ABSTRAK
Fenomena globalisasi pada abad 21 saat ini merupakan era baru peradaban manusia yang
ditandai dengan perubahan yang begitu cepat dalam berbagai sendi kehidupan. Sains dan
teknologi (khususnya teknologi informasi) berkembang sangat pesat sehingga
mengakibatkan terjadi perubahan pola hidup manusia. Dalam era globalisasi dunia seolah
menjadi tanpa batas (boundarless) yang ditandai dengan adanya perdagangan bebas (free
trade) antar pelaku global. Implikasi dari era tersebut ialah munculnya kondisi pasar yang
semakin kompetitif, tingginya tuntutan pelanggan khususnya yang berkaitan dengan
kualitas produk dan ketetapan logistik, pemenuhan hak paten, faktor lingkungan, product
life cycle yang kian pendek ditinjau dari dimensi waktu, dan inovasi produk yang
semakin meningkat. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi tersebut strategi
yang perlu ditempuh oleh akademisi dan pelaku bisnis ialah pengembangan SDM. Arah
pengembangan SDM tersebut ialah terciptanya SDM yang berkualitas dan profesional
sehingga mampu bersaing dalam menghadapi era pasar bebas. Berkait dengan itu, dalam
rangka melayani transformasi yang begitu cepat dan akurat guna memenuhi tuntutan akan
kebutuhan informasi sains, teknologi, ekonomi, dan bisnis, maka PT. Telekomunikasi
sebagai BUMN yang strategis sudah saatnya mengakses tuntutan tersebut untuk
memenuhi kepuasan layanan para pelanggannya. Dengan demikian, SDM PT. Telkom
diharapkan memiliki kemampuan mengantisipasi persaingan (competitive competencies),
kemampuan profesional yang tinggi, proaktif, adaptif, inovatif, disiplin, berintegrasi
tinggi, jujur, berwawasan bisnis, dan mampu menyesuaikan diri terhadap kemajuan sains,
teknologi, dan persaingan bisnis. Strategi pengembangan SDM di PT. Telkom
dilaksanakan melalui enam tahapan proses manajemen SDM, yaitu (1) Perencanaan
SDM, (2) Iklim organisasi, (3) Sistem imbal jasa dan penghargaan, (4) Rekrutasi, seleksi,
dan penempatan, (5) Pengembangan karir, dan (6) Manajemen kinerja. Salah satu strategi
pengelolaan SDM di perusahaan yang mampu meningkatkan semangat dan gairah kerja
seseorang adalah pola karir. Sistem pengembangan pola karir yang tepat mampu
memberikan arah bagi karyawan untuk pengembangan dirinya. Sistem pengembangan
pola karir yang tepat mampu mempercepat pencapaian tujuan organisasi. Sebagai
perusahaan telekomunikasi yang sangat besar, PT. Telkom telah menyadarinya dengan
baik sehingga dibuatlah sistem pengembangan pola karir bagi pegawai PT. Telkom yang
tertuang pada Surat Keputusan Direksi PT. Telkom No. KD.21 /PS 180/SDM/12/98
tanggal 11 September 1998 tentang pola karir pegawai. Namun dalam perkembangan 5
(lima) tahun berjalan tersebut penerapan sistem pola karir pegawai ini justru terjadi
percepatan kenaikan jenjang karir bagi pegawai yang beprestasi. Akibat dari percepatan
jenjang karir ini terjadi penumpukan (penggelembungan) pada level tengah (middle
management).
Pada sisi yang lain, secara esensial PT. Telkom digerakkan menuju hirarki piramid.
Penggelembungan level tengah ini mengakibatkan struktur organisasi PT. Telkom tidak
sesuai dengan hirarki piramid, sehingga dikhawatirkan dalam beberapa tahun ke depan
visi, misi dan tujuan organisasi tidak tercapai. Berdasar latar belakang di atas, rumusan
masalah dalam penelitian ini ialah model apakah yang sesuai untuk pengembangan pola
karir pegawai di PT. Telkom Divisi Regional V Jawa Timur yang mengacu pada hirarki
piramid tanpa mengabaikan kepentingan individu pegawai. Berdasarkan hasil kajian
teoritis dan kondisi di lapangan dapat disimpulkan (1) Pengembangan pola karir pegawai
PT. Telkom Divre V Jawa Timur harus mengacu pada kompetensi pegawai yang berdasar
pada CBHRM (Competency Based Human Resources Management), (2) Mengadakan
penyempurnaan pada sistem imbal jasa yang berorientasi pada kinerja, skill, knowledge,
dan kompetensi yang dimiliki pegawai dan mengacu pada band posisi dan band individu,
(3) Perlu dilakukan restrukturisasi organisasi yang menyangkut bidang-bidang yang
memerlukan spesialisasi, seperti bidang hukum, pengembangan bisnis, performansi, dan
keuangan, (4) Penugasan pegawai ke anak perusahaan/perusahaan afiliasi yang dapat
berbentuk diperbantukan, dipekerjakan, kontrak manajemen, dan diangkat. Saran yang
diajukan dari hasil penelitian ini ialah (1) PT. Telkom Divre V Jawa Timur hendaknya
lebih transparan dalam pengelolaan kinerja pegawai, penilaian kinerja, job requirement,
assessment competencies, terutama dalam hal pemberian imbal jasa berdasarkan
kompetensi, (2) Perlu dibentuk lembaga internal PT. Telkom Divre V Jawa Timur yang
lebih independen dalam melakukan penilaian kompetensi, yang terdiri dari ahli (pakar)
kompetensi dan pengukuran kompetensi, (3) Dalam melaksanakan Model Pengembangan
Pola Karir Pegawai seyogyanya PT. Telkom Divre V Jawa Timur tetap konsisten dalam
mengimplementasikan aturan-aturan yang berlaku, (4) Perlu adanya pengkajian lebih
lanjut secara intensif khususnya dalam mengimplementasikan model hipotetik yang
ditawarkan peneliti yaitu restrukturisasi organisasi yang mengarah pada struktur
organisasi yang lebih flat.
Fenomena globalisasi pada abad 21 saat ini merupakan era baru peradaban manusia yang
ditandai dengan perubahan yang begitu cepat dalam berbagai sendi kehidupan. Sains dan
teknologi (khususnya teknologi informasi) berkembang sangat pesat sehingga
mengakibatkan terjadi perubahan pola hidup manusia. Dalam era globalisasi dunia seolah
menjadi tanpa batas (boundarless) yang ditandai dengan adanya perdagangan bebas (free
trade) antar pelaku global. Implikasi dari era tersebut ialah munculnya kondisi pasar yang
semakin kompetitif, tingginya tuntutan pelanggan khususnya yang berkaitan dengan
kualitas produk dan ketetapan logistik, pemenuhan hak paten, faktor lingkungan, product
life cycle yang kian pendek ditinjau dari dimensi waktu, dan inovasi produk yang
semakin meningkat. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi tersebut strategi
yang perlu ditempuh oleh akademisi dan pelaku bisnis ialah pengembangan SDM. Arah
pengembangan SDM tersebut ialah terciptanya SDM yang berkualitas dan profesional
sehingga mampu bersaing dalam menghadapi era pasar bebas. Berkait dengan itu, dalam
rangka melayani transformasi yang begitu cepat dan akurat guna memenuhi tuntutan akan
kebutuhan informasi sains, teknologi, ekonomi, dan bisnis, maka PT. Telekomunikasi
sebagai BUMN yang strategis sudah saatnya mengakses tuntutan tersebut untuk
memenuhi kepuasan layanan para pelanggannya. Dengan demikian, SDM PT. Telkom
diharapkan memiliki kemampuan mengantisipasi persaingan (competitive competencies),
kemampuan profesional yang tinggi, proaktif, adaptif, inovatif, disiplin, berintegrasi
tinggi, jujur, berwawasan bisnis, dan mampu menyesuaikan diri terhadap kemajuan sains,
teknologi, dan persaingan bisnis. Strategi pengembangan SDM di PT. Telkom
dilaksanakan melalui enam tahapan proses manajemen SDM, yaitu (1) Perencanaan
SDM, (2) Iklim organisasi, (3) Sistem imbal jasa dan penghargaan, (4) Rekrutasi, seleksi,
dan penempatan, (5) Pengembangan karir, dan (6) Manajemen kinerja. Salah satu strategi
pengelolaan SDM di perusahaan yang mampu meningkatkan semangat dan gairah kerja
seseorang adalah pola karir. Sistem pengembangan pola karir yang tepat mampu
memberikan arah bagi karyawan untuk pengembangan dirinya. Sistem pengembangan
pola karir yang tepat mampu mempercepat pencapaian tujuan organisasi. Sebagai
perusahaan telekomunikasi yang sangat besar, PT. Telkom telah menyadarinya dengan
baik sehingga dibuatlah sistem pengembangan pola karir bagi pegawai PT. Telkom yang
tertuang pada Surat Keputusan Direksi PT. Telkom No. KD.21 /PS 180/SDM/12/98
tanggal 11 September 1998 tentang pola karir pegawai. Namun dalam perkembangan 5
(lima) tahun berjalan tersebut penerapan sistem pola karir pegawai ini justru terjadi
percepatan kenaikan jenjang karir bagi pegawai yang beprestasi. Akibat dari percepatan
jenjang karir ini terjadi penumpukan (penggelembungan) pada level tengah (middle
management).
Pada sisi yang lain, secara esensial PT. Telkom digerakkan menuju hirarki piramid.
Penggelembungan level tengah ini mengakibatkan struktur organisasi PT. Telkom tidak
sesuai dengan hirarki piramid, sehingga dikhawatirkan dalam beberapa tahun ke depan
visi, misi dan tujuan organisasi tidak tercapai. Berdasar latar belakang di atas, rumusan
masalah dalam penelitian ini ialah model apakah yang sesuai untuk pengembangan pola
karir pegawai di PT. Telkom Divisi Regional V Jawa Timur yang mengacu pada hirarki
piramid tanpa mengabaikan kepentingan individu pegawai. Berdasarkan hasil kajian
teoritis dan kondisi di lapangan dapat disimpulkan (1) Pengembangan pola karir pegawai
PT. Telkom Divre V Jawa Timur harus mengacu pada kompetensi pegawai yang berdasar
pada CBHRM (Competency Based Human Resources Management), (2) Mengadakan
penyempurnaan pada sistem imbal jasa yang berorientasi pada kinerja, skill, knowledge,
dan kompetensi yang dimiliki pegawai dan mengacu pada band posisi dan band individu,
(3) Perlu dilakukan restrukturisasi organisasi yang menyangkut bidang-bidang yang
memerlukan spesialisasi, seperti bidang hukum, pengembangan bisnis, performansi, dan
keuangan, (4) Penugasan pegawai ke anak perusahaan/perusahaan afiliasi yang dapat
berbentuk diperbantukan, dipekerjakan, kontrak manajemen, dan diangkat. Saran yang
diajukan dari hasil penelitian ini ialah (1) PT. Telkom Divre V Jawa Timur hendaknya
lebih transparan dalam pengelolaan kinerja pegawai, penilaian kinerja, job requirement,
assessment competencies, terutama dalam hal pemberian imbal jasa berdasarkan
kompetensi, (2) Perlu dibentuk lembaga internal PT. Telkom Divre V Jawa Timur yang
lebih independen dalam melakukan penilaian kompetensi, yang terdiri dari ahli (pakar)
kompetensi dan pengukuran kompetensi, (3) Dalam melaksanakan Model Pengembangan
Pola Karir Pegawai seyogyanya PT. Telkom Divre V Jawa Timur tetap konsisten dalam
mengimplementasikan aturan-aturan yang berlaku, (4) Perlu adanya pengkajian lebih
lanjut secara intensif khususnya dalam mengimplementasikan model hipotetik yang
ditawarkan peneliti yaitu restrukturisasi organisasi yang mengarah pada struktur
organisasi yang lebih flat.
Terimakasih Atas Kunjungannya
Judul: model pengembangan pola karir pegawai di telkom Jatim
Ditulis oleh Belajar Online Shop
Rating Blog 5 dari 5
Item Reviewed: model pengembangan pola karir pegawai di telkom Jatim
Semoga artikel model pengembangan pola karir pegawai di telkom Jatim ini bermanfaat bagi saudara. Silahkan membaca artikel kami yang lain.
Judul: model pengembangan pola karir pegawai di telkom Jatim
Ditulis oleh Belajar Online Shop
Rating Blog 5 dari 5
Item Reviewed: model pengembangan pola karir pegawai di telkom Jatim
Semoga artikel model pengembangan pola karir pegawai di telkom Jatim ini bermanfaat bagi saudara. Silahkan membaca artikel kami yang lain.
0 komentar:
Post a Comment
Komentar anda sangat berguna untuk perkembangan blog anda dan blog ini. Anda mendapat backlink GRAATIS , Silahkan Berkomentar...