A. PENTINGNYA PESAN BISNIS YANG EFEKTIF
Pesan-pesan bisnis harus hidup, ringkas dan mudah dibaca untuk mendapatkan perhatian yang diinginkan dari pembaca. Sasaran penulisan yang efektif adalah menyatakan gagasan bukan mengesankan penerimaan. Cara terbaik untuk melakukan penulisan pesan bisnis yang efektif adalah mengikuti proses penulisan sistematis. Komunikator bisnis yang efektif melakukan sejumlah langkah sistematis ketika menyusun komunikasi tertulis.
Kemampuan menulis pesan-pesan bisnis merupakan modal yang sangat berharga untuktercapainya tujuan komunikasi bisnis yang efektif. Memahami dasar-dasar komunikasi tertulis sangat penting dan kritikal karena pentingnya penulisan yang baik dalam aktifitas bisnis sehari-hari yang bersifat rutin mengetahui apa yang akan anda katakan atau sampaikan dan bagaimana anda menyampaikannya juga sama pentingnya. Jadi anda perlu mendesain pesan-pesan yang mempunyai makna yang jelas dan dapat menciptakan impresi/kesan yang menguntungkan..
1. Karakteristik Pesan-Pesan Bisnis yang Efektif
Pesan-pesan bisnis yang efektif memiliki beberepa karakteristik, termasuk hal-hal berikut ini (Phillips; 1983):
1) Courtessy. Penggunaan pesan yang sopan-santun adalah untuk meningkatkan hubungan antara anda dan pembaca dan untuk untuk meningkatkan kebanggaan pembaca. Sopan-santun adalah bahan mentah yang baik untuk mengembangkan hubungan yang baik antara anda atau organisasi anda dengan klien atau pelanggan
santun termasuk menunjukkan pertimbangan kepada perasaan, posisi dan minat pembaca. Sopan-santun dengan kata lain adalah bersikap empati.
2) Correctness. Surat ataupun dokumen yang anda tulis bebas dari kesalahan baik, gramatika, ejaan, kata keterangan, kata-kata, dan lain-lain. Pesan tertulis anda haruslah menarik dan bersih sehingga membuat suasana hati yang baik untuk membacanya.
3) Conciseness. Ringkas dan padat adalah hal yang penting dalam pesanbisnis tertulis. Penghematan kata-kata dan kalimat yang tidak perlu. Pesan haruslah singkat padat dan jelas.
4) Clarity. Anda bisa ceritakan pembaca apa yang akan andainformasikan dengan bahasa yang sejelas mungkin sehingga pembacadapat dengan mudah memahami pesan-pesan anda. Jika pesan andakurang jelas akan membuat frustasi dan membingungkan pembaca.
5) Concreteness. Anda menyajikan infoirmasi secara spesifik, dan pasti.Penulisan yang kongkret tidak berisi kata-kata yang akan membuat salah paham pembaca.
6) Completeness. Anda menulis informasi yang ingin diketahui pembaca. Setiap pertanyaan atau keinginan tahuan pembaca harus dijawab dalam pesan-pesan anda dengan lengkap.
Menurut Bovee, et al. (2003), untuk bisa efektif sekurang-kurangnya pesan
bisnis harus memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) Purposeful. Setiap pesan haruslah memiliki maksud/tujuan (purpose) yang spesifik, apakah hanya untuk memberi informasi, memecahkan masalah atau permintaan untuk melakukan sesuatu dalam rangka mencapai tujuan.
2) Audience-centered. Pesan-pesan bisnis haruslah membantu audience dalam memahami tujuan pesan. Oleh karena itu pesan haruslah berorientasi kepada audience (audience-centered), memahami kebutuhannya, pandangannya dan latarbelakangnya.
3) Concise. Pesan bisnis harus menghormati waktu setiap orang dengan memberikan informasi secara jelas dan efisien.
B. TAHAPAN PROSES PENULISAN PESAN-PESAN BISNIS
Terdapat tiga tahapan proses penulisan bisnis untuk membantu penulisan pesan bisnis sehingga lebih efektif, yaitu:
1) Perencanaan.
Dalam perencanaan kita berfikir tentang dasar atau fundamen dari pesan kita. Mulai dari menganalisa. Pelajari maksud pesan, lay out penulisan, dan profil audience kita. Kemudian melakukan investigasi untuk memuaskan audience dengan informasi yang dibutuhkan. Kita mungkin memerlukan penelitian, baik formal ataupun informal. Kemudian memilih saluran dan media komunikasi yang tepat baik bagi audience maupun bagi kita sendiri, dan menjaga hubungan yang baik dengan audience.
2) Penulisan.
Setelah merencanakan pesan anda maka langkah berikutnya adalah mengorganisasikan ide-ide anda maka mulailah membuat draft penulisan pertama. Tahapan ini memerlukan komitmen pikiran anda terhadap kata-kata yang akan dituangkan, kalimat dan paragraph, dan memilih ilustrasi dan detail untuk mendukung ide utama anda.
3) Penyelesaian.
Setelah menyelesaikan draft anda yang pertama, lakukan review terhadap keseluruhan isi pesan, termasuk revisi terhadap organisasi pesan, gaya dan struktur. Perbaiki dan tulis ulang sampai pesan anda terlihat jelas dan efektif. Kemudian edit lagi pesan anda terhadap tata bahasa, punctuation/tanda baca, dan format, setelah itu pesan anda bisa dicetak dalam format yang dikehendaki. Terakhir lakukan proofread (membaca ulang) untuk memastikan tidak ada kesalahan setelah dicetak, baik hurup, tanda baca, dan masalah mekanis lainnya.
C. MERENCANAKAN PESAN BISNIS
Saat akan membuat pesan bisnis hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan maksud penulisan pesan. Supaya pesan bisnis efektif maka mengenal siapa audiens kita dengan baik perlu dilakukan.
1. Menentukan Maksud/Tujuan.
Pesan bisnis harus memiliki maksud umum, yaitu untuk menginformasikan, untuk persuasi, atau untuk bekerjasama dengan audiens anda. Setiap maksud tersebut akan memerlukan tingkat partisipasi audiens yang berbeda. Jika pesan tersebut dimaksudkan hanya untuk memberi informasi maka tingkat partisipasi audiens rendah. Namun jika pesan tersebut mengajak bekerjasama maka tingkat partisipasi audiens yang diperlukan sangat tinggi. Pesan bisnis juga memiliki tujuan yang spesifik. Maksud/tujuan tersebut mungkin saja bersifat jelas dan langsung (seperti melakukan order atau mengkomunikasikan tanggapan survey) atau tidak langsung seperti meyakinkan tim manajemen untuk meluncurkan produk baru. Jadi tujuan spesifik berhubungan dengan apa yang mau dicapai dengan pesan anda.
Misalnya apakah hanya sekedar meng “up date” audiens menyangkut seuatu even perusahaan, atau anda menginginkan mereka melakukan tindakan yang segera. Nyatakan maksud pesan anda secara spesifik dan jelas Untuk lebih jelasnya, tanyakan apakah pada diri anda sendiri:
-Apakah maksud pesan realistis?
-Apakah waktunya tepat?
-Apakah orang yang menyampaikan pesan anda sudah tepat?
-Apakah media yang digunakan sudah tepat?
-Apakah maksud pesan anda dapat diterima oleh organisasi anda?
2. Mengembangkan Profil Audiens
Siapakah audiens anda? Bagaimana sikap mereka? Apa yang mereka perlu ketahui?
Dan mengapa mereka peduli dengan pesan anda?
Pertanyaan tersebut perlu dijawab supaya pesan anda sesuai dengan profil audiens. Jika anda berkomunikasi dengan orang yang sangat anda kenal pastinya lebih mudah. Anda bisa tahu kebutuhan dan keinginan atas informasi dan anda tahu karakteristik mereka. Namun jika anda tidak menganhui profil audiens anda pastinya komunikasi akan lebih sulit. Untuk itu anda perlu mempelajari audiens anda sebelum anda membuat pesan.
Berikut ini hal-hal yang harus anda pelajari mengenai audiens supaya
pesan anda lebih efektif:
1) Identifikasi audiens utama. Jika anda mengetahui audiens utama anda,mereka para pengambil keputusan maka komunikasi anda dengan audiensutama akan diikuti oleh anggota audiens lainnya.
2) Tentukan ukuran audiens. Suatu laporan untuk suatu audiens yang besar memerlukan suatu gaya, organisasi dan format yang formal, dibandingkan untuk audines yang kecil.
3) Tentukan komposisi audiens. Penting sekali untuk mengetahui siapa saja mereka, bagaimana pendidikan mereka, status serta sikap mereka
4) Perkirakan tingkat pemahaman audiens anda. Tujuan pesan kita adalah memberikan pemahaman kepada mereka, untuk itu penting sekali mengetahui tingkat pemahaman mereka terhadap berbagai informasi.
5) Proyeksikan pengharapan dan preferensi audiens. Apakah audiens anda mengharapkan suatu pesan yang lengkap dan detail, atau apakah mereka cukup mengharapkan ringkasan atau poin-poin utama dari laporan. Apakah memo yang kita buat harius pendek atau komprehensif (lengkap).
3. Temukan Apa yang Ingin Diketahui Audiens
Fokus kepada audiens supaya pesan kita efektif berarti kita harus betul-betul menemukan apa yang sebenarnya ingin diketahui oleh audiens. Untuk itu pastikan bahwa komunikasi anda memenuhi hal-hal sebagai berikut:
-Pastikan informasi anda akurat
-Pastikan informasi anda bersifat etis
-Pastikan informasi anda berhubungan dengan apa yang ingin diketahui audiens atau penerima.
4. Memilih Media atau Saluran yang Memadai
Memilih saluran dan media untuk pesan anda dapat menentukan apakah pesan anda efektif atau tidak. Ada beberapa pilihan saluran, yaitu oral/lisan, tertulis dan mempertimbangkan pilihan media dalam saluran tersebut.
a) Saluran tertulis
Saluran tertulis akan lebih baik manakala:
-Anda tidak membutuhkan umpan balik yang segera.
-Pesan anda sangat kompleks dan detil/rinci, dan membutuhkan perencanaan yang hati-hati/seksama.
-Anda membutuhkan bukti catatan yang permanen dan dapat disimpan.
-Audiens anda jumlahnya besar dan secara geografi tersebar.
b) Saluran lisan
Sebaliknya saluran oral, akan lebih baik dipergunakan manakala:
-Anda menginginkan umpan balik yang segera dari audiens.
-Pesan anda secara relatif sederhana dan mudah diterima.
-Anda tidak memerlukan bukti catatan untuk disimpan.
-Anda dapat mengumpunlkan audiens dengan ekonomis dan nyaman.
-Anda menginginkan interaksi untuk memecahkan masalah atau mencapai
keputusan.
c) Jenis-jenis media dan saluran pesan.
a) Media tertulis, termasuk:
-Surat dan memo
-Laporan dan proposal
-Surat elektronik
-Mesin fax
b) Media oral, termasuk:
-Percakapan tatap muka
-Telkepon dan voice mail
-Audiotape dan videotape
-Teleconfrences dan videoconferences
-E-mail
-Websites
Pemilihan saluran dan media yang tepat akan membantu efektifitas pesan-pesan anda, seperti yang anda dan audiens atau penerima harapkan.
D. PENGORGANISASIAN PESAN
Pengorganisasian pesan dilakukan supaya pesan mudah dibaca dan membantu pembaca memahami pesan dengan baik, sehingga tidak menimbulkan frustasi dan kebingungan. Umumnya terdapat 4 kesalahan dalam pengorganisasian pesan, antara lain:
• Pesan terlalu berputar-putar untuk sampai kepada tujuannya. Jadi sebaiknya maksud dan subjek pesan harus jelas. Tidak perlu berputar-putar panjang lebar untuk menjelaskan dudukperkaranya.
• Memasukkan materi yang tidak relevan. Materi yang tidak relevan disinggung hanya untuk memberi kesan bahwa pesan kelihatan canggih.
• Ide pesan bercampur sehingga membingungkan.
• Menghilangkan informasi yang justru diperlukan. Biasanya hal ini disebabkan pengirim pesan kurang memahami maksud pesan yang akan dikirimkannya. Ketidakjelasan tujuan pembuatan pesan bisa berakibat isi tidak akurat.
Atas dasar kesalahan-kesalahan umum tersebut, maka pesan harus diorganisasikan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan masalah buat pembaca dalam mengintrepetasikan pesan kita. Pengorganisasian pesan yang baik paling tidak ada 3 (tiga), keuntungan yaitu:
1) Membantu audiens memahami pesan anda
2) Membantu audiens menerima pesan anda
3) Menghemat waktu audiens
Pesan yang baik adalah pesan yang dapat menyesuaikan dengan latarbelakang dan kemampuan audiens. Bagaimanapun audiens harus menjadi fokus dan orientasi dalam pembuatan pesan. Isi dapat menyesuaikan dengan audiens dan tujuan pembuatan pesan.
Mengorganisasikan pesan yang baik dapat dilakukan tiga tahapan proses,
yaitu:
1. Menetapkan gagasan utama
Gagasan utama adalah “kaitan” yang meringkas mengapa penerima tertentu harus melakukan atau berfikir seperti yang anda sarankan. Topik berbeda dengan gagasan utama. Topik adalah subyek luas dari pesan sedangkan gagasan utama adalah membuat satu pernyataan mengenai topik . Ada beberapa tehnik yang digunakan untuk menentukan gagasan utama, yaitu dengan menggunakan teknik-teknik prapenulisan. Salah satu cara terbaik untuk menghasilkan gagasan adalah dengan curah pendapat (brainstorming), dengan membiarkan pikiran anda mengembara mengenai berbagai kemungkinan dan menguji berbagai alternatif terhadap tujuan anda.
Dibawah ini diuraikan beberapa metode atau pendekatan lain untuk menetapkan gagasan utama:
• Tur penulis cerita (story teller’s tour), yaitu dengan cara merekam suatu pembicaraan secara audio kemudian membuat ringkasan yang mengungkapkan gagasan utama anda.
• Daftar acak (random list), yaitu membuat daftar mengenai segala Sesuatu dalam pikiran anda yang berkaitan dengan pesan kemudian tulis segala sesuatu yang ada dalam pikiran anda dalam kertas kosong, selanjutnya menyeleksinya . Lembar kerja FCR (finding, conclusion, recommendation), yaitu jika subyek anda melibatkan penyelesaian masalah, anda dapat mencoba. lembar kerja FCR untuk membantu membayangkan hubungan antara penemuan, kesimpulan dan rekomendasi.
• Pendekatan jurnalistik, yaitu untuk pesan informal, mencari jawaban atas pertanyaan-petanyaan siapa, apa, kapan, dimana, mengapa dan bagaimana akan menjelaskan gagasan utama.
• Rantai pertanyaan jawaban (question and answer chain), yaitu dengan mencari subyek dari perspektif pihak penerima dengan memikirkan mengenai materi dari sudut pandang mereka, anda mungkin akan menunjukkan gagasan utamanya.
2. Batasi cakupan.
Yaitu sesuaikan gagasan utama anda dengan panjang pesan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:
a) Kelompokkan gagasan anda
Dimulai dengan gagasan utama yang merupakan titik awal untuk menyusun garis besar, kemudian tuliskan butir-butir utama, dan selanjutnya setiap butir utama harus didukung dengan bukti spesifik yang meyakinkan.
b) Menetapkan urutan dengan memilih pendekatan langsung atau tidak langsung.
1. Pendekatan langsung (deduktif). Letakkan gagasan utama di depan, diikuti dengan bukti. Pendekatan langsung efektif untuk pesan yang akan menyenangkan pembaca atau tidak akan menyebabkan reaksi tertentu. Contoh: pesan rutin, berita baik dan niat baik.
2. Pendekatan tidak langsung (induktif). Letakkan bukti di depan , dan gagasan utama belakangan. Gunakan pendekatan ini jika diperkirakan pihak penerima kurang suka pada apa yang anda harus katakan. Contoh: berita buruk, dan pesan persuasif.
3. Mengendalikan Gaya dan Nada
“Gaya” adalah cara anda menggunakan kata-kata untuk mencapai “nada” tertentu atas kesan keseluruhan, ketika meyusun pesan ubahlah gaya untuk menciptakan nada yang sesuai dengan peristiwa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
a. Hindari bahasa yang ketinggalan zaman dan berlebihan, karena dapat mengaburkan arti dan mengesankan bahwa anda adalah orang yang sombong.
b. Gunakan nada percakapan. Untuk mencapai nada yang hangat, tetapi praktis adalah sebagai berikut :
- Keintiman : Jangan terlalu akrab dengan menyebutkan hal- hal kehidupan pribadi siapapun
- Humor : Gunakan humor dengan sangat hati-hati.
- Jangan berkhutbah dan sombong.
c. Gunakan bahasa yang sederhana, bahasa sederhana yang mirip dengan bahasa percakapan dan dapat dipahami dengan mudah.
d. Memilih kata-kata terbaik, dua aspek kunci dari pemilihan kata adalah
ketepatan dan efektifitas, yang di antaranya seperti di bawah ini :
- Gunakan kata fungsional dan kata yang mengandung arti. Kata fungsional menyatakan hubungan antara kata utama, sedangkan kata yang mengandung arti dibagi menjadi kata-kata utama yang mempunyai arti denotatif (nyata) dan konotatif (tersirat). Semakin abstrak suatu kata, semakin jauh kata itu dari dunia nyata, yang merupakan lawan dari kongkretisasi.
- Cari kata - kata yang komunikatif yaitu, kata-kata yang kuat seperti kata benda, dan kata kerja, lebih kongkrit ketimbang kata keterangan dan kata sifat.
- Hindari ungkapan yang usang dan klise, kata - kata yang sudah dikenal lebih disukai dibandingkan yang belum dikenal, tetapi cobalah untuk menghindari istilah klise yang terlalu banyak digunakan. Penggunaan bahasa klise akan memberi kesan sebagai ungkapan basa-basi.
4. Gaya Kalimat
Dalam menentukan gaya kalimat usahakan agar kesederhanaan dipertahankan dengan mengandalkan kalimat aktif yang lebih kuat dibandingkan kalimat pasif, menekankan pemikiran kunci yang lebih penting dibandingkan yang lain, mengubah panjang kalimat untuk memudahkan pembaca dan menggunakan daftar yang merupakan alat yang efektif untuk menonjolkan dan menyederhanakan materi.
5. Mengembangkan Paragraf yang Logis
Paragraf adalah unit fungsional yang membahas seputar suatu pemikiran (topik).
Unsur-unsur paragraf :
- Kalimat topik, adalah kalimat yang mengungkapkan atau menunjukkan bagaimana subjek akan dikembangkan.
- Kalimat terkait adalah kalimat yang menjelaskan kalimat topik.
- Unsur-unsur peralihan artinya paragraf diatur dalam suatu urutan
logis sehingga penerima dapat memahami pemikiran.
a) Lima cara untuk mengembangkan paragraf :
- Ilustrasi, ketika mengembangkan suatu paragraph dengan ilustrasi anda memberikan contoh-contoh yang menunjukkan gagasan umum.
- Perbandingan atau kontras, persamaan atau perbedaan sering memberikan dasar yang kuat untuk pengembalian paragraph.
- Sebab dan akibat, jika mengembangkan paragraph dengan menggunakan teknik tersebut maka anda memfokuskan pada alasan mengenai sesuatu.
- Klasifikasi, dengan memecah gagasan umum menjadi kategori spesifik.
- Masalah-masalah penyelesaian, yaitu dengan menyajikan suatu masalah kemudian membahas penyelesaiannya.
b) Panjang paragraf dan judul-judul
- Paragraf pendek lebih mudah dibaca dan dimengerti gagasan utamanya dibandingkan paragraf panjang.
- Judul merupakan alat efektif lain untuk mengorganisasikan materi anda menjadi bagian-bagian yang pendek, judul berfungsi sebagai label untuk mengelompokkan yang berkaitan menjadi satu, judul harus informatif dan mempesona.
c) Membuat kalimat-kalimat efektif
Memahami kalimat-kalimat efektif berarti anda dapat memadatkan kalimat, mempersingkat kalimat, memperjelas kalimat. Hindari kalimat-kalimat yang berputar-putar, membuat kalimat secara panjang lebar padahal bisa dipersingkat.
Terdapat empat jenis kalimat : kalimat sederhana, kalimat yang mempunyai dua klausal (dua anak kalimat), kalimat kompleks, kalimat kompleks berganda. Kalimat sederhana. Kalimat ini hanya mempunyai satu klausal (kalimat utama), terdiri dari satu subyek dan satu predikat. Contoh : penjualan telah meningkat bulan lalu
Kalimat yang mempunyai dua klausal (compound). Kalimat ini mempunyai dua klausal yang mengekspresikan dua atau lebih dari unsure-unsur yang berhubungan. Biasanya dihubungkan dengan: dan, tetapi, atau. Dalam prakteknya kalimat ini merupakan gabungan dari dua atau lebih kalimat-kalimat sederhana. Contoh: tingkat gaji telah naik sebesar 5%, dan tingkat keluar masuk pegawai rendah.
Kalimat kompleks. Kalimat ini mengekspresikan satu pikian utama (klausal independen) dan satu atau lebih anak kalimat (klausal dependen), seringkali dipisahkan oleh koma. Contoh: meskipun kami mempertanyakan hasil penelitian anda, namun kami harus mengakui bahwa penelitian ini bersifat komperhensif.
Kalimat kompleks berganda. Kalimat ini mempunyai dua klausal utama, sekurang-kurangnya salah satunya mempunyai satu klausal anak kalimat (subordinat). Contoh: keuntungan telah meningkat di bulan lalu, dan meskipun kami mempertanyakan hasil ini, kami mengakui kami gembira atas hasil ini.
E. TAHAP PENYELESAIAN PESAN
Terdapat dua langkah dalam tahapan penyelesaian pesan, yaitu: merevisi
pesan, mencetak dan proofreading (membaca ulang).
1. Merevisi Pesan
Merevisi merupakan salah satu langkah dalam mengkaji ulang isi dan
susunan dari pesan anda, gaya, struktur dan kemudahannya untuk dibaca
secara keseluruhan menjadi jelas dan seefektif mungkin. Setelah itu melakukan
penulisan ulang.
1) Menyunting dan menulis ulang pesan
Menyunting adalah aktivitas yang berlangsung terus menerus yang dilakukan selama proses penyusunan. Sewaktu menyunting anda terus mencari cara unuk mengatakan sesuatu, mencari kata yang tepat, menguji kalimat alternatif, mengubah bentuk, mempersingkat dan mengubah letak kalimat-kalimat yang sudah ada. Prinsip dasar menyunting berlaku sama baik untuk komunikasi tertulis maupun lisan.
Dalam menyunting ulang suatu dokumen terdapat tiga tahapan, yaitu:
a. Mengevaluasi isi dan organisasi. Kaji ulang pesan anda mengenai isi dan organisasinya setelah pesan dibuat.
b. Meninjau ulang gaya dan kemudahan membaca. Kemudahan untuk dibaca tergantung pada pilihan kata, panjang kalimat, struktur kalimat, organisasi dan penampilan fisik pesan.
c. Menulis ulang pesan. Ketika anda menulis ulang, konsentrasikan bagaimana setiap kata memberi kontribusi pada kalimat yang efektif dan bagaimana kalimat itu mengembangkan paragraph yang logis.
2) Empat cara memudahkan pesan lebih ringkas:
a. Menghilangkan kata dan ungkapan yang tidak perlu. misalnya ungkapan yang tidak efisien, pengulangan yang tidak perlu, kata ganti dan kata depan yang tidak diperlukan.
b. Gunakan kata pendek dan infinitif. Kata-kata yang pendek pada umumnya lebih jelas dibandingkan dengan kata-kata yang panjang. Kata-kata yang pendek juga membuat dokumen lebih mudah dibaca.
c. Hilangkan kata-kata yang berlebih. Maksudnya hindari pengulangan kata yang tidak perlu.
d. Hilangkan petunjuk yang membingungkan dan buatlah petunjuk sejelas mungkin.
3) Cara Memperbaiki gaya tulisan
Berikut ini beberapa cara dalam memperbaiki gaya tulisan, antara lain:
a. Pisahkan kalimat yang terlalu panjang
b. Hindari kalimat yang mengambang
c. Nyatakan gagasan dalam bentuk parallel secara parallel
d. Koreksi pemberian keterangan. Pastikan bahwa ungkapan pemberi keterangan benar-benar berkaitan dengan subyek dari kalimat.
e. Satukan kata-kata yang bekerja sama. Subyek dan predikat harus diletakan sedekat mungkin, seperti kata-kata pemberi keterangan dan kata-kata yang diterangkan
f. Perhalus rasa antusiasi anda. Sebuah kata sifat atau keterangan bisa memperkuat dan menekankan maksud anda tetapi jika terlalu banyak merusak tulisan anda
g. Berlatih. Latihan menulis sangat diperlukan untuk memperbaiki gaya tulisan anda. Dengan latihan tulisan anda akan kelihatan matang dan enak dibaca. Latihan merupakan kebiasaan yang sering dilakukan oleh para profesional dalam bidang apapun.
2. Mencetak dan proofreading (Membaca Ulang Pesan)
Setelah puas dengan isi dan organisasi pesan, gaya dan kemudahan dibaca, pilihan kata, gaya kalimat, dan pengembangan paragraf, maka anda harus mencetak pesan anda sehingga dapat membaca ulang (proofreading) untuk memeriksa ketepatan, penampilan dan rincian. Walaupun kesalahan tata bahasa, ejaan, tanda baca dan tifografi mungkin dianggap sepele oleh beberapa orang, banyak pembaca akan memperhatikan pada rincian sebagai tanda profesionalisme. Jangan lupa untuk memberikan perhatian juga pada format. Saat ini kemajuan teknologi telah dapat membantu dalam menyusun, membantu, merevisi, mencetak dan mendistribusikan dokumen-dokumen tertulis.
1) Menggunakan teknologi untuk menyusun dan merevisi pesan
Alat paling umum untuk menciptakan dokumen cetak adalah perangkat lunak pengolahan kata. Teknologi ini menyediakn beberapa pilihan untuk memasukan teks didalam suatu dokumen antara lain: menggunakan keyboards untuk mengetik, komputer yang menggunakan pena, sistem pengenal suara dan scanning.
Teknologi juga dapat digunakan untuk merevisi teks secara efektif dan efisien. Teknologi juga dapat digunakan untuk menambah grafik suara dan hypertext dalam dokumen. Anda dapat menggunakan perangkat lunak grafik untuk menambah unsur-unsur dalam penampilan dokumen anda.
2) Menggunakan teknologi untuk mendesain pesan
Pada umumnya perangkat lunak paling cocok untuk menyusun halaman
teks yang sudah selesai dengan unsur grafik adalah Desktop Publishing (DTP), walaupun perangkat lunak pengelola kata dapat menangani grafik sampai batas tertentu. Perangkat lunak pengolah kata dan desktop publishing dapat membantu anda dengan tiga cara, yaitu:
a. Menambah sentuhan akhir dengan sangat baik
b. Mengelola gaya dokumen secara menarik
c. Menghasilkan (mencetak) dokumen