan-kebijakan daerah yang dibuat oleh para penguasa daerah mencerminkan aspirasi masyarakat.
Sesuatu pemerintahan daerah dikatakan akuntabel, apabila ia mampu menjalankan prosedur-prosedur yang telah ada dan dapat mepertanggungjawabkannya kepada publik dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Kebijakan-kebijakan daerah yang bertentangan dengan aspirasi masyarakat maupun peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, demikian pula dengan tidak adanya keterpaduan dalam mekanisme pembuatan kebijakan daerah antara kepala daerah dengan DPRD, menimbulkan permasalahan di berbagai daerah.

Dengan demikian tidak ada kejelasan mengenai produk hukum daerah, yang dapat mendukung proses mengalirnya partisipasi masyarakat dalam setiap proses pembuatan kebijakan daerah dan atau pengkritisan atas suatu pelaksanaan setiap kebijakan daerah. Dengan perkataan lain tidak ada kejelasan mengenai pranata hukum daerah yang mengatur mekanisme penyaluran aspirasi masyarakat guna mewujudkan suatu pemerintahan daerah yang bersih bebas dari KKN.

Sebagai ilustrasi pemerintahan Kota Yogyakarta secara perposif dipilih sebagai lokasi penelitian hukum empiris, dengan pertimbangan bahwa (pemerintahan Kota Yogyakarta merupakan salah satu pemerintahan daerah yang mempunyai kedudukan, fungsi dan peranan yang sejajar dengan pemerintahan daerah lainnya, dalam jajaran dan sistem pemerintahan negara kesatuan Republik Indonesia. Demikian pula secara perposif ilustrasi obyek kajian dibatasi khusus eksistensi kebijakan daerah yang demokratis dalam sistem pemerintahan yang bersih bebas dari KKN.

skripsi hukum lanjutannya

Pembuatan network (operation research)

Setelah kita mengenal apa itu analisa network, sekarang kita melangkah ke pembuatan network.

Didalam analisa network kita mengenal events (kejadian-kejadian) dan activities (kegiatan-kegiatan).
Activity: Activity atau kegiatan adalah suatu pekerjaan atau tugas, dimana penyelesaiannya memerlukan periode waktu, biaya serta fasilitas tertentu. Biasanya diberi simbol anak panah.
Events: Events atau kejadian adalah permulaan atau akhir dari suatu kegiatan. Biasanya diberi simbol lingkaran.
Sebagai contoh yang menunjukan hubungan antara events dengan activities ini adalah pekerjaan mengecat pintu. Event pertama adalah pintu masih kotor belum dicat, kemudian dilakukan kegiatan pengecatan dan akhirnya setelah kegiatan pengecatan selesai kita peroleh event kedua yaitu pintu telah di cat. Untuk lebih jelasnya contoh ini dapat dilihat pada gambar berikut.


Network untuk suatu pekerjaan proyek dapat disajikan dengan meletakan kegiatan pada lingkaran, atau kejadian (events) pada lingkaran (biasanya disebut activity network). Tetapi biasanya cara yang terakhir inilah yang lebih banyak digunakan, dan akan pakai pada pembicaraan selanjutnya. Untuk menjelaskannya, baiklah kita gunakan sebuah contoh, yaitu pekerjaan membangun rumah. Pekerjaan ini dimulai dengan membuat fondasi, membuat bagian atas (atap), meratakan tanah, membangun tembok dan finishing. Secara terperinci kegiatan-kegiatan tersebut dapat disusun dalam tabel berikut.

 
Hubungan pekerjaan-pekerjaan tersebut dapat ditunjukan dengan network seperti terlihat pada gambar dibawah ini. Angka pada anak panah menunjukan jangka waktu yang diperlukan oleh kegiatan yang bersangkutan.


Nanti dilanjut lagi ya :)

Tuesday, April 19, 2011

Memahami Konsep Resiko

Setelah postingan sebelumnya yang mengupas tentang pengertian resiko, mari kita lanjutkan dengan Memahami konsep resiko secara luas, akan merupakan dasar yang esensial untuk memahami konsep dan teknik manajemen resiko. Oleh karena itu dengan mempelajari berbagai definisi yang ditemukan dalam berbagai literatur diharapkan pemahaman tentang konsep resiko semakin jelas.
Beberapa definisi akan dijelaskan dibawah ini berserta penjelasannya. Perlu diperingatkan bahwa subyek resiko begitu komleks terdapat dalam berbagai bidang yang berbeda,sehingga tak mengehrankan jika terdapat beberapa pengertian yang berbeda pula. Karena itu sebelum kita dapat menagani sesuatu risiko maka terlebih dahulu kita harus mengetahui dengan tepat apa yang dimaksudkan dengan resiko dalam kasus yang ditangani itu. Vaughan (1978) mengemukakan beberapa definisi resiko:

1. risk is the cance of loss (resiko adalah kans kerugian)
Chance of loss biasanya dipergunakan untuk menunjukan suatu keadaan dimana terdapa suatu keterbukaan (exposure) terhadap kerugian atau suatu kemungkianan kerugian. Sebaliknya jika disesuaikan dengan istilah yang dipakai dalam statistik, maka “chance” sering dipergunakan untuk menunjukan tingkat probabilitas akan munculnya situasi tertentu. Misalnya kalau kita melemparkan uang logam Rp100 maka probabilitas munculnya gambar adat dibagian atas setelah uang itu tiba dilantai adalah 0.5.
Penulis yang menolak definisi resiko sebagai “chance of loss” memberikan alasan, bahwa pembedaan antara resiko dan “chanc of loss” harus dilakukan. Mereka menegaskan bahwa jika resiko dan “chance of loss” itu sama artinya, maka tingkat resiko dan tingkat probabilitas juga sama artinya. Karena itu bila “Chance of Loss” adalah 100% maka kerugian itu adalah pasti dan karena kerugian pasti terjadi, maka resiko tidak ada. Walaupun demikian banyak penulis yang menerima definisi bahwa “risk is the chance of loss”, jika “chance of loss” diartikan sebagai kemungkianan akan terjadinya kerugian.

2. risk is the possibility of loss (Resiko adalah kemungkinan kerugian)
Istilah “possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada diantara nol dan satu. Definisi ini barangkali sangat mendekati dengan pengertian resiko yang dipakai sehari-hari. Akan tetapi definisi ini agak longgar, tidak cocok dipakai dalam analisis secara kuantitatif.

3. risk is Uncertainly (resiko adalah ketidakpastian)
Tampaknya ada kesepakatan baha resiko berhubungan dengan ketidakpastian (uncertainly) yaitu adanya resiko, karena adanya ketidakpastian. Karena itulah ada penulis yangmengatakan bahwa resiko itu sama artinya dengan ketidakpastian. Tetapi istilah “uncertainly” itu sendiri mempunyai berbagai arti, dan selalu tidak segera bisa ditangkap arti mana yang dimaksudkan. Untuk ringkasnya dapat dikatakan, bahwa uncertainly ada yang bersifat subjektif dan obyektif.
Subjective Uncertainty merupakan penilaian individu terhadap situasi risiko. Hal ini didasarkan atas pengetahuan dan sikap orang yang memandang situasi itu. Ketidakpastian itu merupakan ilusi yang diciptakan orang karena ketidaksempurnaan pengetahuannya dibidang itu. Misalkan dilaporkan oleh dinas pengamat cuaca, bawa besok “mungkin akan” hujan. Tidak ada ketidakpastian dalam alam. Semua sudah diatur berdasarkan hukum alam. Hujan pasti atau tidak pasti akan datang. Pengetahuan peramal cuacalah yang tidak sempurna untuk dapat memastikannya. Jadi ketidakpastian seperti ini bersifat subjektif dan inilah yang menimbulkan resiko dalam pengambilan keputusan.

Sekian dulu. Thanks.

Sekilas tentang Manajemen Resiko

Manajemen resiko merupakan suatu usaha untuk mengetahi, menganalisis serta mengendalikan resiko dalam setiap kegiatan perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh efektifitas dan efisiensi yang lebih tinggi. Karena itu perlu terlebih dahulu dipahami tentang konsep-konsep uang dapat memberikan makna, cakupan yang luas dalam rangka memahami proses manajemen resiko itu.
Setiap lapangan ilmu mempunyai terminologi sendiri. Istilah yang mempunyai arti sederhana dalam penggunaan sehari-hari, acap kali berbeda bahkan bisa merupakan pengertian yang rumit bila dipergunakan dalam bidang pengetahuan tertentu.

Pengertian Tentang Resiko

Kata Resiko banyak dipergunakan dalam berbagai pengertian dan sudah biasa dipakai dalam percakapan sehari-hari oleh kebanyakan orang. Apabila seseorang menyatakan bahwa ada risiko yang harus ditanggung jika mengerjakan pekerjaan tertentu, misalnya “ Memelihara big cat dari kecil sampe besar” orang secara intuitif mengerti maksudnya. Tetapi pengertian yang dipahami secara intuitif ini, hanya memuaskan jika dipakai dalam percakapan sehari-hari.
Untuk mempelajari manajemen resiko ini kita memerlukan difinisi yang lengkap. Pakar ekonomi, statistik dan teoritisi pengambil keputusan telah mendiskusikan panjang lebar mengenai pengertian resiko dan ketidakpasitan, untuk mencoba membuat definisi “resiko” yang diharapkan cocok untuk analisis dalam masing-masing lapangan penyelidikan. Sampai sekarang mereka belum sepakat untuk menganut satu definisi tunggal, yang bisa dipergunakan dalam masing-masing bidang dengan fasilitas yang sama. Kenyataan bahwa masing-masing golongan menekuni bidang yang berbeda, karena itu mereka memerlukan penggunaan konsep yang berbeda pula, walaupun masing-masingnya sama-sama menuju maksud yang sama.
Okey sekian dulu, dilanjut dipositngan selanjutnya.

Analisa Network

Sejarah Analisa Network

Konsep network ini mula-mula disusun oleh perusahaan jasa knsultan manajemen Boaz, Allen dan Hamilton yang disusun untuk perusahaan pesawat terbang Lockheed. Kebutuhan penyusunan network ini dirasakan karena perlu adanya koordiansi dan pengurutan kegiatan-kegiatan peabrik yang kompleks, yang saling berhubungan dan saling tergantung satu sama lain. Hal ini dilakukan agar perencanaan dan pengawasan semua kegiatan itu dapat dilakukan secara sistematis, sehingga dapat diperoleh efisiensi kerja. Nama prosedur ini disebut PERT (Program Evaluation and Review Technique). Banyak lembaga-lembaga lain yang kemudian juga dapat menerapkan/ menyusun konsep analisa network ini. Akibatnya nama untuk menyebut analisa network ini banyak sekali, meskipun konsepnya hampir sama. Nama yang paling umum dipakai adalah PERT dan CPM (critical path method).
CPM disusun pertama kali oleh Du Pont Company tanpa meniru PERT, tetapi kedua metode itu konsepnya hampir sama. Meskipun konsep kedua metode yang disebutkan diatas hampir sama, tetapi ada sedikit perbedaan. CPM berusaha untuk mengoptimumkan biaya proyek total (total project cost) bila jangka waktu proyek diperpendek (dengan memperpendek salah satu atau beberapa kegiatan proyek itu). Jadi CPM mengusahakan opitimalisasi biaya total (overhead dan activity cost) untuk jangka waktu penyelesaian yang bisa dicapai.

Manfaat Analisa Network

Analisa network bisa digunakan utnuk merencanakan suatu proyek antara lain:
1. Pembangunan rumah, jalan atau jembatan
2. Kegiatan Penelitian
3. Perbaikan, pembongkaran dan pemasangan mesin pabrik.
4. kegiatan-kegiatan advertensi
5. Pembuatan kapal, kapal terbang.
6. Kegiatan-kegiatan penataran dan sebagainya.

Monday, April 18, 2011

Analisis Perbandingan Harga Barang Toko Grosir dan Retail

Analisis Perbandingan Harga Barang Toko Grosir dan Retail

Perbandingan harga yang saya lihat antara barang-barang yang di jual di toko grosir dengan barang-barang di toko retail biasa adalah terdapat perbedaan harga. Karena harga retail sudah mempunyai nilai tambah sendiri sehingga hargapun menjadi naik. Misal, di grosir biasanya barang yang dijual itu berbentuk paket (box) belum di ecer, tetapi di toko retail biasanya sudah diecer, dan harga per satuannya lebih mahal dibanding yang masih bentuk box.

Alasan kedua yaitu toko grosir biasanya focus pada kuantitas barang yang terjual sehingga keuntungan sedikit tetapi dalam kuantitas yang banyak, berbeda dengan toko retail eceran, mereka memperoleh keuntungan dari selisih beli dan jual dalam satuan barang. Selain itu, harga barang-barang di toko retail sudah termasuk biaya pemiriman barang. Toko retail biasanya dekat dengan konsumen, akan tetapi toko grosir tidak selalu dekat karena retail menawarkan kemudahan jangkauan dan waktu dibanding dengan toko grosir.

Pengambilan keputusan konsumen

Pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih prilaku alternative, dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari pengintegrasian ini adalah pilihan yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berprilaku. Keingianan berprilaku adalah suatu rencana untuk terlibat dalam beberapa prilaku. Kami mengasumsikan bahwa semua prilaku sengaja dilandaskan pada keinginan yang dihasilkan ketika konsumen secara sadar memilih salah satu diantara tindakan alternative yang ada. Ini tidak berarti  bahwa suatu proses pengambilan keputusan sadar harus muncul setiap saat prilaku tersebut dinyatakan. Beberapa prilaku sadar dapat berubah menjadi kebiasaan. Prilaku tersebut didasarkan pada keinginan yang tersimpan diingatan yang dihasilkan oleh proses pengambilan keputusan selanjutnya tidak diperlukan lagi. Akhirnya beberapa prilaku tidak dilakukan secara sengaja dan sangat dipengaruhi oleh factor lingkungan. Misalnya, display produk dan penempatan rak menentukan bagaimana konsumen bergerak sepanjang lorong toko. Pengambilan keputusan tidak relevan pada kasus tersebut.
Kita memandang pengambilan keputusan konsumen sebagai proses pemecahan masalah. Kita akan memulai dengan diskusi umum mengenai sudut pandang ini. Kemudian kita akan mengidentifikasi dan menjelaskan elemen kunci dari pendekatan pemecahan masalah.
Fokus utama kita adalah pada pilihan pembelian produk dan merek. Kita menganggap pengambilan keputusan sebagai proses pemecahan masalah dimana penyajian ulang kognitif konsumen atas suatu masalah adalah kunci untuk memahami proses tersebut.
Penyajian ulang masalah melibatkan beberapa submasalah yang saling terkait, masing-masing dengan set subtujuannya sendiri-sendiri, yang diorganisasi sebagai hirarki tujuan. Konsumen menggunakan aturan keputusan sederhana yang disebut heuristic untuk mencari, mengevaluasi dan mengintegrasikan kepercayaan tentang alternative yang relavan untuk setiap subtujuan dalam hirarki tujuan. Keseluruhan set keputusan menghasilkan suatu seri keinginan berprilaku atau rencana keputusan. Kita juga melihat bahwa proses pemecahan masalah konsumen sangat beragam. Sebagian pilihan pembelian membutuhkan upaya pemecahan masalah yang sangat ekstensif, sementara pembelian lainnya dilakukan secara otomatis dalam kondisi yang sangat terutinisasi. Sebagian pembelian lainnya melibatkan pengambilan keputusan terbatas yang berada diantara keduatitik ekstrim diatas. Kami menjelaskan bagaimana tujuan akhir hirarki tujuan pengetahuan produk, dan keterlibatan konsumen mempengaruhi proses pemecahan masalah. 

Penulisan Surat Lamaran Kerja

Penulisan Surat Lamaran Kerja

Surat lamaran kerja adalah surat yang digunakan untuk melamar pekerjaan dan biasanya dilengkapi dengan riwayat hidup. Dalam surat lamaran kerja yang harus anda tulis dan jelaskan adalah kemampuan–kemampuan yang dimiliki oleh pelamar sesuai dengan posisi atau jabatan pekerjaan yang ditawarkan oleh perusahaan. Dalam surat lamaran anda hanya menuliskan poin-poin penting yang sesuai dengan persyaratan pekerjaan.
Dalam menulis surat lamaran juga dapat dilakukan dengan pendekatan AIDA, yaitu: Attention, Interest, desire, dan Action, dengan perincian sebagai berikut:

1. Attention (perhatian).
Prinsip pertama dalam penulisan surat lamaran adalah menarik perhatian artinya pelamar kerja harus dapat meyakinkan kepada pembaca bahwa anda memiliki sesuatu yang bermanfaat atau dapat menumbuhkan rasa tertarik bagi pembacanya.

2. Interest (menarik)
Prinsip kedua dalam penulisan surat lamaran kerja adalah interest (menarik) artinya bahwa dalam penulisan surat lamaran kerja harus dapat menarik perhatian pembaca dengan menjelaskan relevansi pesan-pesan yang anda sampaikan dalam surat lamaran kerja kepada pembaca. Maksudnya pelamarmenjelaskan relevansi kemampuan yang dimiliki dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan.

3. Desire (hasrat)
Prinsip ketiga dalam penulisan surat lamaran kerja adalah desire (hasrat)
artinya bahwa dalam penulisan surat lamaran kerja anda harus dapat menumbuhkan hasrat pembaca untuk dapat mengetahui lebih jauh terhadap apa yang sudah pelamar tuliskan dalam surat lamaran kerja.

4. Action (tindakan)
Prinsip ke empat dalam penulisan surat lamaran kerja adalah action (tindakan) artinya bahwa dalam penulisan surat lamaran kerja pelamar harus dapat memberikan saran kepada pembaca untuk mengambil suatu tindakan tertentu yang berkaitan dengan harapan pelamar kerja dalam menulis surat lamaran kerja.

1. Pengorganisasian Surat Lamaran Kerja
Secara umum pengorganisasian penulisan surat lamaran kerja memiliki tiga bagian utama, yaitu: paragraf pembuka, paragraf pertengahan dan paragraf penutup. Masing-masing paragraf tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
.
1) Paragraf pembuka
Surat lamara kerja harus menyatakan secara jelas bahwa anda sedang
melamar suatu pekerjaan, karenanya dalam surat lamaran anda perlu mengidentifikasikan jenis pekerjaan yang anda minati. Surat lamaran yang baik perlu mencamtumkan hal-hal sebagai berikut dalam bagian pembukaannya:





Pada bagian awal surat lamaran kerja kemukakan kualifikasi yang anda
miliki, yang paling relevan dengan jabatan atau posisi yang diinginkan dan jelaskan bahwa kualifikasi tersebut akan menguntungkan/ memberikan manfaat bagi perusahaan atau lembaga yang anda lamar.

b. Nama referensi

Anda dapat menyebutkan nama seseorang yang sudah dikenal oleh
pembaca (yang menawarkan kerja) atau seseorang yang menyarankan
anda untuk melamar pekerjaan di perusahaan atau lembaga tersebut.

c. Sumber publikasi
Sebutkan dari mana anda mendapatkan informasi tentang adanya
lowongan kerja di perusahaan tersebut. Sumber informasi ini antara
lain: surat kabar, majalah, radio, dan lain-lain.

d. Pertanyaan
Gunakan kalimat tanya pada awal paragraf untuk menarik perhatian pembaca yang menunjukkan bahwa anda mengetahui masalah, kebutuhan, dan tujuan suatu organisasi, dan anda mempunyai keinginan untuk membantu memecahkan masalah tersebut. Hal ini akan memberikan manfaat bagi pembaca.

e. Cuplikan berita
Dalam kalimat pembuka anda dapat mengambil cuplikan berita surat kabar atau majalah dimana suatu perusahaan sedang merencanakan membuka kantor cabang atau memperkenalkan produk baru atau memerlukan tenaga operator dan sebagainya.

2) Paragraf pertengahan

Dalam paragraf pertengahan anda perlu menyajikan kualifikasi diri anda untuk suatu pekerjaan yang anda inginkan. Kemudian usahakan kejelasan dalam paragraf ini benar-benar diminati (interest) dan sangat diharapkan (desire) oleh pembaca. Penyajian kualifikasi diri melihat dari sudut pandang yang mencakup:

a. Pendidikan
Pada bagian pendidikan menunjukkan bahwa anda mempunyai latar belakang dalam dunia bisnis yang cukup luas serta bidang tertentu yang cukup luas, kemudian menjelaskan bagaimana pendidikan kita relevan dengan perkerjaan yang anda cari.

b. Pengalaman kerja

Berbagai jenis pekerjaan yang anda pernah lakukan terutama yang berhubjngan dengan pekerjaan yang anda lamar, akan membantu memperkuat kualifikasi anda. Dalam hal ini, pelamar perlu menyatakan secara jelasberbagai fungsi atau kegiatan yang dapat plamar lakukan. Atas dasar itu pelamar dapat menunjukkan kepada calon pemberi kerja, bahwa:
-Anda memperoleh suatu pengalaman yang dapat membantu mempercepat penyelesaian pekerjaan
-Anda akan dapat melakukan adaptasi dengan lingkungan baru anda dan bekerja sama dengan mereka
-Anda dapat memikul tanggungjawab suatu pekerjaan dengan baik
-Anda adalah orang yang mampu bekerja keras

c. Sikap, minat dan kualitas

Disini anda dapat memberikan informasi tambahan bahwa anda dapat bekerja sama dengan orang lain, kemudian sikap anda terhadap bidang pekerjaan, perusahaan, suasana kerja dan kualitas personal (kegiatan ekstra kurikuler dan sebagainya).
3) Paragraf penutup
Pada paragraph terakhir dari surat lamaran kerja anda umumnya berisi harapan tindakan dari pembaca atau perusahaan. Jelaskan pada paragraf penutup bahwa anda dapat melakukan wawancara sesuai dengan waktu yang telah disediakan oleh organisasi perusahaan atau lembaga yang dilamar.


B. BEBERAPA SARAN DALAM MENULIS LAMARAN KERJA Ada hal dimana pelamar tidak boleh lupa adalah bahwa pelamar sedang “menjual potensi diri” kepada calon pemberi kerja (perusahaan) secara tertulis, mencakup kepribadian, kualifikasi diri, pelatihan yang pernah diikuti, pengalaman kerja, dan hobi pelamar. Oleh karena itu surat lamaran kerja dapat juga dikatakan sebagai surat penjualan. Sebagai surat penjualan, paling tidak harus mudah dipahami, jelas, ringkas, tepat atau sesuai dengan pekerjaan, dan rapih dalam penampilan.

1. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Pelamar
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan pelamar dalam menulis surat lamaran kerja:
1) Pelamar harus mempunyai pengalaman kerja yang sesuai dengan posisi pekerjaan   yang dikehendaki.
2) Bangkitkan minat pembaca terhadap kualifikasi yang pelamar miliki.
3) Tonjolkan hal-hal positif
4) Usahakan surat lamaran kerja rapih dan menarik
5) Tulislah surat dari sudut pandang pembaca, bukan penulis
6) Tekankan hal-hal yang membedakan pelamar dengan pelamar-pelamar lainnya

2. Hal-Hal yang Harus Pelamar Hindari

Berikut ini beberapa hal yang harus dihindari pelamar dalam menulis surat lamaran kerja:
1) Jangan melamar pekerjaan diluar kemapuan si pelamar sendiri.
2) Jangan mengirimkan surat lamaran foto copy.
3) Jangan mengatakan bahwa anda menerima pekerjaan apa saja.
4) Hindari kata-kata bombastis.
5) Jangan meminta belas kasihan dari calon pemberi kerja (perusahaan).
6) Hindari untuk mempertanyakan gaji duluan.
7) Jangan memberi komentar langsung tentang karakter anda.

3. Beberapa Contoh Surat Lamaran Kerja
Berikut ini disampaikan beberapa contoh surat lamaran kerja, yang biasa dipakai secara umum :
1) Contoh surat lamaran dalam bahasa Indonesia .
2) Contoh surat lamaran dalam bahasa Inggris.

1) Contoh surat lamaran dalam bahasa Indonesia:


Tangerang, 2 Juli 2005

Kepada Yth.
Manager HRD
PO BOX 007
Jakarta, 10100

Dengan hormat,

Iklan Bapak/Ibu di Kompasiana tanggal 30 Juni 2005 mengenai lowongan untuk posisi Sales Manager di perusahaan Bapak/Ibu menarik perhatian saya, karena saya memiliki kualifikasi yang dipersyaratkan untuk posisi tersebut. Disamping mempunyai latarbelakang pendidikan yang mendukung, saya juga mempunyai pengalaman 3 tahun sebagai seorang Sales Manager.
Saya berusia 26 tahun, menikah, dan memiliki kesehatan yang sangat baik yang memadai. Saya lulusan STEKPI School of Business and Management dengan IPK 3.99. Disamping itu saya telah menyelesaikan pendidikan bahasa Inggris saya di English Learning sampai tingkat advance English.
Pada saat ini saya adalah seorang Sales Manager di sebuah perusaahan nasional yang bergerak dibidang kosmetik dan sudah bekerja selama 2 tahun. Saya mencari kesempatan kerja yang lebih menantang, untuk memperluas wawasan dan pengalaman sebagaimana yang ditawarkan oleh perusahaan Bapak/Ibu.
Saya sangat gembira jika Bapak/Ibu berkenan mempertimbangkan prestasi dan kualifikasi saya. Saya bersedia untuk diwawancarai kapan saja sesuai dengan waktu Bapak/Ibu.



Hormat saya,




Wira Kusumah


2) Contoh surat lamaran kerja dalam bahasa Inggris:



Jakarta, August 2, 2005

Ms. Marilyn Summer
Director of Administration
PT. Circle Indonesia
Jakarta.

Dear Ms. Summer,
Based on several years of marketing experience, I wish to apply for the position of regional sales manager. My back ground includes sales and administration knowledge that would benefit your organization.
During my year at PT Doran Indonesia, sales in my territory expanded at an annual rate of ten percent. After four years of the job, I was given the additional responsibility of training our new sales personnel. This experience has prepared me to coordinate the effort of the entire West Java sales force.
I hope we can meet in the immediate future to discuss my qualifications in detail. Please contact me during business hours at 021-554433. I lookforward to contributing my knowledge and expertise to the continued success of your organization.



Sincerely,



Kusuma Dimaja














Wawancara Kerja

Wawancara kerja (interview) merupakan salah satu cara yang sangat penting bagi suatu perusahaan dalam menyaring pelamar yang masuk. Disamping itu wawancara bisa digunakan sebagai media oleh perusahaan dalam memilih calon yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kualifikasi yang diharapkan.
Seorang pelamar kerja dapat saja diwawancari lebih dari satu kali oleh tim pewawancara yang berbeda, untuk saling memastikan bahwa perusahaan telah memilih orang yang tepat.
Apabila anda telah berlatih menulis resume dan surat lamaran kerja, yang merupakan bagian dari proses untuk mendapatkan pekerjaan, maka langkah selanjutnya adalah mempersiapkan wawancara kerja, sehingga bisa meyakinkan pewawancara mengenai kualifikasi anda dan andalah orang yang paling tepat untuk mengisi posisi yang kosong di perusahaan.
Aspek lain yang dilihat dari seorang pelamar adalah aspek kepribadian, antara lain mencakup:
-Penampilan fisik
-Gerak gerik dan sopan santun
-Nada suara
-Rasa percaya diri
-Inisiatif
-Kebijaksanaan
-Tanggap dan kerja sama
-Ekspresi wajah
-Kemampuan berkomunikasi
-Sikap terhadap pekerjaan
-Selera humor

B. JENIS-JENIS WAWANCARA KERJA
Jenis-jenis wawancara kerja dapat dibedakan berdasarkan:

1. Berdasarkan tempat dan cara wawancara
Terdapat beberpa jenis wawancara kerja yang umumnya dilakukan dalam dunia kerja, yaitu:

1) Wawancara seleksi

Jika pelamar untuk posisi yang lowong berjumlah lebih dari satu orang
maka dilakukan seleksi wawancara kerja untuk menyeleksi siapa diantara mereka yang paling memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan. Calon yang memenuhi kualifikasi akan diikutsertakan dalam wawancara berikutnya. Wawancara seleksi ini umumnya berlangsung singkat, antara 15-30 menit, namun tentu saja setiap perusahaan mempunyai pola dan perencanaannya sendiri.



2) Wawancara telepon

Untuk menghemat biaya dan untiuk efiasiensi waktu banyak perusahaan
yang melakukan wawancara kerja melalui telepon. Oleh sebab iktu pelamar harus siap dihubungi sewaktu-waktu, sebab seringkali recruiter tidak memberikan pilihan bagi pelamar untuk menentukan waktu kapan ia siap diwawancarai melalui telpon.

3) Wawancara di kampus

Meskipun tidak banyak perusahaan yang melakukan wawancara kerja di kampus, namun untuk perusahaan-perusahaan tertentu yang mencari para lulusan perguruan tinggi untuk dilatih lebih lanjut, dinilai cara ini lebih efektif karena memberikan akses kepada perusahaan untuk mendapatkan calon terbaik yang mungkin akan sangat sulit diperoleh jika menunggu para calon tersebut datang melamar

4) Wawancara di pameran kerja

Pameran kerja diadakan biasanya untuk menjembatani perusahaan yang memerlukan tenaga kerja baru dan para pencari kerja. Pada pameran kerja biasanya perusahaan memberikan beberapa hal sesebagai berikut:
-Informasi mengenai perusahaannya, menerima surat lamaran dan CV dari pengunjung (pencari kerja).
-Wawancara di lokasi pameran kerja
-Wawancara kelompok, atau
-Wawancara kasus

2. Berdasarkan bentuk dan tujuan wawancara:

1) Wawancara terstruktur.

    Umumnya digunakan dalam tahap penyaringan. Biasanya pewawancara mengendalikan wawancara dengan menggunakan sederet pertanyaan yang sudah dipersiapkan dengan urutan tertentu

2) Wawancara terbuka

    Wawancara yang tidak terlalu formal, tidak terstruktur dan lebih santai. Pertanyaan yang diajukan bersifat umum, dan terbuka, serta mendorong pelamar untuk berbicara dengan bebas, bahkan lebih dari yang seharusnya. Jenis wawancara ini baik untuk membongkar kepribadian pelamar dan doipakai untuk memberikan penalian yang professional






3) Wawancara kelompok
   
    Wawancara dilakukan kepada para pelamar secara bersanaandan bekerja sama dalam menjawab pertanyaan Biasanya pewawancara ingin mengetahui kemampuan kerja dalam tim.

4) Wawancara stress

     Jenis wawancara ini jarang digunakan, karena dinilai tidak lazim dan tidak etis. Karena dalam wawancara ini pelamar dihadapkan dengan situasi yang didesain mengganggu atau gelisah, kesunyian yangn opanjang, kritik atas penampilan, interupsi yang dilakukan dengan sengaja, reaksi yang kasar, bahkan dimusuhi oleh pewawancara.

3. Tujuan Wawancara Kerja
Secara umum tujuan wawancara kerja adalah:
-Untuk mengentahui kepribadian pelamar
-Mencari informasi yang relevan yang dituntut dalam persyaratan jabatan
-Mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan bagi jabatan dan perusahaan
-Membantu perusahaan untuk mengidentifikasi pelkamar-pelamar yang layak untuk diberikan penawaran kerja

4. Teknik-Teknik Wawancara Kerja
Terdapat dua teknik wawancara yang biasa dipergunakan perusahaan dalam melakukan wawancara kerja, yaitu wawancara kerja tradisional dan wawancara kerja perrilaku (behavioral). Dalam prakteknya perusahaan seringkali menggabungkan kedua teknik ini untuk memperoleh data yang lebih akurat.

1) Wawancara kerja tradisional

Wawancara kerja tradisional menggunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka seperti “mengapa anda ingin berkerja di perusahaan ini”, atau “apa kelebihan dan kekurangan anda”. Kesuksesan atau kegagalan dari wawancra tradisional sangat tergantung kepada kemampuan pelamar dalam berkomunikasi menjawab pertanyaan-pertanyaan. Dalam wawancara tradisional pewawancara biasanya ingin melihat jawaban atas tiga pertanyaan: (1) apakah pelamar ini memiliki pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan, (2) apakah pelamar memiliki antusiasme dan etika kerja yang sesuai dengan harapan perusahaan, dan (3) apakah pelamar akan bisa bekerja sama dalam tim dan memiliki kepribadian yang sesuai dengan budaya perusahaan.

2) Wawancara kerja perilaku (behavioral)

Wawancara kerja ini didasarkan pada teori bahwa kinerja di masa lalu merupakan indikator terbaik untuk meramalkan perilaku pelamar di masa datang. Wawancara kerja dengan teknik ini sangat sering digunakan untuk merekrut karyawan pada level manajerial, atau perusahaan yang dalam melakukan operasionalnya sangat mengutamakan kepribadian. Pertanyaan yang biasanya dilakukan antara lain: “coba anda ceritakan pengalaman anda ketika gagal mencapai target yang ditetapkan”, atau “ coba berikan contoh tentang hal-hal apa yang anda lakukan ketika anda dipercaya menangani beberapa proyek sekaligus”. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut pelamar perlu melihat kembali situasi, tindakan dan hasil yang terjadi pada saat yang lalu.

Dalam wawancara kerja behavioral pelamar harus dapat menyusun jawaban yang mencakup 4 hal:



(1) Menggambarkan situasi yang terjadi saat itu

(2) Menceritakan hasil yang dicapai

(3) Menjelaskan tindakan-tindakan yang diambil untuk merespons situasi yang   terjadi

(4) Mengambil hikmah apa yang dapat dipetik dari kejadian tersebut

Dalam wawancara behavioral teknik yan paling sering digunakan adalah:

1) Teknik Situation/Problem/Task

Pelamar diminta untuk menggambarkan situasi yang terjadi atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan pada masa lalu. Pelamar harus menggambarkan situasi atau tugas tersebut secara spesifik, rinci dan mudah dipahami oleh peawancara, misalnya:
-Ceritakan pada kami kapan anda mengalami situasi yang sangat tidak menyenangkan dan bagaimana anda berhasil keluar darisituasi tersebut.

-Ceritakan pada saya bagaimana anda meyakinkan klien anda ketika anda melakukan  presentasi

-Bagaimana cara anda menyelesaikan konflik? Bisa beri contoh?

-Bisakan anda ceritakan keputusan tersulit yang pernah anda lakukan dalam setahun ini?

2) Teknik Tindakan (action)

Pelamar diminta untuk menceritakan tindakan-tindakan yang diambil dalam menghadapi situasi/masalah/tugas diatas. Dalam hal ini pelamar harus bisa memfokuskan pada permasalahan dan upaya pemecahan masalah.

5. Persiapan Wawancara Kerja

Olehkarena wawancara sangat penting artinya bagi anda dalam memasuki dunia kerja, maka selayaknya anda harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Berikut ini merupakan berbagai hal yang perlu anda perhatikan pada saat anda akan melakukan wawancara kerja:

1) Datang tepat waktu

2) Bersikap yakin

3) Siapkan sertifikat dan surat-surat penghargaan

4) Berpakailah dengan sopan dan rapi

5) Bersikap tenang

6) Tunjukkan kemampuan diri anda namaun jangan berlebihan

7) Tunjukkan minat dan kesungguhan anda

Selain melakukan hal-hal tersebut diatas, anda perlu juga menghindari
beberapa hal berikut ini:

1) Jangan datang terlambat

2) Jangan datang ke wawancara tanpa persiapan

3) Jangan memotong kalimat pewawancara

4) Jangan mengkritik atau menjelekkan atasan anda sekarang atau yang lama


Hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam menghadiri wawancara kerja adalah:

1) Pastikan anda sudah tahu tempat wawancara, jika tidak diberitahukan lebih dulu mengenai jenis pakaian yang harus dipakai, maka gunakan pakaian formal, bersih dan rapi. Usahakan tiba lebih awal.

2) Gunakan bahasa formal, bukan bahasa gaul
Ajukan beberapa pertanyaan bermutu seputar uraian pekerjaan pada posisi yang anda lamar dan bisnis perusahaan secara umum (produk unggulan, pesaing utama, pangsa pasar, dan lain-lain)

3) Akhiri wawancara dengan menanyakan apa yang harus anda lakukan selanjutnya

4) Ucapkan terima kasih kepada pewawancara atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada anda.



6. Kualifikasi yang Dicari oleh Pewawancara
Pewawancara menginginkan orang yang tepat pada posisi yang tepat, wawancara merupakan salah satu sarana untuk melakukan pemilihan calon pegawai. Perusahaan tentu saja menginginkan calon pegawai yang cerdas, kreatif, memiliki motivasi yang tinggi, mampu berkomunikasi dengan baik, tidak takut mengambil keputusan, mempunyai ketrampilan yang diperlukan dan sebagainya.

7. Beberapa contoh pertanyaan dalam wawancara kerja
Dalam wawancara kerja berbagai jenis pertanyaan akan diajukan kepada anda. Anda harus benar-benar memperisapkan diri untuk menjawab semua pertanyaan dengan baik dan benar. Berikut ini merupakan beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan dalam wawancara kerja:

1. Pekerjaan yang dilamar:

-Jelaskan mengapa pengalaman kerja anda relevan dengan posisi yang anda lamar?
-Mengapa anda tertarik dengan jabatan atau posisi pekerjaan tersebut?
-Jika anda masih berkerja, mengapa anda ingin beralih pekerjaan?
-Apa yang anda ketahui tentang perusahaan tersebut?

2. Pendidikan dan latihan:

-Mata kuliah apa yang paling anda sukai dan paling anda tidak sukai, mengapa?
-Apakah kuliah atau pelatihan ynag anda peroleh membantu pengembangan karir anda?
-Bagaimana pandangan anda tentang pendidikan yang anda peroleh di perguruan tinggi?
-Aapakah anda merencanakan untuk melanjutkan studi?

3. Latar belakang keluarga:

-Apakah pekerjaan orang tua anda?
-Apakah pendidikan terakhir orang tua?
-Bagaiamana pendapat orang tua terhadap karir yang anda pilih?

4. Kepribadian:

-Bagaimana anda menjelaskan diri anda sendiri?
-Apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan diri anda?
-Bagaimana anda menilai orang lain?

5. Tujuan karir:

-Apa tujuan jangka panjang bagi karir anda?
-Bagaimana anda dapat mencapai tujuan tersebut?
-Mengapa anda merasa cocok dengan bidang anda sekarang?

6. Pekerjaan sebelumnya:
-Mengapa anda ingin meningggalkan pekerjaan lama?
-Coba anda ceritakan tugas dan tanggungjawab anda di perusahaan atau lembaga terdahulu?
-Apa pekerjaan yang paling menarik yang pernah anda lakukan?
-Apa pekerjaan yang paling tidak menarik yang pernah anda lakukan?


Melamar pekerjaan merupakan langkah awal untuk menjalani karir pilihan anda. Persiapan yang baik akan membantu anda mendapatkan pekerjaan yang anda impikan. Selain dari itu penting untuk selalu meningkatkan kualitas diri, baik dalam hal bersikap, berkomunikasi, hubungan dengan orang lain dan ketrampilan teknis, seperti komputer dan bahasa Inggris. Kompetisi tenaga kerja memang sangat ketat, namun orang yang mempunyai kompetensi tinggilah yang akan menang. Selamat berjuang!
 
Copyright © tukang blog
Designer : belajar internet