Tuesday, November 30, 2010

Tips Merawat Komputer atau Notebook

Komputer atau PC sudah hampir jadi kebutuhan primer saat ini, karena kemajuan teknologi menuntut kita turut berpartisipasi didalamnya.
bagi yang udah punya Komputer atau PC dirawat donk, jangan asal pake aja.. mereka kan juga punya hati hehe
maksudnya mereka kan juga barang elektronik yang bisa sewaktu-waktu rusak jadi butuh perawatan juga kan..


sobat sebelum lanjut baca lihat juga: 3 Tips Internetan Cepat

Ada baiknya jika kita mengetahui bagaimana cara untuk merawat komputer sehingga sebelum computer itu rusak, kita sudah dengan susah sekuat tenaga untuk merawat computer kita namun kalo memang sudah waktu nya rusak ya mau gimana lagi, berikut ini beberapa tips untuk merawat computer

1. Bersihkan motherboard & periferal lain(hardware) dari debu secara berkala. Untuk membersihkannya dapat kiga gunakan kuas halus ukuran kecil dan sedang. Setidaknya dua bulan sekali hal ini harus dilakukan. Buka casingnya terlebih dahulu kemudian bersihkan motherboard dan periferal lain (RAM, Video Card, Modem, Sound Card, CDR/CDRW/DVRW, TV Tuner) dengan sikat halus. Pada saat komputer tidak digunakan tutuplah komputer (monitor, CPU, keyboard/mouse) dengan cover sehingga debu tidak mudah masuk ke dalam komputer.

2. Uninstall atau buang program yang tidak berguna. Ruang harddisk yang terlalu banyak tersita akan memperlambat proses read/write harddisk sehingga beban kerjanya akan lebih berat sehingga harddisk akan cepat rusak. Biasanya akan muncul warning juga space hardisk kita sudah penuh. System operasi windows sudah mendukung akan hal yang seperti ini

3. Bersihkan Recycle Bin secara rutin. Sebenarnya file/folder yang kita hapus tidak langsung hilang dari harddisk karena akan ditampung dahulu di Recycle Bin, namun ada beberapa jenis setingan yang bisa kita gunakan antara lain memberikan peringatan saat menghapus, hapus lalu simpan di tempat sementara atau hapus permanen. Untuk setingan yang hapus lalu disimpan ditempat penampungan ini dengan maksud agar suatu saat apabila Anda masih membutuhkannya dapat mengembalikan lagi. Recycle Bin yang sudah banyak juga akan menyita ruang harddisk yang dapat menyebabkan pembacaan harddisk jadi lelet. Caranya jalankan Windows Explorer >> klik Recycle Bin >> klik File >> klik Empty Recyle Bin. Atau Anda dapat menjalankan fungsi Disk Cleanup Caranya Klik Start >> Program >> Accessories >> System Tool >> Disk Cleanup >> kemudian pilih drive yg mau dibersihkan >> setelah itu centangilah opsi Recycle Bin kalau perlu centangi juga yg lain (seperti temporary file, temporary internet file), setelah klik OK.

4. Install program antivirus dan update secara berkala. Untuk dapat mengenali virus/trojan2 baru sebaiknya update program antivirus secara berkala. Virus yang terlanjur menyebar di komputer dapat membuat Anda menginstall ulang komputer. Hal ini selain membutuhkan biaya juga akan menyebabkan harddisk Anda akan lebih cepat rusak dibanding apabila tidak sering diinstall ulang. Ada baiknya kita menonaktifakan sistem restore yaitu dengan cara klik kanan My Computer >> pilih System Restore >> lalu beri tanda centang pada cek box dengan keretangan Turn off System Restore on all drive

5. Tutup / close program yg tidak berguna Setiap program yg diload atau dijalankan membutuhkan memory (RAM) sehingga semakin banyak program yg dijalankan semakin banyak memory yg tersita. Hal ini selain dapat menyebabkan komputer berjalan lambat (lelet) juga beban kerja menjadi lebih berat yg akhirnya dapat memperpendek umur komponen/komputer

6. Pakailah UPS atau stavolt.Pakailah UPS untuk mengantisipasi listrik mati secara tiba-tiba yg dapat mengakibatkan kerusakan pada harddisk. Kalau terpaksa tidak ada UPS, pakailah Stavolt untuk mengantisipasi naik turunnya tegangan listrik.

7. Aktifkan screensaver Selain bersifat estetis, screensaver mempunyai fungsi lain yg penting. Monitor CRT juga televisi menggunakan fosfor untuk menampilkan gambar. Kalau monitor menampilkan gambar yg sama untuk beberapa saat maka ada fosfor yang menyala terus menerus. Hal ini dapat mengakibatkan monitor bermasalah yaitu gambar menjadi redup/kurang jelas. Lain halnya jika monitor Anda adalah LCD, LED yg sudah dilengkapi dengan energy saving, maka screensaver tidak terlalu dibutuhkan lagi.Cara+ mengaktifkan screensaver dapat dilakukan dengan banyak cara, salah satunya klik Start >> Control Panel >> Display >> klik tab screensaver, kemudian pilih sesuai selera Anda.

8. Defrag harddisk secara berkala. Fungsi defrag adalah untuk menata dan mengurutkan file-file harddisk berdasarkan jenis file/data sedemikian rupa sehingga akan mempermudah proses read/write sehingga beban kerja akan lebih ringan yg akhirnya dapat memperpanjang umur harddisk. Caranya klik menu Start > Program > Accesories > System Tool > Disk Defragmenter Saat menjalankan fungsi ini tidak boleh ada program lain yg berjalan termasuk screensaver karena akan mengacaukan fungsi defrag ini. Untuk cara ini dianjurkan tidak terlalu sering,mengapa….? Defrag adalah proses pengaturan file pada hardisk. Untuk mengaturnya agar berada pada posisi track yang berdekatan maka dilakukan gesekan untuk memindahkan. Defrag yang terlalu sering akan menyebabkan kondisi piringan hardisk cepat rusak karena seringanya proses pengikisan.

9. Ventilasi yang cukup Tempatkan monitor maupun CPU sedemikian rupa sehingga ventilasi udara dari dan ke monitor / CPU cukup lancar. Ventilasi yg kurang baik akan menyebabkan panas berlebihan sehingga komponen/rangkaian elektronik di dalamnya akan menjadi cepat panas sehingga dapat memperpendek umur komponen tsb. Oleh karena itu usahakan jarak antara monitor/CPU dengan dinding/tembok minimal 30 cm. Kalau perlu pasang kipas angin di dalam ruangan. Akan lebih baik lagi jika menggunakan AC, hmm tambah dingin

10. Jangan meletakkan Speacker Active terlalu dekat dengan monitorKarena medan magnet yang ada pada speacker tersebut akan mempengaruhi monitor yaitu warna monitor menjadi tidak rata atau belang-belang.

11. Pasang kabel ground. Apabila casing nyetrum, ambil kabel dengan panjang seperlunya, ujung satu dihubungkan dengan badan CPU (pada casing) sedangkan ujung yg lain ditanam dalam tanah. Hal ini akan dapat menetralkan arus listrik yg “nyasar” sehingga dapat membuat komponen elektronik lebih awet.

Pasar Bisnis Versus Pasar Konsumen

Pasar bisnis terdiri dari semua organisasi yang mendapatkan barang dan jasa yang digunakan untuk memproduksi produk atau jasa lain yang kemudian dijual, disewakan atau dipasok ke organisasi lain. Industri utama yang termasuk didalam pasar bisnis adalah pertanian, perhutanan dan perikanan; pertambangan; manufaktur; konstruksi; transportasi;komunikasi; utilitas public; perbankan; keuangan dan asuransi.

Pemasar bisnis menghadapi banyak tantangan yang sama dengan yang dihadapi pemasar konsumen. Lebih khususnya , memahami pelanggan mereka dan paa yang mereka hargai merupakan hal yang sangat penting bagi keduanya. Meskipun demikian, pemasar bisnis mempunyai beberapa karakteristik pasar konsumen:


Pembeli yang lebih sedikit tetapi lebih besar

Pemasar bisnis biasanya berhubungan dengan pembeli yang jauh lebih sedikit tetapi jauh lebih besar dibandingkan pemasar konsumen. Terutama dalam industri seperti mesin pesawat terbang dan senjata pertahanan.

Hubungan pemasok-pelanggan yang erat

Karena bisnis pelanggan yang lebih kecil serta pengaruh dan kekuatan pelanggan yang lebih besar, pemasok sering diharapkan bisa menyesuaikan penawaran merek dengan kebutuhan pelanggan bisnis secara individu. Pemmbeli bisnis sering memilih pemasok yang juga membeli dari mereka. Produsen kertas mungkin membeli dari perusahaan kimia yang membeli sejumlah besar kertasnya.

Pembelian professional

Barang brang bisnis sering dibeli oleh agen pembelian yang sudah terlatih, yang harus mengikuti kebijakan, batasan dan syarat pembelian organisasi mereka. Banyak instrument pembelian biasanya tidak ditemukan dalam pembelian konsumen.

Pengaruh pembelian berganda.

Umumnya keputusan pembelian bisnis dipengaruhi lebih banyak orang. Komite pembelian terdiri dari ahli-ahli teknik dan hakan manajemen senior menjadi pihak yang sering melakukan pembelian barang-barang utama. Pemasar bisnis harus mengirimkan perwakilan penjualan dan tim penjualan yang terlatih untuk menghadapi pembeli yang terlatih.

Panggilan penjualan berganda

Satu studi yang dilakukan Mcgraw-Hill menemukan bahwa diperlukan empat samap empat setengah panggilan untuk menutup rata-rata penjualan industri. Dalam kasus penjualan peralatan modal untuk proyek besar, perusahaan dapat melakukan berbagai usaha untuk mendanai sebuah proyek dan siklus penjualan antara menyebutkan tugas dan menghantarkan produk.


Permintaan turunan

Permintaaan untuk barang bisnis pada dasarnya diturunkan dari permintaan barang konsumen. Untuk alasan ini , pemasar bisnis harus mengamati secara teliti pola pembelian konsumen akhir. Misalnya, tiga besar pembuat mobil di Detroit berpengaruh besar terhadap lonjakan permintaan produk batangan baja. Sebagian besar permintaan itu diturunkan dari konstannya pertumbuhan penjualan minivan dan truk kecil lain, yang membutuhkan lebih bayak baja dibandingkan mobil.


Permintaan Inelastis

Total permintaan untuk berbagai barang dan jasa bisnis bersifat inelastic-artinya, tidak banyak dipengaruhi oleh perubahan harga. Pembuat sepatu tidak akan membeli kulit lebih banyak lagi jika harga kulit turun, juga tidak akan membeli kulit lebih sedikit jika harga naik, kecuali jika mereka dapat menemukan pengganti yang memuaskan.


Permintaan yang berfluktuasi

Permintaan barang dan jasa bisnis cenderung lebih tidak stabil dibandingkan permintaan barang dan jasa konsumen. Peningkatan persentase sebesar nilai tertentu dalam permintaan konsumen dapat menyebabkan peningkatan persentase yang jauh lebih besar untuk pabrik dan peralatan yang diperlukan untuk memproduksi tambahan outputnya.

Pembeli yang terkonsentrasi secara geografis

Lebih dari setengah pembeli di AS terkonsentrasi di tujuh Negara bagian: New York, California, Pennsylvania, Illinois, ohio, new Jersey, dan Michigan. Konsentrasi produsen secara geografis membantu megurangi biaya penjualan. Pada saat yang sama, pemasar bisnis harus mengamati perubahan regional dalam industri tertentu.

Pembelian langsung

Pembeli bisnis sering membeli langsung dari produsen dan tidak melalui perantara, terutama barang-barang yang rumit secara teknis atau mahal seperti computer mainframe atau pesawat terbang.

Monday, November 29, 2010

Perbedaan serta Perbandingan antara Windows dan Linux

Ada banyak persamaan dan ada pula banyak perbedaan antara Linux dan Windows. Artikel ini membahas perbedaan antara Windows dan Linux, masing-masing tentunya memiliki nilai plus minus, silakan dibandingkan sendiri.

User Interface
Di Windows, Anda tidak banyak memiliki pilihan user interface. Sebagai misal, di Windows 95/98 Anda hanya mengenal user interface bawaan Windows 95/98. Anda sedikit lebih beruntung jika menggunakan Windows XP, karena Anda bisa berpindah dari interface milik Windows XP ke Windows 98 yang lebih ringan.


Di Linux, Anda bisa menemukan banyak macam user interface. Dan biasanya pilihan user interface ini dapat Anda sesuaikan dengan spesifikasi komputer atau lingkungan kerja Anda. Sebagai misal, pada komputer yang lambat Anda bisa menggunakan user interface yang ringan, seperti XFCE atau Fluxbox.

Atau jika Anda menyukai gaya Mac, Anda bisa memilih desktop model GNOME atau menggunakan utility Docker. Dan jika Anda terbiasa di Windows dan memiliki komputer yang cukup cepat, Anda bisa memilih desktop KDE.

Dengan KDE, Anda masih bisa memilih untuk menggunakan gaya Windows XP ataupun Windows Vista. Pilihan dan variasinya sangat banyak di Linux, Anda bisa mengatur sesuai dengan favorit Anda.

Sekuriti dan Virus
Salah satu masalah utama di Windows yang paling sering Anda temukan adalah virus dan spyware. Dari tahun ke tahun permasalahan ini bukan semakin mengecil tetapi malah semakin membesar. Ini semua terjadi karena banyak lubang keamanan di Windows yang bisa dieksploitasi oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

Karena terlalu banyaknya masalah keamanan di Windows, bukan tidak mengherankan jika kemudian justru muncul olokan untuk nama Windows Vista, yang dipanjangkan menjadi VIrus, Spyware, Trojan dan Adware.

Linux diturunkan dari sistem operasi Unix yang memiliki tingkat sekuriti lebih kuat. Itu sebabnya tidak ada banyak virus di Linux dan kalaupun ada tidak bisa berkembang biak dengan pesat dan biasanya tidak mampu membawa kerusakan yang besar.

Sekalipun tidak sepenting di Windows, Anda tetap bisa menemukan program-program anti virus di Linux, seperti ClamAV dan F-Prot. PCLinux telah menyediakan anti virus ClamAV yang bisa ditemukan pada menu Start > Applications > FileTools > KlamAV.

Spyware
Spyware adalah suatu masalah yang cukup umum di dunia Windows. Biasanya program spyware mengamati, mengumpulkan dan mengirimkan data Anda ke suatu server. Untuk hal yang lebih positif, program ini biasanya dipergunakan untuk keperluan marketing.
Sayangnya, ada juga yang berniat buruk yaitu dengan mencuri identitas, kartu kredit, dan tindakan negatif lainnya.

Tidak banyak program spyware yang menginfeksi Linux mengingat cara kerja Linux yang lebih susah untuk ditembus. PCLinux telah menyediakan pre-instal Firewall untuk melindungi sistem Anda dan bisa diaktifkan melalui PCLinux Control Panel.

Instalasi dan Kelengkapan Program
Windows adalah sistem operasi, itu sebabnya Windows tidak menyediakan banyak program setelah diinstal. Kalaupun ada mungkin Anda hanya akan menemukan Internet Explorer, Media Player, Notepad, dan beberapa program kecil lainnya.

Ini sangat berbeda dengan Linux. Sekalipun Linux juga suatu sistem operasi, tetapi Linux didistribusikan dengan banyak program didalamnya (itu sebabnya dikenal istilah distro – dari kata distribusi – Linux). Setelah diinstal, Anda akan menemui banyak program dari hampir semua kategori program. Sebut saja kategori Office Suite, Multimedia (Sound, Video, Graphics), Internet (Browser, Email, Chat, Downloader, Messenger, Torrent, News), 3D, Games, Utility, dll.

Dengan waktu instalasi yang hampir sama, Anda bukan hanya mendapatkan suatu sistem operasi tetapi juga semua program yang diperlukan untuk kegiatan sehari-hari di Linux.

Konfigurasi Sistem
Windows dikenal kemudahan dalam pemakaiannya, karena hampir semua hal bisa dilakukan dengan sistem point n’ click yang sudah berbasis grafis,

Di Linux, Anda mungkin sering mendengar perlunya mempelajari perintah-perintah secara manual di command line. Sebagian berita ini benar, tetapi belakangan Linux sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga hampir semua hal juga bisa anda lakukan sama mudahnya seperti di Windows.

Dengan PCLINUX Control Center, konfigurasi sistem bisa Anda lakukan semudah point n click. PCLINUX memiliki deteksi perangkat keras yang baik sehingga hampir semuanya berjalan secara otomatis. Dan hampir semua program di PCLINUX disertai dengan konfigurasi yang sudah siap pakai. Sebagai contoh, browser Internet telah disertai dengan sejumlah plug-ins. Tidak perlu men-download dan menginstal plug-ins flash ataupun yang lainnya.

Hardware Support
Di Windows, biasanya Anda tidak pernah mendengar masalah hardwre, karena hampir semua hardware yang ada sudah menyertakan drivernya. Berbeda dengan di Linux dimana Anda mungkin sering mendengar suatu hardware tidak bekerja di Linux. Hal ini terjadi karena pembuat hardware tidak menyediakan driver versi Linux. Untungnya, belakangan ini cukup banyak vendor yang sudah memberikan dukungan driver Linux. Dan pengenalan Linux akan hardware semakin lama semakin meningkat sehingga mulai jarang terdengar permasalahan hardware di Linux.

Menangani Crash
Linux secara umum terlihat sebagai sistem operasi yang stabil. Dan jika Anda membandingkan Linux dengan Windows 95/98/ME, Linux jauh lebih stabil. Untuk Windows XP – jika Anda mengikuti petunjuk sistemnya dengan baik – juga akan cukup stabil.

Dan seperti halnya dengan Windows, suatu saat Anda juga akan menemui masalah di Linux. Sekalipun jarang, tetapi program yang crash atau hang bisa saja terjadi. Ini adalah suatu fakta dari kehidupan di dunia komputer.

Sekalipun demikian ada beberapa perbedaan di Windows dan Linux. Unix dan Linux mempunyai sifat multi-user. Linux menjalankan aplikasi secara berbeda dengan Windows. Ketika suatu aplikasi terkunci, Anda dapat mematikannya dengan mudah. Cukup menekan kombinasi tombol Ctrl + Esc, dan Anda dapat memilih aplikasi (atau proses) mana yang bermasalah.

Dan jika sistem grafis yang terkunci, Anda bisa berpindah ke command-prompt (dengan menekan Ctrl+Alt+F1) dan membunuh proses software secara manual. Anda juga mempunyai pilihan untuk merestart desktop saja dengan menekan Ctrl+Alt+Backspace. Ini berarti Anda tidak harus melakukan reboot sekalipun sistem Linux sedang mengalami masalah.

Partisi Harddisk
Linux tidak mengenal penamaan drive C: untuk suatu partisi. Semua drive disatukan dalam suatu sistem penyimpanan yang besar. Folder /mnt merupakan tempat untuk Anda mengakses semua media yang ada di komputer, baik partisi lain, CD-ROM, Floppy, ataupun FlashDisk.

Belakangan KDE telah mempermudah akses ke media dengan menyediakan sistem Storage Media yang dapat diakses melalui My Computer ataupun file manager Konqueror.

Penamaan File
Linux menggunakan “/” untuk memisahkan folder dan bukannya “” yang biasa digunakan DOS/Windows. Linux bersifat case-sensitive, ini berarti file “Hello.txt” berbeda dengan file “hello.txt”. Linux juga tidak terlalu memperhatikan ekstensi file. Jika Anda mengubah nama file “Hello.txt” menjadi “Hello”, Linux masih tetap mengetahui bahwa file ini adalah suatu teks. Dan ketika Anda mengklik file “Hello”, Linux secara otomatis tetap akan membuka program editor teks.

Kemudahan dan Keamanan
Anda mungkin sudah mengetahui, bahwa sebagai user biasa (bukan Root) Anda tidak bisa menulis file di sembarang folder. User biasa hanya memiliki akses tulis di folder home mereka. Sebagai user biasa, Anda tidak akan bisa mengubah bagian penting dari sistem Linux. Ini memang terkesan terlalu membatasi dan merepotkan, tetapi cara ini jauh lebih aman, karena hanya orang tertentu yang mempunyai akses Root saja yang bisa menyentuh sistem. Bahkan viruspun tidak bisa dengan mudah menyentuh sistem Linux. Itu sebabnya Anda tidak banyak mendengar adanya virus di Linux.

Hal ini berbeda jauh dengan Windows yang sangat rentan dengan virus. Ini terjadi karena user biasa di Windows juga sekaligus mempunyai hak sebagai administrator. Kebanyakan pemakai Windows tidak mengetahui hal ini, sehingga sistem mereka sangat rentan dengan serangan virus. Windows Vista sekarang telah mengadopsi sistem sekuriti Linux ini.

Defrag
Di Windows, Anda mungkin sering menemui masalah menurunnya kecepatan Windows. Salah satu penyebab biasanya adalah file-file di harddisk yang sudah tidak tersusun rapi lagi. itu sebabnya Anda disarankan untuk menggunakan program Defrag.

Di Linux Anda tidak akan menemukan program untuk men-defrag harddisk. Anda tidak perlu melakukan defragment di harddisk Linux! Sistem file Linux yang menangani semuanya ini secara otomatis. Namun jika harddisk Anda sudah terisi sampai 99% Anda akan mendapatkan masalah kecepatan. Pastikan Anda memiliki cukup ruang supaya Linux menangani sistemnya dan Anda tidak akan pernah mendapatkan masalah deframentasi.

Sistem File
Windows mempunyai dua sistem file. FAT (dari DOS dan Windows 9x) dan NTFS (dari Windows NT/2000/XP). Anda bisa membaca dan bahkan menyimpan file di sistem FAT dan NTFS milik Windows. Hal ini tidak berlaku sebaliknya, Windows tidak akan bisa membaca atau menyimpan file di sistem Linux.

Seperti halnya Windows, Linux memiliki beberapa macam file sistem, diantaranya ReiserFS atau Ext3. Sistem ini dalam beberapa hal lebih bagus dari FAT atau NTFS milik Windows karena mengimplementasikan suatu tehnik yang disebut journaling. Jurnal ini menyimpan catatan tentang sistem file. Saat sistem Linux crash, kegiatan jurnal akan diselesaikan setelah proses reboot dan semua file di harddisk akan tetap berjalan lancar.

Wisata Three in One Maros


Begitu melewati loket, suara air sungai yang mengalir terdengar jelas. Tidak lebih dari sepuluh langkah dari loket, langsung terhampar pemandangan alam yang menyejukan mata. Yang menonjol dari pemandangan alam tersebut adalah air terjun Bantimurung.

Air terjun itu berasal dari luapan air yang mengalir dari atas dan merambah batu cadas dengan ketinggian sekitar 30 meter dari permukaan tanah. Air terjun tersebut bergemuruh sepanjang hari. Uniknya, pemandangan alam itu bisa dinikmati seraya berenang dikolam alami di dekat air terjun tersebut. Airnya terasa sejuk karena memang berasal dari mata air pegunungan.


Pengunjung bisa sekedar berendam menikmati kesejukan air atau berenang diantara cekungan-cekungan sungai dibawah air terjun itu. Lelah berenang, pengunjung bisa beristirahat di pondok-pondok kecil yang terletak di tepi sungai.

Istirahat setelah lelah berenang terasa lebih lengkap dengan tersedianya jajanan khas Maros. Diantaranya adalah songkolo, makanan khas ini berbahan dari beras ketan yang diberi santan. Ada juga makanan yang lebih berat seperti nasi kuning yang disajikan bersama mie goreng, oseng-oseng tempe dan ikan teri.

Waktu yang pas berkunjung ke Bantimurung adalah pada bulan Maret. Pada peak season tersebut, biasanya pengelola melengkapi lokasi wisata itu dengan permainan anak-anak. Salah satunya adalah BomBom Car .

Setelah menikmati air terjun Bantimurung, perjalanan bisa dilanjutkan dengan menyusuri gua prasejarah. Gua Batu dan Gua Mimpi. Dua gua tersebut menyajikan stalaktit dan stalakmit. Bentuknya panjang dan runcing. Bagian tengahnya mempunyai lubang rambut.

Sedikit perjuangan ekstra perlu dilakukan untuk mencapai dua gua tersebut. Dua gua itu berada di lereng gunung Bulusaraung atau tepat di atas air terjun Bantimurung. Tersedia ribuan anak tangga untuk mencapai gua-gua itu. Hal tersebut tentu menjadi tantangan yang menyenangkan bagi penggemar petualangan.

Begitu selesai mendaki ribuan anak tangga, pengunjung langsung disuguhi pemandangan mulut gua Mimpi. Perlu bantuan lampu penerang untuk masuk dan menikmati keindahan stalaktit dan stalakmit di gua itu. Konon, panjang gua tersebut mencapai 800 meter.

Secara umum, stalaktit yang menggantung di langit-langit gua berbentuk panjang meruncing. Namun ada beberapa yang berbentuk unik, seperti ayam, kucing dan wajah bayi. Stalaktit yang paling menarik perhatian adalah stalaktit yang memunculkan suara khas saat dipukul.

Perlu kehati-hatian saat menyusuri gua tersebut. Sebab, banyak kelelawar yang bergantungan di langit-langit gua. Perjalanan Menyenangkan dan menantang itu perlu waktu sekitar 30 menit.
Tantangan menyenangkan justru berada di ujung perjalanan. Agar bisa keluar dari gua Mimpi, pengunjung harus berjalan mendaki dan menembus beberapa celah kecil di ujung gua.

Setelah menyelesaikan perjalanan menembus gua, pengunjung baru bisa memahami kenapa tempat itu disebut gua Mimpi. Semua yang dialami saat masuk, menyusuri sampai keluar dari gua tersebut terasa seperti dalam mimpi.

Analisis Konsep Dalam Aspek Pasar

Perkembangan abad ini memang sangat cepat, kita tahu bahwa globalisasi sudah menghilangkan sekat atau batas ruang dan waktu. Semua informasi sangat cepat didapatkan walau dari jarak yang sangat jauh sekalipun. Perkembangan yang sangat cepat menimbulkan persaingan yang sangat ketat diantara perusahaan-perusahaan. Mereka belomba-lomba dalam meraih pasar yang besar. Karena itu aspek pasar menempati kedudukan utama untuk di analisa oleh para pebisnis sehingga mereka bisa memasarkan barang yang sesuai dengan permintaan pasar. Jika tidak memperhatikan aspek ini, resiko yang ditimbulkan sangat besar, bahkan sampai kegagalan dalam oprasional perusahaan.

Dalam menentukan pasar yang dibidik, kadang karakteristiknya berbeda diantara Negara satu dengan yang lainnya. Misalkan di Indonesia atau Negara yang sedang berkembang berbeda dengan pasar potensial di Negara yang sudah maju. Karakteristik ini bisa dalam segmen produk. Apakah produk tersebut untuk kelas menengah ke atas, atau menengah kebawah. Karena kita tahu. Dinegara berkembang penghasilan mereka harus menjadi bahan acuan kita untuk menentukan harga produk yang sesuai bagi mereka. Karaktersitik lain adalah penilaian penggunaan produk dan jasa tertentu dalam suatu Negara adalah tinggi atau rendah. Ini menyangkut Demand atau permintaan produk dan jasa. Hal lainnya bisa berupa kebijakan atau policy yang dibuat pemerintah setempat, sehingga bagi investor hal ini bisa dipertimbangkan dan dianalisa apakah bisa berhasil atau tidak bagi proyek yang dibangun.

Dari karakteristik diatas, ada beberapa pertanyaan yang harus mendapatkan jawaban :

1. Seberapa market potensial (Pasar Potensial) yang tersedia untuk masa yang akan datang?

2. Berapa market share yang dapat diserap oleh proyek tersebut dari keseluruhan pasar potensial? Bagaimana perkembangan market share tersebut dimasa yang akan datang?

3. Strategi pemasaran yang digunakan untuk mencapai market share yang telah ditetapkan. Yang harus diperhatikan juga adalah siklus usia produk dan segmen pasar yang direncanakan.

Dari ketiga pertanyaan tersebut memang tidak mudah untuk menemukan jawabannya. Memerlukan imajinasi yang kreatif dari perencaan proyek serta diperlukan data yang cukup akurat sebagai dasar analisa.







Mengumpulkan Sumber Data

Ada beberapa data yang diperlukan dalam analisa aspek pasar dari usulan proyek yaitu :

1. Perbandingan konsumsi/permintaan masa lalu dan sekarang dan variable-variable lain yang berpengaruh dan dapat dijadikan sebagai dasar perumusan model peramalan pasar potensial dimasa datang.
2. Penawaran produk sejenis dimasa lalu dan sekarang serta kecenderungan dimasa yang akan datang. Termasuk didalamnya kemungkinan perluasan produksi dari perusahaan pesaing dan batasan-batasan yang mempengaruhinya.
3. Impor dan ekspor yang dilakukan Negara bersangkutan.
4. Struktur persaingan .
5. Tingkah laku, motivasi, kebiasaan dan preferensi konsumen.
6. Pemiliahan marketing effort yang akan dilakukan dan pemilihan skala prioritas dari marketing mix yang tersedia.

Tidak hanya melalu penelitian dan survey data-data tersebut bisa dikumpulakan (data primer). Akan tetapi banyak juga dengan menggunakan data sekunder walau kadang memang memerlukan penyesuaian.
Beberapa data sekunder yang mungkin dapat digunakan adalah :
1. Laporan Sensus Penduduk Indonesia.
2. Laporan Perencanaan di Indonesia, baik perencanaan lima tahunan atau perencanaan tahunannya.
3. Buku Statistik Indonesia ataupun statistic masing-masing daerah yang diterbikan oleh biro/bagian statistic yang ada.
4. Bulletin yang ada pada masing-masing departemen.
5. Bulletin yang diterbitkan oleh kalangan perbankan.
6. Bulletin yang diterbitkan oleh asosiasi profesi.

Diharapkan dengan data sekunder dan data perimer bisa menjawab pertanyaan utama, terutama dalam kaitannya dengan pengukuran dan peramalan pasar potensial dan penentuan “market share” yang diharapkan.


Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah berbagai usaha yang perlu dilakukan oleh calon investor dalam mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan pemebelian hasil produksinya. Hedaknya dibedakan usaha-usaha pemasaran ketika pertama kali memasuki pasar dan usaha lanjutan sesuai dengan kedudukan produk dalam persaingan dan kedudukan produk pada siklus usia produk.





Metode Pengukuran Dan Peramalan Permintaan

Ada beberapa metode yang dapat dipilih untuk melakukan pengukuran dan peramalan dalam studi kelayakan proyek. Akan tetapi perlu disimak terlebih dahulu sebenarnya untuk apa pengukuran dan peramalan permintaan ini. Sesuai dengan judulnya, ada suatu cara/alat yang bisa kita gunakan untuk mengukur dan meramalkan sesuatu yang akan terjadi. Walau peramalan ini tidak bersifat mutlak akan terjadi. Tapi dengan adanya metode ini sedikit banyak membantu dalam pengambilan keputusan dalam proyek yang akan dilaksanakan. Pada dasarnya terdapat dua pendekatan utama dalam peramalan dengan metode kuantitatif. Pertama dengan pendekatan Time series, yakni model yang tidak memperhatikan hubungan sebab akibat atau dengan kata lain hasil peramalannya hanya memperhatikan kecenderungan dari data masa lalu yang tersedia. Pendekatan yang kedua adalah pendekatan yang memperhatikan sebab akibat (cause- effect method) atau pendekatan yang menjelaskan terjadinya suatu keadaan (explanatory method) oleh sebab-sebab tertentu. Tentu saja tidak semua variable penyebab/penjelas mampu dirangkum secara keseluruhan melainkan hanya beberapa diantaranya yang secara teoritik dinyatakan merupakan variable penjelas utama tercakup dalam model persamaan. Dengan kata lain hubungan sebab akibat yang terjadi bukan hubungan deterministic, melainkan hubungan stokastik.

Metode Time Series

Metode dalam pengukuran dan peramalan permintaan yang di dasarkan pada data dan keadaan dimasa lalu. Oleh karena itu metode ini dapat cukup akurat bila keadaan dimasa datang tidak berbeda jauh dengan keadaan masa lalu. Beberapa dari metode ini masih dapat memberikan hasil peramalan yang memadai, diantaranya adalah moving average dan smoothing (penghalusan), namun beberapa metoda lain tidak dapat memberikan hasil yang akurat.


Metode Regresi Korelasi

Metode ini mendasarkan diri pada hubungan sebab akibat atas terjadinya variasi dari suatu variable dan hubungan sebab akibat tersebut Nampak dalam fungsi persamaan regresi. Sedangkan korelasi merupakan alat pembantu yang berguna untuk mengetahui sejauh mana intensitas hubungan yang terjadi antara variable-variable yang bersangkutan.





Strategi Optimasi Marketing Mix
Marketing Mix, yaitu bauran pemasaran yang terdiri dari 4 P: Product, Price, Promotion dan Place. Untuk perusahaan Jasa ditambah 2 P lagi, yaitu: People dan Process. Bagaimana penerapan bauran pemasaran pada pada produk dan jasa ? Serta apakah yang disebut dengan Triangle Marketing?
a. Implementasi dalam Bauran Pemasaran pada Produk dan Jasa
Pembahasan terhadap implementasi dalam bauran pemasaran (Marketing Mix ) pada produk dan dapat dilihat sebagai berikut:
• Product. Yang penting diperhatikan dalam desain dan produk jasa adalah atribut yang menyertai, seperti : sistem, prosedur dan pelayanannya. Desain produk dan jasa juga memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan ukuran bentuk, dan kualitas.
• Price. Pengertian harga dalam produk dan jasa, berupa kontra prestasi dalam bentuk barang/ jasanya.
• Promotion. Kegiatan promosi pada produk dan jasa pada umumnya dilakukan melalui iklan di media masa, atau televisi. Konsep kegiatan promosi secara menyeluruh meliputi advertising, sales promotion, public relation, sales trainning, marketing research & development.
• Place. Atau disebut juga saluran distribusi. Saluran distribusi produk dan jasa, berupa Kantor Cabang, yang secara langsung menyediakan produk dan jasa yang ditawarkan. Dengan semakin majunya teknologi, saluran distribusi dapat dilakukan melalui saluran telekomunikasi seperti telepon dan jaringan internet.
• People. Ciri bisnis bank adalah dominan nya unsur personal approach, baik dari jajaran front office, back office sampai tingkat manajerial. Para pekerja Bank dituntut untuk melayani nasabah secara optimal.
• Process. Meliputi sistem dan prosedur, termasuk persyaratan ataupun ketentuan yang diberlakukan oleh Bank terhadap produk dan jasa Bank. Sistem dan prosedur akan merefleksikan penilaian, apakah pelayanan cepat atau lambat. Pada umumnya nasabah lebih menyenangi proses yang cepat, walaupun bagi Bank akan menimbulkan risiko yang lebih tinggi. Penggunaan teknologi yang tepat guna serta kreativitas yang prima diperlukan, untuk suatu proses yang cepat namun aman.

Komunikasi Antar Agama dan Budaya Indonesia

Indonesia adalah negara kepulauan terdiri dari 17.508 pulau, 485 suku bangsa dan 583 bahasa daerah. Kenyataan itu sangat fantastis. Dengan begtu beragamnya suku bangsa, bahasa, dan adat istiadat.Kita tetap dipersatukan oleh satu bahasa, yaitu Bahasa Indonesia. Sehingga informasi atau pesan kebudayaan dari masing-masing suku bangsa dengan bahasa yang berbeda-beda itu tetap bisa disimak.

Hubungan yang terjadi di antara berbagai suku bangsa tersebut tentu saja melalui suatu proses komunikasi. Jika proses komunikasi ditinjau dari segi komunikasi antarbudaya, maka bukanlah semata-mata terjadi proses tukar menukar barang seperti di pasar, tetapi terjadi suatu proses tukar menukar segi kebudayaan. Hal itu meliputi bahasa, religi, sistem ilmu pengetahuan, sistem ekonomi, sistem teknologi, sistem organisasi sosial dan kesenian.
Faktor Penunjang Komunikasi Antar Agama Dan Komunikasi Antarbudaya
Menurut Gerhard Malatzke komunikasi antarbudaya adalah proses pertukaran pikiran dan makna antara orang-orang berbeda budaya. Komunikasi antarbudaya pertama kali diperkenalkan oleh antropolog Edward Hall. Bidang ini sebenarnya bukan fenomena baru, komunikasi antarbudaya sudah ada sejak pertama kali orang-orang berbeda budaya saling bertemu dan berinteraksi, meskipun studi yang sistematik mengenai bidang ini baru dilakukan selama 30 tahun terakhir.
Ketika komunikasi terjadi antara orang-orang berbeda suku bangsa, kelompok ras, atau komunitas bahasa, maka komunikasi tersebut disebut komunikasi antarbudaya. Komunikasi antarbudaya pada dasarnya mengkaji bagaimana budaya berpengaruh terhadap aktivitas komunikasi, apa makna pesan verbal dan non verbal menurut budaya bersangkutan, apa yang layak dikomunikasikan, bagaimana cara mengkomunikasikan pesan-pesan tersebut.

Dengan mengetahul ciri dasar budaya dari tiap-tiap suku bangsa akan mengurangi keterkejutan budaya (gegar budaya), memberikan kepada kita wawasan terlebih dahulu dan memudahkan kita untuk berinteraksi dengan suku bangsa lain yang sebelumnya sulit kita lakukan. Dari interaksi ini selanjutnya akan cenderung terjadi relasi.
Sebenarnya keanekaragaman budaya bukanlah sesuatu yang akan hilang pada waktu mendatang yang memungkinkan kita merencanakan strategi berdasarkan asumsi saling memahami. Dari sini kemudian akan timbul empathy dari diri kita terhadap orang-orang dari suku bangsa lain. Adanya saling memahami dan pengertian di antara orang-orang berbeda budaya akan mengurangi konflik yang selama ini sering terjadi. Konflik biasanya terjadi karena berbedanya persepsi mengenai nilai- nilai antarbudaya.

Hal yang keramat bagi satu suku bangsa boleh jadi merupakan hal yang dianggap biasa bagi suku bangsa lainnya. Situasi seperti ini sebenarnya bisa dicari jalan keluarnya, yaitu dengan pemahaman, yang mendalam mengenai budaya lain dan tahu strategi pendekatannya. Agak sulit memang untuk memahami secara detail sebanyak 485 suku bangsa yang tersebar di pulau-pulau yang berbeda dan dibatasi oleh laut yang cukup luas. Tentu saja ini mempengaruhi pesan komunikasi yang hendak di sampaikan.
Tapi kita harus optimis mengenai perbedaan budaya di Indonesia. Karena pada dasarnya. hal itu merupakan salah satu kekayaan dari Negara Republik Indonesia, Dan ini adalah tantangan bagi kita, terutama bagi mereka yang berkecimpung dalam bidang ilmu komunikasi.
A. Definisi Komunikasi Antar Budaya
Jika kita telah mengetahui pengertian dari komunikasi dan budaya makakita akan dapat menyimpulkan bahwa definisi dari komunikasi antar budaya adalah satu komunikasi yang antara sumber sebagai satu faktor utama yang paling penting dan penerimanya yang adalah faktor penunjang dalam terjadinya proses komunikasi berasal dari budaya yang berbeda.
Sangat berbeda pengertian antara Mulyana dengan menurut buku gatra - gatra Komunikasi. Disini dapat dilihat bahwa terdapat dua konsep yang akan sangat mewarnai komunikasi antar budaya itu sendiri yaitu : Konsep kebudayaan dan konsep komunikasi.
Adapun pengertian dari komunikasi antar budaya adalah komunikasi yang bukan saja komunikasi yang ada dalam satu kalangan dengan latar belakang pribadi yang memiliki perbedaan budaya namun juga karena perbedaan etnik dan ras yang telah cukup lama mereka pegang dan akan tetap selamanya mereka pegang, sehingga akan sulit sekali bagi mereka untuk melakukan satu komunikasi.
Karena kesulitan untuk melepas prinsip latar belakang budaya mereka yang bagi mereka sangat bersifat pribadi. Dengan adanya perbedaan antar budaya maka kita perlu memahami bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan orang lain dan hal – hal yang dapat dikomunikasikan untuk lebih mempermudah proses komunikasi. Memang sangat diperlukan bagaimana memahami orang lain dalam berkomunikasi terutama jika lawan bicara kita mempunyai latar belakang budaya yang tidak sama dengan kita, itu justru akan lebih membutuhkan perhatian lebih. Jika kita akan melihat lebih dalam maka menurut buku kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan ada terdapat tiga wujud dalam kebudayaan yaitu: wujud kebudayaan akan memberikan satu gagasan-gagasan atau ide, nilai-nilai, norma-norma yang akan cukup kompleks untuk kita mampu memahaminya. Kita juga memahami bagaimana sebenarnya pola komunikasi dari masyarakat itu sendiri yang dapat dilihat secara menyeluruh dan cukup luas, dalam aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat itu sendiri. Dari kebudayaan itu sendiri akan nampak berbagai benda-benda hasil karya manusia yang dapat dijadikan sebagai wujud budaya yang nyata dapat dilihat secara langsung.
3 ( tiga ) Sasaran komunikasi antar budaya yang selalu dikehendaki dalam proses komunikasi antar budaya, yaitu :
1. Agar kita berhasil melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan orang – orang dari latar belakang kebudayaan yang berbeda
2. Agar dapat meningkatkan hubungan antar pribadi dalam suasana antar budaya
3. Agar tercapai penyesuaian antar pribadi.


B. Pengertian, Fungsi, dan Ruang Lingkup

• Menurut DeVito (1997) bentuk-bentuk komunikasi antarbudaya meliputi bentuk-bentuk komunikasi lain, yaitu:
1. Komunikasi antara kelompok agama yang berbeda. Misalnya: antara orang Islam dengan orang Yahudi
2. Komunikasi antara subkultur yang berbeda. Misalnya : antara dokter dengan pengacara, atau antara tunanetra dengan tunarungu
3. Komunikasi antara suatu subkultur dan kultur yang dominan. Misalnya ; antara kaum homoseks dan kaum heteroseks, atau antara kaum manula dan kaum muda.
4. Komunikasi antara jenis kelamin yang berbeda yaitu antara pria dan wanita.
• Menurut Mulyana (2004)

Komunikasi antarbudaya (intercultural communication) adalah proses pertukaran pikiran dan makna antara orang-orang yang berbeda budaya.
Sama halnya dengan komunikasi antaragama yaitu proses komunikasi dengan orang-orang yang berbeda agama. Ketika komunikasi terjadi antara orang-orang berbeda bangsa, agama, kelompok ras, atau kelompok bahasa, komunikasi itu disebut komunikasi antarbudaya.
Komunikasi antarbudaya pada dasarnya mengkaji bagaimana budaya berpengaruh terhadap aktivitas komunikasi, apa makna pesan verbal dan non verbal menurut budaya-budaya yang bersangkutan, apa yang layak dikomunikasikan, bagaimana cara mengkomunikasikannya, kapan mengkomunikasikannya.

C. Fungsi Komunikasi antarbudaya dan agama

Secara khusus fungsi komunikasi antarbudaya adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Karena, ketika kita memasuki wilayah orang lain kita dihadapkan dengan orang-orang yang sedikit banyak berbeda dengan kita dalam berbagai aspek (sosial, budaya, ekonomi, status,dll). Pada waktu itu pula kita dihadapkan dengan ketidakpastian dan ambiguitas dalam komunikasi.
Gundykunstt dan Kim, usaha untuk mengurangi ketidakpastian itu dapat dilakukan melalui tiga tahap seleksi, yaitu :
1. Pra-kontak atau tahap pembentukan kesan melalui simbol verbal maupun nonverbal (apakah komunikan suka berkomunikasi atau menghindari komunikasi)
2. Initial contact and imppresion yakni tanggapan lanjutan atau kesan yang muncul dari kontak awal tersebut, misal : anda bertanya pada diri sendiri Apakah saya seperti dia? Apakah dia mengerti saya?
3. Closure, mulai membuka diri anda sendiri yang semula tertutup melalui atribusi dan pengembangan kepribadian implisit.
Secara umum fungsi komunikasi antarbudaya tidak dapat dipisahkan dari fungsi komunikasi yaitu :
Fungsi Pribadi Fungsi Sosial
• Pengawasan
• Menjembatani
• Sosialisasi
• Menghibur
D. Ruang Lingkup Komunikasi Antaragama dan budaya
• Mempelajari komunikasi antarbudaya dengan pokok bahasan proses komunikasi antarpribadi dan komunikasi antarbudaya serta agama termasuk di dalamnya, komunikasi diantara komunikator dan komunikan yang berbeda kebudayaan, agama, suku bangsa, ras dan etnik.
• Komunikasi lintasbudaya dengan pokok bahasan perbandingan pola-pola komunikasi antarpribadi lintasbudaya
• Komunikasi melalui media diantara komunikator dan komunikan yang berbeda kebudayaan namun menggunakan media seperti komunikasi internasional.
• Mempelajari perbandingan komunikasi massa misalnya membandingkan sistem media massa antarbudaya, dampak media massa, tatanan informasi dunia baru.
Kesimpulan
Komunikasi Antar Agama dan Antar Budaya sangat penting untuk dipelajari dan diperdalam karena di Negara ini yang terdiri dari berbagai macam suku, ras, dan agama rentan sekali terjadi konflik. Apabila salah satu suku tidak memahami apa yang dikatakan oleh suku lain, maka akan terjadi perselisihan, begitu juga dengan perbedaan agama dan ras.
Dengan memahami Komunikasi Antar Agama dan Antar Budaya tentu peristiwa seperti diatas tidak akan terjadi karena kita saling mengerti dan memahami apa yang dimaksud oleh suku, ras, dan agama lain.

Analisis Perbandingan Harga Barang Toko Grosir dan Retail

Perbandingan harga yang saya lihat antara barang-barang yang di jual di toko grosir dengan barang-barang di toko retail biasa adalah terdapat perbedaan harga. Karena harga retail sudah mempunyai nilai tambah sendiri sehingga hargapun menjadi naik. Misal, di grosir biasanya barang yang dijual itu berbentuk paket (box) belum di ecer, tetapi di toko retail biasanya sudah diecer, dan harga per satuannya lebih mahal dibanding yang masih bentuk box.


Alasan kedua yaitu toko grosir biasanya focus pada kuantitas barang yang terjual sehingga keuntungan sedikit tetapi dalam kuantitas yang banyak, berbeda dengan toko retail eceran, mereka memperoleh keuntungan dari selisih beli dan jual dalam satuan barang. Selain itu, harga barang-barang di toko retail sudah termasuk biaya pemiriman barang. Toko retail biasanya dekat dengan konsumen, akan tetapi toko grosir tidak selalu dekat karena retail menawarkan kemudahan jangkauan dan waktu dibanding dengan toko grosir.

Sunday, November 28, 2010

Ular Suci Tanah Lot




Ini adalah cerita yg beredar di kalangan masyarakat sekitar Tanah Lot ttg ULAR penjaga areal tsb. Kalo anda pernah ke Tanah Lot, didepan areal pura, tepatnya dibawah goa karang, anda akan menemukan bapak-bapak yg duduk sambil membawa lampu senter didalam goa. Nah disitulah terdapat Ular suci atau Holy Snake… Ular tsb sebenarnya adalah jenis Ular Laut yg berwarna hitam putih. Lihat saja ekornya, pasti pipih seperti halnya jenis ular laut yg lain. Besarnya kira2 sekitar jempol tangan orang dewasa saja dan tidak terlalu panjang. Biasanya muncul disana 2 ekor, kadang 3 ekor saja, bahkan saat-saat tertentu bisa mencapai 5 ekor.


Yg saya tahu, jenis ular laut termasuk ular yg mematikan, racunnya lebih ganas daripada cobra. Tapi yg di Tanah lot ini sangat jinak, bisa dipegang dan dielus. Ular ini disebut dgn Ular Suci karena diyakini bahwa mereka ditugaskan utk menjaga areal Pura Tanah Lot. Dari story yg saya denger, induk ular ini dulunya adalah IKAT PINGGANG dari Dang Hyang Nirartha (Dang Hyang Dwijendra) yg merupakan pendeta suci dari Jawa. Dalam perjalanan Beliau keliling Bali, Beliau sempat singgah di Tanah Lot dan mengajarkan agama Hindu Siwa kpd penduduk sekitar yg notabene adalah kaum nelayan. Disamping itu, Beliau juga memberikan pengobatan kepada masyarakat setempat. Saat akan meninggalkan Pura Tanah Lot, Beliau menaruh ikat pinggangnya sebagai bukti bahwa Beliau pernah singgah disana, sekaligus dijadikan oleh Beliau ikat pinggang itu dijadikan penjaga pura.

Ada satu mitos yg kebenarannya terserah kepada kita, jika orang yg sedang pacaran dan membawa pacarnya berkunjung ke Tanah Lot dan melihat ular tsb, akan mengakibatkan bubarnya hubungan pacaran tsb. Percaya atau tidak. Tapi jika anda tidak membawa pacar, dalam arti sendiri atau pacarnya ga ikut, atau bawa keluarga dan teman, silahkan melihat ular itu dan memegangnya sambil berdoa dalam hati. Mudah2an doa anda tsb terkabul. Jangan lupa menaruh sedikit uang untuk donation di kotak yg telah disediakan disana. Tapi sekali lagi ini hanya mitos, mau percaya yah silahkan, enggak percaya-pun no problem. Yang pasti, kalau liburan ke Bali tanpa mampir di Tanah Lot, bukan ke Bali namanya…hehehehhe…

Manajemen+Strategi

I. KONSEP STARTEGI

Pada bab ini, kami akan mengeksplorasi manajemen strategi yang dianggap sebagai satu tipe spesifik dari suatu perencanaan. Misalnya, jika ada minimal 2 perusahaan yang beroperasi dengan produk (barang dan jasa) yang sama, maka salah satu di antaranya ingin keluar sebagai pemenang dalam persaingan bisnisnya. Sebagai pemenang dalam dunia bisnis seringkali diartikan mendapat pangsa pasar (market share) terbesar yang nantinya akan mempunyai kekuatan monopoli dan jika monopoli dilarang oleh pemerintah, maka minimal perusahaan tersebut menjadi perusahaan berstatus pemimpin atau penentu harga (price setter atau price leader).

Masing-masing pihak akan selalu berusaha untuk memenangkan persaingan dan melakukan analisis tentang kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan ancaman (threats) satu sama lain. Kelemahan dirinya dan ancaman dari perusahaan pesaing akan selalu dianalisis dan diantisipasi yang kemudian akan diperbaiki agar tidak mudah diserang atau ditundukkan oleh perusahaan pesaing.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa inti dari manajemen strategi adalah memenangkan persaingan. Karena manajemen strategi selalu berusaha memenangkan persaingan, maka mau tidak mau perusahaan harus senantiasa menganalisis diri dan memperbaiki diri agar tampil lebih baik dari perusahaan pesaing.

A. Apa Itu Strategi?
▪ Menurut KBBI, strategi adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang maupun damai.
▪ Secara eksplisit, strategi adalah rencana tindakan yang menjabarkan alokasi sumber daya dan aktivitas lain untuk menanggapi lingkungan dan membantu organisasi mencapai sasarannya.
▪ Intinya strategi adalah pilihan untuk melakukan aktivitas yang berbeda atau untuk melaksanakan aktivitas dengan cara berbeda dari pesaingnya.

B. Apakah Manajemen Strategi?
▪ Manajemen strategi (strategic management) adalah seperangkat keputusan dan tindakan yang digunakan untuk memformulasikan dan mengimplementasikan strategi-strategi yang berdaya saing tinggi dan sesuai bagi perusahaan dan lingkungannya untuk mencapai sasaran organisasi.
▪ Beberapa pertanyaan yang sering diajukan para manajer seperti:
1) Perubahan dan tren apa yang terjadi pada lingkungan yang kompetitif?
2) Siapakah konsumen kita?
3) Produk atau pelayanan apa yang seharusnya kita tawarkan?
4) Bagaimana kita dapat menawarkan produk dan pelayanan seefisien mungkin?
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas dapat membantu manajer membuat pilihan mengenai bagaimana memposisikan organisasi yang penuh dengan perusahaan pesaing.

C. Tujuan Manajemen Strategi
▪ Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang dipilih secara efektif dan efisien.
▪ Mengevaluasi kinerja, meninjau dan mengkaji ulang situasi serta melakukan berbagai penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan di dalam pelaksanaan strategi.
▪ Senantiasa memperbarui strategi yang dirumuskan agar sesuai dengan perkembangan lingkungan eksternal.
▪ Senantiasa meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bisnis yang ada.
▪ Senantiasa melakukan inovasi atas produk agar selalu sesuai dengan selera konsumen.


D. Manfaat Manajemen Strategi
▪ Aktivitas formulasi strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan.
▪ Proses manajemen strategi akan memberikan hasil keputusan terbaik dikarenakan interaksi kelompok mengumpulkan berbagai strategi yang lebih besar.
▪ Keterlibatan karyawan di dalam formulasi strategi akan dapat memperbaiki pengertian mereka atas penghargaan produktivitas di dalam setiap perencanaan strategi dan dengan demikian dapat mempertinggi motivasi kerja mereka.
▪ Penerapan manajemen strategi membuat manajemen perusahaan menjadi lebih peka terhadap ancaman yang datang dari luar perusahaan.
▪ Hasil penelitian menunjukkan bahwa organisasi yang menggunakan konsep manajemen strategi akan lebih profitable (menguntungkan) dan lebih berhasil daripada yang tidak menerapkannya.

E. Strategi Besar (Grand Strategy)
Adalah rencana umum berupa tindakan-tindakan besar yang digunakan perusahaan untuk meraih sasaran jangka panjang. Strategi besar dibedakan dalam 3 kategori:

▪ Pertumbuhan (Growth), dapat dilakukan secara internal meliputi pengembangan dari produk baru atau produk lama yang mengalami perubahan dan secara eksternal dengan memperoleh tambahan divisi bisnis atau diversifikasi yang artinya mengakuisisi bisnis yang terkait dengan lini produk saat itu.
▪ Stabilitas (Stability) atau Strategi Diam, artinya adalah bahwa organisasi ingin tetap berada pada ukurannya yang sama atau tumbuh perlahan dengan cara-cara yang masih dapat dikendalikan.
▪ Pemangkasan (Retrenchment), berarti organisasi terpaksa melalui periode terjadinya penurunan dengan penyusutan unit bisnis yang ada saat ini atau menjual atau melikuidasi keseluruhan unit bisnis.

F. Strategi Global
Di arena internasional, perusahaan-perusahaan menghadapi dilema strategi antara integrasi global dan tanggung jawab nasional (national responsiveness). Organisasi harus memutuskan apakah ia ingin agar setiap afiliasinya bertindak secara otonomi atau apakah aktivitas yang dilakukan harus distandarisasi dan disentralisasikan di seluruh negara. Ada 3 kategori strategi global:
▪ Strategi Globalisasi (Globalization Strategy), merupakan standarisasi rancangan produk dan strategi periklanan di seluruh dunia.
▪ Strategi Multidomestik (Multidomestic Strategy), adalah modifikasi desain produk dan strategi periklanan untuk mengakomodasi kebutuhan spesifik dari masing-masing negara. Maksudnya adalah perusahaan multinasional ada di sejumlah negara, namun periklanan dan rancangan produknya disesuaikan dengan kebutuhan spesifik masing-masing negara.
▪ Strategi Transnasional (Transnational Strategy), yaitu strategi yang mengkombinasikan koordinasi global untuk meraih efisiensi dengan fleksibilitas untuk memenuhi kebutuhan spesifik pada berbagai negara.

II. TINGKATAN STRATEGI
Terdapat 3 tingkatan strategi dalam organisasi yaitu:
1. Strategi Tingkat Perusahaan (Corporate Strategy)
2. Strategi Tingkat Bisnis (Business Strategy)
3. Strategi Tingkat Fungsional (Functional Strategy)

1. Strategi Tingkat Perusahaan (Corporate Strategy)
▪ Ditetapkan oleh tingkat manajemen tertinggi di dalam organisasi dan mengarah kepada bisnis apa yang akan dilakukan serta bagaimana sumber daya dialokasikan di antara bisnis tersebut.
▪ Strategi korporasi secara umum melibatkan tujuan jangka panjang yang berhubungan dengan organisasi secara keseluruhan dan investasi keuangan secara langsung.

2. Strategi Tingkat Bisnis (Business Strategy)
▪ Ditetapkan oleh masing-masing unit bisnis strategi (Strategy Business Unit=SBU). Strategi bisnis biasanya diformulasikan oleh manajer tingkat bisnis melalui negosiasi dengan manajer korporasi dan memusatkan kepada bagaimana cara bersaing dalam dunia bisnis yang ada.
▪ Strategi bisnis harus melalui dan diperoleh serta didukung oleh strategi korporasi.

3. Strategi Tingkat Fungsional (Functional Strategy)
▪ Mempunyai lingkup yang lebih sempit lagi dibandingkan strategi korporasi dan strategi bisnis.
▪ Berhubungan dengan fungsi bisnis seperti fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi SDM, fungsi keuangan, fungsi riset dan pengembangan (R&D).
▪ Strategi fungsional harus mengarah kepada strategi bisnis dan konsep mereka yang paling utama adalah tergantung kepada hasil jawaban bagaimana cara menerapkannya.


III. PROSES MANAJEMEN STRATEGI
Secara umum proses manajemen strategi terdiri dari 4 tahap, yaitu:
1. Menetapkan arah dan misi organisasi,
2. Memahami lingkungan internal dan eksternal organisasi,
3. Memformulasikan strategi,
4. Mengimplementasikan strategi, dan
5. Mengevaluasi dan mengawasi strategi.

1. Menetapkan arah dan misi organisasi
Setiap organisasi pasti mempunyai visi,misi dan tujuan. Visi,misi dan tujuan ini akan menentukan arah yang akan dituju oleh organisasi. Tanpa adanya visi,misi, dan tujuan maka kinerja organisasi akan berjalan acak dan kurang jelas serta mudah berubah dan diombang-ambingkan oleh situasi eksternal.
Perubahan yang tidak mempunyai visi, misi dan tujuan seringkali bertindak spontantitas dan kurang sistematis seperti yang dilakukan oleh pedagang kecil hanya untuk memperoleh sesuap nasi. Tentunya hal ini tidak boleh terjadi bagi suatu organisasi bisnis (perusahaan) apalagi jika perusahaan tersebut boleh dikatakan skala menengah dan atas.

2. Memahami lingkungan internal dan eksternal
Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan oraganisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan.
Lingkungan terdiri dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan eksternal berada di luar perusahaan sedangkan lingkunga internal berada di dalam perusahaan.
o Lingkungan eksternal:
 Memiliki dua variabel yakni peluang (opportunity) dan acaman (threats)
 Terdiri dari dua bagian yaitu lingkungan tugas dan lingkungan umum
o Lingkungan internal:
 Memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness)
 Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan seperti struktur organisasi perusahaan, budaya perusahaan dan sumber daya.

3. Memformulasikan strategi
Formulasi strategi melibatkan penetapan serangkaian tindakan yang tepat guna mencapai tujuan perusahaan. Formulasi strategi ini meliputi pengembangan misi bisnis, analisa SWOT:mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal serta mengukur dan menetapkan kelemahan dan kekuatan internal dan menetapkan tujuan jangka panjang.
o Analisa SWOT
SWOT merupakan singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (peluang) dan threats (ancaman). Pendekatan ini mencoba menyeimbangkan kekutaan dan kelemahan internal organisasi dengan peluang dan ancaman lingkungan eksternal organisasi.
 Kekuatan (strength) adalah suatu kondisi di mana perusahaan mampu melakukan semua tugasnya secara sangat baik (diatas rata-rata industri).
 Kelemahan (weakness) adalah kondisi di mana perusahaan kurang mampu melaksanakan tugasnya dengan baik di karenakan sarana dan prasarananya kurang mencukupi.
 Peluang (opportunity) adalah suatu potensi bisnis menguntungkan yang dapat diraih oleh perusahaan yang masih belum di kuasai oleh pihak pesaing dan masih belum tersentuh oleh pihak manapun.
 Ancaman (threats) adalah suatu keadaan di mana perusahaan mengalami kesulitan yang disebabkan oleh kinerja pihak pesaing, yang jika dibiarkan maka perusahaan akan mengalami kesulitan dikemudiaan hari.

4. Mengimplementasikan strategi
Di dalam implementasi strategi, perusahaan diharapkan menetapkan atau merumuskan tujuan perusahaan tahunan (annual objective of the business), memikirkan dan merumuskan kebijakan, memotivasi karyawan serta mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah di formulasikan dapat dilaksanakan.
Mengimplementasikan berarti menggerakan para karyawan dan manajer untuk menempatkan strategi yang telah formulasikan menjadi tindakan nyata. Implementasi strategi memerlukan kinerja dan disiplin yang tinggi tetapi juga diimbangi dengan imbalan yang memadai.
Tantangan implementasi adalah menstimulir para manajer dan karyawan melalui organisasi agar mau bekerja dengan penuh kebanggaan dan antusias ke arah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

5. Mengevaluasi dan mengawasi strategi
Evaluasi dan pengawasan strategi merupakan tahap terakhir di dalam proses strategi. Pada dasarnya evaluasi strategi mencakup 3 hal, yaitu:
1. Mereview faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar bagi strategi yang sedang berlangsung,
2. Mengukur kinerja yang telah dilakukan, dan
3. Mengambil berbagai tindakan perbaikan.
Evaluasi strategi sangat diperlukan sebab keberhasilan perusahaan dewasa ini tidak menjadi jaminan keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang.




IV. STRATEGI KORPORASI (CORPORATE STRATEGY)
Strategi korporasi dirumuskan oleh manajemen puncak dan dirancang sedemikian rupa guna mencapai tujuan organisasi. Memformulasikan strategi korporasi di dalam perusahaan besar akan sangat sulit sekali sebab banyak sekali strategi tingkat bisnis yang sangat berbeda dan memerlukan koordinasi guna mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan. Demikian model strategi yang dipakai adalah portofolio bisnis, sbb:
1. Strategi Portofolio
Strategi portofolio adalah tipe strategi tingkat perusahaan yang berhubungan dengan bauran antara unit-unit bisnis (UBS=SBU) dan lini-lini produk yang sesuai satu sama lain dalam cara-cara yang masuk akal sehingga memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan.
UBS (Unit Bisnis Strategi) merupakan suatu divisi organisasi yang memiliki misi bisnis, lini produk, pesaing dan pasar berbeda terhadap UBS lain dalam organisasi yang sama.
2. Matriks BCG
Matriks BCG (Boston Consulting Group) mengorganisir bisnis-bisnis dalam dua dimensi yaitu pertumbuhan bisnis dan pangsa pasar (market share).
 Tingkat pertumbuhan bisnis (Business Growth Rate) berkaitan dengan seberapa cepat industri mengalami peningkatan.
 Pangsa pasar (market share) mendefinisikan apakah sebuah unit bisnis memiliki pangsa yang lebih kecil atau lebih besar dibandingkan dengan pesaingnya.

V. STRATEGI BISNIS (BUSINESS STRATEGY)
Merumuskan strategi bisnis melibatkan pengambilan keputusan pada tingkat unit bisnis. Di dalam strategi tingkat ini yamh ditujukan adalah bagaimana cara bersaingnya. Pendekatan yang berguna di dalam merumuskan strategi bisnis sebainya didasarkan atas analisis persaingan yang dicetuskan oleh Michael Porter:
 Lima Kekuatan Kompetitif Porter
Pendekatan Porter didasarkan atas analisis 5 kekuatan persaingan. Tekanan persaingan mencakup:
1. Ancaman Pendatang Baru, perusahaan yang memasuki industri yang membawa kapasitas baru dan ingin memperoleh pangsa pasar yang baik dan laba, akan tetapi semua itu sangat tergantung kepada rintangan atau kendala yang mengitarinya.
2. Daya Tawar Menawar Pemasok, pemasok dapat juga menjadi ancaman dalam suatu industri sebab pemasok dapat menaikkan harga produk yang dijual atau mengurangi kualitas produk. Jika harga produk pemasok naik maka harga pokok perusahaan juga naik sehingga akan menaikkan harga jual produk. Jika harga jual produk naik maka sesuai dengan hukum permintaan, permintaan produk akan menurun. Begitu pula jika pemasok menurunkan kualitas produk, maka kualitas produk penghasil juga akan turun, sehingga akan mengurangi kepuasan konsumen.

3. Daya Tawar Menawar Pembeli, pembeli akan selalu berusaha mendapat produk dengan kualitas baik dan dengan harga yang murah. Sikap pembeli semacam ini berlaku universal dan memainkan peran yang cukup menentukan bagi perusahaan. Jika suatu produk dinilai harganya jauh lebih tinggi dari kualitas (harganya tidak mencerminkan yang sepantasnya) maka pembeli (konsumen) tidak akan membeli produk perusahaan.
4. Daya Tawar Produk Pengganti, produk pengganti secara fungsional mempunyai manfaat yang serupa dengan produk utama (asli), namun memiliki kualitas produk dan harga yang lebih rendah. Umumnya, produk pengganti disenangi oleh orang yang berpenghasilan rendah akan tetapi ingin tampil dengan status lebih tinggi dari keadaan sebenarnya.
5. Persaingan Antar Pesaing, persaingan konvensional selalu berusaha sekeras mungkin untuk merebut pangsa pasar perusahaan lain. Konsumen merupakan objek persaingan dari perusahaan yang sejenis yang bermain di pasar. Siapa yang dapat memikat hati konsumen maka perusahaan akan dapat memenangkan persaingan. Untuk dapat memikat konsumen maka berbagai cara dilakukan mulai dari memberikan fasilitas khusus, pemberian kredit dengan syarat ringan, harga murah atau diskon.

 Strategi Kompetitif Porter
1. Diferensiasi (Differentiation), adalah salah satu tipe strategi kompetitif di mana organisasi berupaya membuat produk atau jasa yang ditawarkannya berbeda dengan pesaing. Organisasi dapat menggunakan periklanan, fitur produk yang berbeda, pelayanan atau teknologi baru untuk meraih persepsi produk yang dianggap unik.
2. Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership), merupakan salah satu tipe strategi kompetitif di mana organisasi secara agresif berupaya menjadi lebih efisien (melakukan reduksi biaya) dari pesaing-pesaingnya dengan memotong biaya produksi dan pengawasan biaya yang sangat ketat.
3. Fokus (Focus), adalah salah satu tipe strategi kompetitif yang menekankan pada kondentrasi terhadap suatu segmen pasar atau kelompok pembeli tertentu.




~~~~~~~~~

Makalah Perbankan

PENDAHULUAN



Bank yang dapat selalu menjaga kinerjanya dengan baik terutama tingkat profitabilitasnya yang tinggi dan mampu membagikan dividen dengan baik serta prospek usahanya yang dapat selalu berkembang dan dapat memenuhi ketentuan prudential banking regulation dengan baik, maka ada kemungkinan nilai saham dari bank yang bersangkutan di pasar sekunder dan jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dikumpulkan akan naik.


Penilaian terhadap suatu bank tertentu dapat dilakukan dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangannya. Laporan keuangan bank berupa neraca berupa informasi pada pihak diluar bank, misalnya bank central, masyarakat umum dan investor, mengenai gambaran posisi keuangannya, yang lebih jauh dapat digunakan pihak eksternal untuk menilai bersarnya resiko yang ada pada suatu bank. Laporan laba rugi memberikan gambaran mengenai perkembangan usaha bank yang bersangkutan.

Semua lembaga keuangan yang melaksanakan kegiatan usaha menyelenggarakan sistem akuntansi, yang juga disebut dengan sistem pembukuan, untuk mencatat transaksi ekonomi yang dilakukan oleh lembaga keuangan yang bersangkutan. Minimal setahun sekali, yaitu pada akhir tahun akuntansi, akumulasi data akuntansi tersebut dikumpulkan kedalam neraca lajur. Data akuntansi yang terkumpul dalam neraca lajur tersebut kemudian diolah dengan jalan mngklasifikasikan dan menyusunnya secara sistematik ke dalam bentuk laporan keuangan ( Neraca dan Laporan Laba Rugi ).

Pada tahun 1972, David Cole memeperkenalkan cara untuk mngevaluasi kinerja Bank melalui analisis rasio. Rasio yang bisa digunakan untuk mengukur dan membandingkan kinerja profitabilitas BANK adalah ROE ( return on Equity) dan ROA ( Return on Assets).


PEMBAHASAN



Untuk pembahasan mengenai analisis kinerja perbankan kali ini, kami mencoba mengambil contoh Rasio keuangan PT. BANK CENTRAL ASIA periode Juni 2009 dan melakukan analisis kinerja.
Data yang diambil dari laporan keuangan perbankan periode Juni 2009 :

PT. BANK CENTRAL
ASIA Tbk.

RASIO KEUANGAN
JUNI 2009
Permodalan
CAR resiko kredit 16.51
Aktiva
NPL Gross 1.85
NPL Net 0.3
Rentabilitas
ROA 3.37
ROE 30.81
NIM 6.88
BOPO 70.41
Likuiditas
LDR 48.58


Analisa Permodalan

CAR (Capital Adequacy Ratio) atau rasio kecukupan modal adalah suatu rasio untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko, misalnya kredit. Rasio ini dapat menunjukkan daya tahan suatu bank dalam menghadapi kredit macet atau kredit tidak lancar. Semakin besar CAR suatu bank, berarti kesiapan bank tersebut dalam menghadapi kredit macet juga makin besar. BI menetapkan minimum CAR untuk seluruh bank di Indonesia sebesar 8%. Dengan melihat data di atas, BCA telah memenuhi kualifikasi tersebut, bahkan CAR nya dua kali lipat dari standar minimum, dan dapat dikatakan BCA siap menghadapi kredit macet.

Analisa Aktiva (Asset)
NPL (Non Performing Loan) sering disebut juga dengan kredit tidak lancar (kredit bermasalah). Semakin rendah NPL, semakin baik kinerja suatu bank. BI menetapkan target indikatif NPL secara net adalah sebesar 5%, yang artinya jika NPL suatu bank telah mencapai 5% atau lebih maka kredit tidak lancarnya sudah berada pada level yang mengkhawatirkan. Berdasarkan tabel di atas, baik NPL gross maupun NPL net BCA masih berada dalam level yang aman karena masih jauh di bawah ketentuan maksimum 5%.. Bank BCA memiliki rasio kredit kecil. Namun NPL yang kecil belum tentu seluruh kreditnya adalah kredit lancar dan bank tersebut sehat, bisa saja NPL kecil karena bank hanya sedikit menyalurkan kreditnya.

Analisa Rentabilitas

ROA (Return On Asset) dan ROE (Return On Equity) mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan keuntungan, dimana semakin tinggi kedua rasio ini maka semakin bagus. NIM (Net Interest Margin) mengukur kemampuan aktiva produktif dalam menghasilkan pendapatan bunga bersih, semakin tinggi semakin baik. Sedangkan BOPO merupakan rasio biaya operasional terhadap pendapatan nasional, semakin kecil berarti semakin efisien kinerja bank. Berdasarkan data pada table di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
Dilihat dari ROA dan ROE nya, bank BCA menghasilkan rasio keuntungan yang paling besar baik terhadap nilai aktiva maupun nilai ekuitasnya. Namun pada dasarnya, jika melihat masing-masing rasio tersebut, dapat dilihat bahwa BCA menghasilkan keuntungan yang cukup signifikan. Dilihat dari NIM, bank BCA kembali menunjukkan rasio tinggi berarti BCA sangat baik dalam mengelola aktiva produktifnya untuk
menghasilkan pendapatan bunga bersih. Dilihat dari BOPO, bank BCA menunjukkan pengelolaan biaya operasional dan pendapatan operasional yang baik karena memiliki rasio BOPO yang paling kecil.
Analisa Likuiditas

LDR (Loan to Deposit Ratio) merupakan rasio perbandingan kredit yang disalurkan bank terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun bank, termasuk tabungan dan deposito. Semakin kecil LDR, semakin baik kinerja bank, karena berarti dana yang dihimpunnya semakin lebih besar dibandingkan kredit yang disalurkan ke masyarakat. Dengan berdasarkan data, LDR bank BCA masih relatif, yang berarti fungsi intermediasi bank BCA berjalan paling baik karena berhasil menghimpun dana sangat besar dari masyarakat. Kemungkinan BCA memang mengumpulkan DPK dan cenderung lebih menempatkannya di pasar uang untuk mencari profit dan hanya menyalurkan sedikit kredit.




KESIMPULAN


Melihat rasio keuangan bank BCA pada periode juni 2009, hasil analisis permodalan,aktiva(assets),rentabilitas, dan likuiditas menunjukkan bahwa bank BCA merupakan bank yang
Dari analisa-analisa di atas, dapat disimpulkan bahwa bank BCA memiliki kinerja dan efisiensi baik dari segi pengelolaan permodalan, aktiva, rentabilitas, serta likuiditas. Terbukti dari kepercayaan masyarakat yang cukup besar.


Dampak Krisis Global Terhadap Perbankan

Masih Ingat Krisis Moneter? Lama saya mengira bahwa krisis ekonomi terparah yang pernah saya alami adalah krismon Asia pada tahun 1997/9. Ternyata dampak krismon Asia kalah jauh dibandingkan dengan krisis finansial yang melanda dunia sekarang. Sewaktu krismon Asia, setidaknya ada ’surga aman’ atau ’safe heaven’ bagi para investor global, yaitu di Amerika Serikat, Eropa dan Jepang. Investor bisa menjual saham dan surat utangnya di Indonesia, Thailand dan Korea (walau rugi) yang mengalami krisis, dan membeli saham di bursa New York dan London. Sekarang, negara safe heaven pun mengalami krisis ekonomi yang parah. Investor kesulitan mencari safe heaven untuk memarkir dananya dan, karena pasar saham, surat utang dan komoditas semuanya anjlok, ‘cash is king again.

Seberapa parah krisis finansial dunia ini? Patokan ada. Lehman Brothers, Bear Stearns, Merrill Lynch, AIG, Freddie Mac dan Fannie Mae, sebagai lembaga finansial raksasa AS, selamat menghadapi resesi ekonomi AS paska serangan teroris tahun 2001. Mereka selamat manghadapi resesi ekonomi dunia akibat embargo minyak OPEC tahun 1973 dan selamat menghadapi dua perang dunia.
Mereka juga selamat menghadapi resesi ekonomi dunia tahun 1930-an yang sering disebut ‘the great depression”, akibat krisis keuangan AS pada 1929. Namun, mereka tidak selamat menghadapi krisis kredit pembelian rumah (KPR) subprime di AS pada 2007/2008. Artinya, terpuruknya beberapa lembaga keuangan terbesar di dunia tersebut adalah indikasi bahwa permasalahan ekonomi AS dan dunia sekarang memang jauh lebih parah dari perkiraan kita sebelumnya.
Kepanikan investor dunia pun semakin parah. Bursa saham terjun bebas. Sejak awal 2008, bursa saham China anjlok 57%, India 52%, Indonesia 41% (sebelum kegiatannya dihentikan untuk sementara), dan zona Eropa 37%. Sementara pasar surat utang terpuruk, mata uang negara berkembang melemah dan harga komoditas anjlok, apalagi setelah para spekulator komoditas minyak menilai bahwa resesi ekonomi akan mengurangi konsumsi energi dunia.
Di AS, setelah melihat bursa saham Wall Street terus melorot, akhirnya kongres menyetujui program penyelamatan sektor keuangan (troubled asset recovery program- TARP) US$700 miliar yang diajukan oleh pemerintah. Namun, karena lamanya negosiasi politik antara pemerintah dan kongres, investor kecewa melihat politikus di Washington tidak memiliki sense of crisis.
Krisis pasar modal (saham dan surat utang) global sebetulnya hanya memengaruhi investor pasar modal. Tetapi krisis perbankan global bisa mempengaruhi sektor riil ekonomi dunia, termasuk Indonesia. Intinya, sektor perbankan AS sedang terpuruk, kekurangan modal, dan (melihat banyaknya lembaga keuangan yang bangkrut) enggan meminjamkan dolarnya, termasuk ke bank-bank internasional di Eropa dan Asia. Akibatnya, perbankan internasional kekurangan dolar untuk memberi pinjaman ke para pengusaha dunia, yang membutuhkan dolar untuk investasinya (untuk impor mesin, bahan baku, dan sebagainya), termasuk di Indonesia.
Suka atau tidak dolar AS tetap merupakan mata uang inti dalam dunia usaha. Akibatnya, walaupun suku bunga bank sentral AS (atau Fed Funds Target Rate) sudah diturunkan ke 1,5%, suku bunga London Inter-Bank Offer Rate (LIBOR), sebagai patokan suku bunga yang digunakan oleh pelaku ekonomi, melonjak tajam. Inilah skenario buruk dunia keuangan: macetnya sistem pembayaran dan penyaluran kredit global sebagai ‘oksigen untuk napasnya dunia bisnis’. Suku bunga bank sentral bisa rendah, tetapi suku bunga kredit untuk pelaku bisnis, kalaupun bisa dapat pinjaman, sangat tinggi karena perbankan ketakutan meminjamkan dananya. Adalah lumpuhnya sektor perbankan global, bukan anjloknya pasar saham, yang sebetulnya bisa melumpuhkan pertumbuhan ekonomi dunia secara perlahan.
Akhirnya, bank sentral dunia mengerti betapa pentingnya melakukan kebijakan yang terkoordinasi. Tujuh bank sentral (termasuk US Federal Reserve, European Central Bank, Bank of England dan Bank of Canada) memangkas suku bunganya 0,5%. Ini merupakan yang pertama kalinya kebijakan suku bunga bank sentral dilakukan secara bersamaan dalam skala yang besar. Apakah ini cukup? Tentu tidak. Kebijakan terkoordinasi bank sentral dan pemerintah dunia selebihnya harus ditujukan untuk memenuhi tiga sasaran. Pertama, memulihkan kembali sistem perbankan dan pembayaran global yang lumpuh agar sirkulasi dana internasional bisa normal kembali - dan bank bisa memberi kredit lagi.
Kedua, mengeluarkan aset bermasalah (terutama surat utang KPR subprime) dari perbankan AS dan memperbesar modal perbankan agar lebih bisa memberi kredit dalam jumlah yang bisa mendukung pertumbuhan ekonomi. Ketiga, bank sentral dunia harus berani terus menurunkan suku bunga (untuk membantu meringankan bunga kredit) dan, yang lebih penting, pemerintah harus memperbesar belanjanya untuk pembangunan infrastruktur dan memberi stimulus ekonomi - karena investor swasta enggan berinvestasi dalam krisis likuiditas.
Apakah kebijakan yang dibutuhkan akan dilakukan? Jawabannya ya. Apakah akan berhasil? ‘Fifty-fifty’, mungkin ya, mungkin tidak, karena kebijakan ekonomi berskala global belum pernah dilakukan dalam sejarah, tetapi risiko terjadinya resesi ekonomi dunia yang parah akan lebih besar kalau bank sentral dan pemerintah dunia tidak melakukan apa-apa.
Dampak di Indonesia
Sebenarnya (menurut saya) dampaknya yang paling terasa adalah anjloknya harga minyak dunia, Dampak resesi ekonomi AS dan Eropa terhadap Indonesia tentunya negatif, tetapi karena net-ekspor (ekspor dikurang impor) hanya menggerakkan sekitar 8% dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia, maka dampaknya relatif kecil dibandingkan dengan negara tetangga yang ketergantungan ekspornya ke AS besar, misalnya Hong Kong, Singapura, dan Malaysia.
Seperti pada 2001/2002, atau terakhir kali AS mengalami resesi, ada tiga negara di Asia yang tidak terlalu terpukul ekonominya: China, India, dan Indonesia. Ketiga negara ini memiliki penduduk yang banyak sehingga belanja masyarakatnya merupakan motor penggerak ekonomi yang kuat. Untuk ekonomi Indonesia, dampak negatif kenaikan harga bahan bakar minyak sebesar 125% pada 2005 jelas lebih besar dari pada dampak resesi ekonomi AS.
Namun demikian, krisis finansial global dan lumpuhnya sistem perbankan global yang berlarut akan berdampak sangat negatif terhadap Indonesia, karena pembiayaan kegiatan investasi di Indonesia (baik oleh pengusaha dalam maupun luar negeri) akan terus menciut, penyerapan tenaga kerja melambat dan akibatnya daya beli masyarakat turun-yang akhirnya akan menurunkan pertumbuhan ekonomi. Maka, sangatlah penting bagi bank sentral dunia untuk secepatnya memulihkan sistem perbankan dunia.
Dampak Terhadap Perbankan Indonesia
Menurut Raden Pardede (Ketua Pelaksana Forum stabilitas system keuangan, DepKeu RI) dampak krisis ini diperkirakan tidak terlalu besar karena portofolionya sebagian besar di sektor riil ( kredit), tidak ada instrument derivative. Dampak ke perbankan lebih pada kesulitan mendapat credit line di perbankan internasional karena hilangnya kepercayaan pasar terhadap bank-bank, bukan kepada perbankan nasional sendiri.
Adapun perbendaan penanganan krisis perbankan 1998 dengan saat ini adalah adanya kelemahan fundamental ekonomi saat itu seperti nilai rupiah yang over valued, cadangan devisa yang kurang kuat, serta system perbankan yang terlalu ekspansif memberi kredit, dengan melanggar legal lending limit sementara modalnya rendah.
Disamping itu, saat krisis sudah semakin parah, tidak ada garis pemandu untuk menanggulangi krisis, bahkan pemerintah saat itu masih sangat percaya diri bahwa fundamental ekonomi masih kuat padahal krisis sudah didepan mata dan tidak berbuat apa-apa hingga akhirnya rupiah tembus lebih dari RP 15.000/USD. Akibatnya Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dimanipulasi dan berubah fungsi menjadi keuntungan bagi para pemilik bank nakal. Pemilik bank dan deposan tidak terlalu dirugikan karena adanya program penjaminan. Oleh karena itu wajar jika saat ini pemerintah belajar dari masa lalu dengan tidak menjamin deposan hingga lebih dari pada RP 2 miliar (kurang lebih 90% dari total DPK).
Saat ini pemerintah bersama Bank Indonesia relative sangat responsive dengan dikeluarkannya kebijakan-kebijakan seperti tersebut didepan. Dampak utama dari krisis bagi bank adalah terjadinya perebutan dana terutama deposito setelah tahun ini bank-bank menggenjot tabungannya. Ini rasional bagi deposan mengingat pada kondisi krisis kecenderungan meraup bunga yang lebih tinggi yang paling mungkin tentunya dari deposito karena penanaman dana di pasar midal masih belum kondusif. Tentunya tenor yang paling disukai adalah yang singkat 1-3 bulan. Bank akan haus likuiditas akibat ekspansi yang besar di tahun 2008 ini. Per Agustus 2008 komposisi DPK adalah giro 26% (Rp 405 Triliun), tabungan 29% (Rp 452 triliun) dan deposito 45% (Rp 676 triliun)
Danan-dana yang berasal dari lembaga keuangan non-bank seperti asuransi dan dana pensiun diperkirakan akan masuk ke perbankan karena masih trauma dengan penanaman dana di pasar modal. Hal yang harus diperhatikan bank terutama adalah nasabah dengan dana lebih dari Rp 2 miliar yang tidak dijamin LPS, yang tentunya rawan terhadap isu dan bisa menjadi pemicu terjadinya rush di bank.
Dampak lain dari krisis terhadap perbankan adalah : (i) kredit macet terutama di kartu kredit karena hal ini paling mudah dilakukan debitur; (ii) Kredit Perumahan (KPR) akan terhambat, kecuali kredit property rumah/apartemen mewah dan kredit KPR untuk rumah pertama (Rp150 juta sampai Rp 1 miliar); (iii) Perusahaan multifinance akan kesulitan memperoleh kredit bank sehingga kredit otomotif dan barang elektronik akan terhambat juga. Sementara itu, kredit mikro Rp 5 juta ke bawah akan semakin diminati namun juga menghadapi resiko yang semakin tinggi karena kredit ini bisa berubah pengguanaan dari bisnis menjadi konsumsi, yang berakibat ketidakmampuan konsumen mengembalikan kreditnya.
Selain itu perbankan juga perlu mewaspadai kinerja debitur terutama di beberapa komoditas yang kinerjanya terlah melemah antara lain TPT, produk kimia, Produk elektronik, karet, coklat, kopi dan CPO.

DAMPAK KRISIS GLOBAL TERHADAP PEREKONOMIAN DI INDONESIA

DAMPAK KRISIS GLOBAL TERHADAP PEREKONOMIAN DI INDONESIA
(Pada Sektor Nilai Tukar Rupiah, Perbankan, dan Properti)


KRISIS GLOBAL
Krisis moneter di Amerika Serikat kali ini menimbulkan dampak luar biasa secara global. Hal ini bisa dilihat dari kepanikan investor dunia dalam usaha mereka menyelamatkan uang mereka di pasar saham. Mereka ramai-ramai menjual saham sehingga bursa saham terjun bebas. Sejak awal 2008, bursa saham China anjlok 57%, India 52%, Indonesia 41% (sebelum kegiatannya dihentikan untuk sementara), dan zona Eropa 37%. Sementara pasar surat utang terpuruk, mata uang negara berkembang melemah dan harga komoditas anjlok, apalagi setelah para spekulator komoditas minyak menilai bahwa resesi ekonomi akan mengurangi konsumsi energi dunia.

Di AS, setelah melihat bursa saham Wall Street terus melorot, akhirnya kongres menyetujui program penyelamatan sektor keuangan (troubled asset recovery program - TARP) senilai US$ 700 miliar yang diajukan oleh pemerintah. Namun, karena lamanya negosiasi politik antara pemerintah dan kongres, investor kecewa melihat politikus di Washington tidak memiliki sense of crisis.
Krisis pasar modal (saham dan surat utang) global pada dasarnya hanya memengaruhi investor pasar modal. Tetapi krisis perbankan global bisa mempengaruhi sektor riil ekonomi dunia, termasuk Indonesia. Inti cerita yang terjadi adalah sektor perbankan AS sedang terpuruk, kekurangan modal, dan enggan meminjamkan dolarnya, termasuk ke bank-bank internasional di Eropa dan Asia.
Akibatnya, perbankan internasional kekurangan dolar untuk memberi pinjaman ke para pengusaha dunia yang membutuhkan dolar untuk investasinya (untuk impor mesin, bahan baku, dan sebagainya), termasuk di Indonesia.
Kita sudah tahu bahwa dolar AS merupakan mata uang inti dalam dunia usaha. Akibatnya, walaupun suku bunga bank sentral AS (atau Fed Funds Target Rate) sampai diturunkan ke 1,5%, suku bunga London Inter-Bank Offer Rate (LIBOR), sebagai patokan suku bunga yang digunakan oleh pelaku ekonomi, melonjak tajam.
Masalah rumit yang terjadi sekarang, macetnya sistem pembayaran dan penyaluran kredit global sebagai ‘oksigen untuk napasnya dunia bisnis’. Suku bunga bank sentral bisa rendah, tetapi suku bunga kredit untuk pelaku bisnis, kalaupun bisa dapat pinjaman, sangat tinggi karena perbankan ketakutan meminjamkan dananya. Menurut para ahli ekonomi, sebenarnya hal itu merupakan bahaya sektor perbankan global. Jadi, bukan anjloknya pasar saham, yang sebetulnya bisa melumpuhkan pertumbuhan ekonomi dunia secara perlahan.
Akhirnya, bank sentral dunia mengerti betapa pentingnya melakukan kebijakan yang terkoordinasi. Tujuh bank sentral (termasuk US Federal Reserve, European Central Bank, Bank of England dan Bank of Canada) akhirnya memangkas suku bunganya 0,5%. Ini merupakan yang pertama kalinya kebijakan suku bunga bank sentral dilakukan secara bersamaan dalam skala yang besar. Terjadi di tahun 2008 ini.
Hal lain yang dilakukan adalah kebijakan terkoordinasi bank sentral dan pemerintah dunia selebihnya harus ditujukan untuk memenuhi tiga sasaran. Pertama, memulihkan kembali sistem perbankan dan pembayaran global yang lumpuh agar sirkulasi dana internasional bisa normal kembali - dan bank bisa memberi kredit lagi.
Kedua, mengeluarkan aset bermasalah (terutama surat utang KPR subprime) dari perbankan AS dan memperbesar modal perbankan agar lebih bisa memberi kredit dalam jumlah yang bisa mendukung pertumbuhan ekonomi.
Ketiga, bank sentral dunia harus berani terus menurunkan suku bunga (untuk membantu meringankan bunga kredit) dan, yang lebih penting, pemerintah harus memperbesar belanjanya untuk pembangunan infrastruktur dan memberi stimulus ekonomi - karena investor swasta enggan berinvestasi dalam krisis likuiditas.
Kebijakan di atas bisa berhasil, bisa juga gagal. Hal tersebut beralasan karena kebijakan ekonomi berskala global belum pernah dilakukan dalam sejarah, tetapi risiko terjadinya resesi ekonomi dunia yang parah akan lebih besar kalau bank sentral dan pemerintah dunia tidak melakukan apa-apa.
Kalau berhasil, kapan hasilnya akan kelihatan? Paling cepat dua tahun. Artinya, resesi ekonomi AS dan Eropa akan lebih parah (sementara pertumbuhan ekonomi dunia melambat) pada 2009, sebelum pulih pada 2010. Kenapa? Karena titik terburuk ekonomi AS dan Eropa belum tercapai: misalnya, turunnya harga properti AS (pemicu krisis subprime) belum berakhir (jumlah rumah yang belum terjual masih terlalu banyak), pabrik masih melakukan PHK masal dan masih banyak bank yang harus bangkrut.
Selain itu, dampak stimulus kebijakan moneter dan fiskal memang makan waktu lebih dari satu tahun. Kalau ekonomi dunia baru pulih 2010, kapan pasar saham global pulih? Paling cepat semester 1, 2009, karena pasar saham biasanya menguat 6-9 bulan sebelum sektor riil ekonomi pulih.

DAMPAK KRISIS GLOBAL DI INDONESIA
Dampak resesi ekonomi AS dan Eropa terhadap Indonesia tentunya negatif, tetapi karena net-ekspor (ekspor dikurangi impor) hanya menggerakkan sekitar 8% dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia, maka dampaknya relatif kecil dibandingkan dengan negara tetangga yang ketergantungan ekspornya ke AS besar, misalnya Hong Kong, Singapura, dan Malaysia.
Seperti pada tahun 2001/2002, atau terakhir kali AS mengalami resesi, ada tiga negara di Asia yang tidak terlalu terpukul ekonominya: China, India, dan Indonesia. Ketiga negara ini memiliki penduduk yang banyak sehingga belanja masyarakatnya merupakan motor penggerak ekonomi yang kuat. Untuk ekonomi Indonesia, dampak negatif kenaikan harga bahan bakar minyak sebesar 125% pada 2005 jelas lebih besar dari pada dampak resesi ekonomi AS.
Namun demikian, krisis finansial global dan lumpuhnya sistem perbankan global yang berlarut akan berdampak sangat negatif terhadap Indonesia, karena pembiayaan kegiatan investasi di Indonesia (baik oleh pengusaha dalam maupun luar negeri) akan terus menciut, penyerapan tenaga kerja melambat dan akibatnya daya beli masyarakat turun, yang akhirnya akan menurunkan pertumbuhan ekonomi.
Dari sini kita tahu bahwa dampak krisis moneter di Amerika Serikat yang menyebabkan krisis global yang berdampak terhadap perekonomian Indonesia tidak hanya pada melemahnya nilai tukar Rupiah, namun juga pada berbagai sector lain yang lebih rumit yaitu sector perbankan dan properti. Berikut akan dijelaskan dengan singkat.

1. Nilai Tukar Rupiah
Kemorosotan yang tajam atas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Juga anjloknya nilai tukar Rupiah atas beberapa mata uang regional dan internasional.
Pada awalnya krisis hanya sebatas melanda negara Amerika Serikat, Eropa, dan negara-negara yang bergabung di Uni Eropa. Namun, aliran gelombang krisis yang keras ternyata sampai di kawasan Asia.
Para investor yang menanamkan modalnya pada sektor non riil mulai menarik kembali dana-dana mereka yang tertanam di lantai bursa. Penarikan dana dengan denominasi mata uang asing oleh investor di beberapa negara kawasan Asia tujuannya adalah menutupi kerugian keuangan yang tengah melanda melanda negara-negara investor tersebut.
Kebijakan penarikan dana semakin agresif seiring dengan keringnya likuiditas negara-negara investor. Perilaku ini bisa kita cermati dengan meroketnya bunga pasar uang antar bank.
Di Indonesia kejatuhan IHSG yang pada penutupan 27/10/2008 mencapai 6,96% atau turun sebesar 48,96 point dengan total IHSG sebesar 1,166 point merupakan nilai yang sama di tahun 2000. Merosotnya IHSG yang mencapai angka 6,96% adalah penurunan tertinggi untuk kawasan Asia. Kecuali Bursa Filipina yang mencapai 12%. Otoritas Bursa terpaksa mensuspensi perdagangan saham pada sesi pertama. Selain itu bursa regional seperti Han Seng, Nikkei, Kospi, Seoul, dan Strait Times Singapore turun rata-rata sekitar 3%-5%.
Gejolak penarikan dana oleh investor asing terlihat pada Surat Utang Negara. Tercatat sedikitnya Rp 2,1 triliun dana berdenominasi asing yang tertanam di SUN telah keluar.
Derasnya penarikan dana oleh investor berimbas kepada pelemahan nilai tukar rupiah terhadap beberapa mata uang asing. Pemerintah lewat Bank Indonesia mencoba untuk menahan laju pelemahan rupiah lewat intervensi pasar. Namun, tentu saja dengan kekuatan yang seharusnya sudah terkalkulasi.
Tentu saja pemerintah lewat beberapa kebijakan serta kemudahan-kemudahan berinvestasi mengajak para investor untuk menanamkan uangnya pada sektor riil. Lantas sejauh mana pengaruh krisis keuangan global yang mengakibatkan anjloknya IHSG dan merosotnya nilai tukar rupiah kepada sektor rill?
Pada beberapa komoditas yang bersentuhan langsung dengan petani kecil atau pengusaha kecil dan menengah yang berorientasi ekspor sangat dirasakan sekali dampak terjadinya krisis keuangan global ini.
Pesanan-pesanan dari pembeli yang berkedudukan di luar negeri terpaksa dibatalkan. Mereka lebih memfokuskan diri kepada restrukturisasi keuangan internal. Terlebih lagi semakin sulitnya mendapat kucuran kredit dari perbankan dalam negeri.
Begitu juga yang dialami beberapa petani yang menggarap komoditas-komoditas seperti kelapa sawit, karet, dan kopra. Ketiga komoditas tersebut di lapangan terjadi penurunan harga jual yang mencapai 60%-70%.
Akibat penurunan yang tajam tersebut membuat petani tidak mampu lagi melakukan produksi dikarenakan hasil penjualan yang diterima masih di bawah ongkos produksi secara total keseluruhan.

2. Perbankan
Likuiditas adalah kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban hutang-hutangnya,dan dapat membayar kembali semua deposannya, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan para debitur tanpa terjadi penangguhan. Pada saat ini akibat krisis keuangan global, perbankan nasional mengalami imbasnya terutama ketatnya likuiditas di perbankan nasional. Ditambah dengan besarnya uang pemerintah yang ada di Bank Indonesia (BI) membuat likuiditas perbankan sangat ketat sehingga suku bunga ikut naik pula. Tingkat suku bunga acuan (BI rate) yang sekarang berada pada posisi 9,50%. Saat ini Perbankan nasional memberlakukan prosedur penyaluran kredit investasi yang diperketat.
Industri Perbankan menyambut positif langkah Pemerintah menaikkan nilai penjaminan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), menjadi maksimum Rp. 2 Milliar, naik 20 kali lipat dari maksimum Rp 100 Juta. Payung hukumnya berupa Perppu tentang Perubahan atas UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang telah ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

3. Properti
Sektor properti yang sangat terasa menerima imbasan dari krisis ini. Pertumbuhan industri properti dalam negeri yang lamban ditandai dengan adanya penjadwalan kembali atas rencana proyek yang sudah ditetapkan.
Perbankan sepertinya menyetop sementara untuk pemberian kredit sektor properti. Bagi industri properti pendanaan dari perbankan merupakan kebutuhan dana yang vital di samping mereka mengalokasikan dana internal.
Mungkin yang sangat dirasa adalah kenaikan suku bunga kredit pemilikan rumah. Dengan ditetapkannya suku bunga acuan atau BI rate yang baru sebesar 9.5% akan menambah cost of fund dari pengembang jika sumber dana berasal dari pinjaman. Kenaikan ini memberatkan sisi konsumen yang akan menanggung kisaran bunga kredit kepemilikan sebesar 13%-16%.
Dampak dari pengaruh krisis keuangan global mulai mengganggu sektor properti, salah satunya pengembang mulai menahan dana (wait dan see) untuk berinvestasi.
Tingkat suku bunga acuan (BI rate) yang sekarang berada pada posisi 9,50 persen diakui telah membebani pengembang saat ini, utamanya dalam memasarkan perumahan mereka.
Ketua DPD Real Estate Indonesia Sulawesi Selatan, Ir H Jamaluddin Jafar di Makassar, Senin (10/11). Mengatakan bahwa mereka belum bisa berharap banyak pasar properti dalam waktu dekat bisa bergairah kembali, bila kondisi perekonomian masih seperti ini.
Pengetatan perbankan mengeluarkan kredit investasi, katanya, menyebabkan sektor properti semakin kesulitan untuk bertahan. mereka berharap untuk bisa keluar dari kesulitan ekonomi ini, perbankan bisa memberikan "stimulan" dengan menurunkan BI rate 8,50% sampai 9% sebagai instrumen penting untuk mendorong bisnis properti ini bergairah kembali.
Ia mengatakan, dampak dari pengetatan yang diberlakukan oleh perbankan, membuat uang muka yang diberlakukan oleh perbankan naik sampai 50% dari harga rumah, dari sebelum krisis global ini terjadi sekitar 20-30%.
"Sekarang pembeli atau user itu tetap ada, namun kendala kita ketika user ini berhubungan dengan perbankan, mereka sangat terbebani karena ada bank yang menerapkan pembayaran uang muka ini sampai 50% dari harga rumah, belum lagi pengetatan yang diterapkan oleh perbankan kepada user," ungkapnya.
Jamaluddin menambahkan, sektor properti ini dipastikan akan seret bila pemerintah dan perbankan tidak segera memberi stimulan, termasuk target pemenuhan rumah oleh REI dipastikan akan terkoreksi dan sulit dicapai dengan kondisi perekonomian tidak stabil.
Pertumbuhan sektor properti berarti juga menumbuhkan industri yang lain. Sebagai contoh, pembangunan sebuah gedung akan menyerap produksi industri semen, paku, kawat, baja, kayu dan seng. Dari berbagai sektor industri yang tumbuh itu, maka akan banyak tenaga kerja yang terlibat. Bukan hanya pekerja di sektor properti saja, tetapi juga tenaga kerja di berbagai sektor penunjang lainnya. Untuk itu properti harus tetap tumbuh.
Struktur pembiayaan di sektor properti sekarang ini berbeda dari 1998-an. Saat itu, pengembang memang banyak melakukan pinjaman ke bank untuk membangun properti. Namun, saat ini pengembang lebih banyak mengandalkan equity (modal) daripada loan (pinjaman). Sekarang lebih banyak pengembang yang menggunakan kerjasama equity, misalkan lahan milik orang lain, kita yang bangun. Tapi, untuk proyek besar masih pakai loan atau pinjaman.
Ekspansi bisnis properti pascakrisis tahun 2003 hingga 2008, kredit properti yang dipakai pengembang mencapai Rp 186,3 triliun, (lihat tabel) sebagian besar atau 64 persen senilai Rp 119 triliun adalah kredit pemilikan rumah (KPR). Sementara kredit konstruksi dan kredit real estat hanya mencapai 36%, masing-masing 21,9% atau senilai Rp 40,8 triliun adalah kredit konstruksi dan 14,22% atau Rp 26,5 triliun adalah kredit real estat.
Konsumen semakin pandai memilih proyek-proyek properti yang akan dibelinya dengan menyeleksi pengembang yang sudah teruji lolos dari krisis. Mereka semakin pintar untuk memilah pengembang yang kredibel dan memilih proyek yang sesuai dengan kemampuan ekonominya.
Mereka membeli sesuai dengan kebutuhannya. Tidak banyak konsumen yang menebar uang di banyak proyek properti sebagai ajang spekulasi. Mereka juga lebih berhati-hati dalam memilih proyek properti, dengan melihat bagaimana track record pengembangnya.

Dampak Krisis Global Terhadap Manajemen Sumber Daya Manusia

Riuh rendahnya kondisi moneter global yang sudah berlangsung selama sebulan lebih ini gara-gara bangkrutnya salah satu perusahaan keuangan Lehman Brothers di Amerika Serikat. Jelas saja hal itu berpengaruh pada kondisi ekonomi AS. Pasti lambat laun juga berimbas pada seluruh negara, seperti di Eropa dan Asia. Bahkan bisa menjadi ancaman. Hal ini terlihat dari kondisi bursa Asia yang anjlok, IHSG di bursa efek menurun tajam; harga dolar terhadap rupiah menguat sampai senilai Rp 9.665 perdolar US; harga minyak anjlok mencapai 90 dolar US perbarelnya. Walau pemerintah AS sudah mengeluarkan kebijakan bale out senilai 700 miliar dolar US namun masih patut diwaspadai. Apakah lambat laun ada pengaruhnya terhadap dunia usaha Indonesia?

Kalau tidak disiapkan kebijakan moneter dan ekonomi yang stratejik maka dikhawatirkan dapat menimbulkan krisis moneter dan ekonomi jilid kedua. Seperti diketahui Indonesia mengalami krisis moneter dan ekonomi yang parah pada tahun 1997-1998. Ketika itu nilai dolar US yang menguat belipat di sisi yang satu dan sisi lain fundamental ekonomi yang rapuh mengakibatkan dunia usaha banyak yang kolaps. Akibat lanjutannya adalah terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK). Akankah hal itu terjadi lagi sekarang? Hal itu sangat bergantung pada derajad pengaruh dari kebijakan bale out AS. Kalau minimal dalam sebulan ini kebijakan itu mampu meredam krisis multidimensi di AS maka diharapkan dapat memperkecil efek negatif terhadap kondisi moneter dan ekonomi global. Sementara di Indonesia, kebijakan uang ketat dan menaikkan BI rate hingga menjadi 9.25% mudah-mudahan dapat menjadi remedi jangka pendek. Selain itu kegiatan ekspor tetap harus digalakkan dengan pemberian insentif fiskal misalnya. Dengan demikian target pertumbuhan ekonomi tahun 2008 sebesar 6.3% bisa terpenuhi.
Di tingkat mikro, perusahaan harus mampu meredam keresahan di kalangan karyawannya yang menyangkut isu PHK. Perusahaan harus memiliki strategi SDM yang efektif dan efisien untuk menghadapi efek domino dari krisis moneter dunia dan domestik. Untuk itu strategi peningkatan produktifitas dan mutu kerja harus dapat diterapkan. Program supervisi terhadap proses produk barang dan jasa semakin diperketat. Pendekatan mutu kehidupan kerja di dalam kelompok-kelompok kerja sangat efektif untuk meningkatkan produktifitas kerja karyawan. Selain itu anjuran penghematan dalam penggunaan sumberdaya perusahaan, misalnya listerik, BBM, dan air, perlu digalakkan. Disinilah dituntut peran manajer yang mampu mendorong suasana kerja yang nyaman. Koordinasi intensif dari manajer sangatlah dibutuhkan manakala perusahaan sudah memiliki target-target tertentu untuk ekspor, misalnya. Untuk itu diharapkan manajemen kompensasi berupa insentif bonus juga dapat menolong terwujudnya kestabilan produktifitas kerja yang standar

Kondisi krisis finansial global kali ini memang meletakkan perusahaan pada posisi yang lebih sulit, seiring dengan tuntutan untuk tetap bertahan dalam persaingan di industri namun level penjualan terus mengalami pelemahan. Survei KPMG dan Chartered Institute of Personnel and Development (CIPD) terhadap 892 perusahaan di Inggris memberikan gambaran mengenai bagaimana perusahaan menangani kondisi tersebut.

Pemangkasan Biaya dan Benefit

Salah satu hal yang memang wajar terjadi di kondisi perekonomian yang serba sulit seperti ini adalah pemangkasan berbagai biaya dan benefit. Survei ini menemukan bahwa sekitar 38% dari perusahaan Inggris mengurangi perjalanan bisnisnya. 69% diantaranya sudah mengurangi anggaran perjalanan bisnis, sementara 60% menekan perjalanan ke luar negeri.

Penggunaan teknologi seperti teleconference atau videoconference juga lebih marak, tepatnya yakni 62%. Hal ini mungkin disebabkan oleh meningkatnya aktivitas telecommuting demi melakukan efisiensi di kantor. Sekitar 43% juga sudah meningkatkan penggunaan transportasi publik, dan lebih dari separuh (55%) mengurangi entertainment untuk klien. 20% juga mengurangi ketersediaan minuman atau makanan gratis pada saat rapat.

Pekerjaan Lebih Menumpuk
Nyaris separuh atau 48% dari perusahaan yang disurvei mengaku bahwa workload (beban pekerjaan) bagi masing-masing staf semakin meningkat sebagai akibat dari krisis kredit. Sehingga, nyaris persentase yang sama (46%) mengaku level stress mereka juga meningkat. Workload yang meningkat ini mungkin merupakan dampak buruk dari PHK, atau pekerjaan yang bertambah karena memang banyak masalah yang harus diselesaikan di masa krisis ini.

Yang baiknya, perusahaan melihat sedikit dampak krisis kredit terhadap absensi, level engagement karyawan dan produktivitas. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh mayoritas perusahaan yang mengaku meningkatkan komunikasinya dengan karyawan.

Dari hasil survei ini dapat ditarik beberapa kesimpulan:
• Pemangkasan biaya dan benefit merupakan hal penting yang perlu dilakukan organisasi, terutama memangkas biaya perjalanan bisnis dan benefit yang tidak terlalu penting.

• Untuk melakukan efisiensi, maka perusahaan dapat melakukan telecommuting, dan memanfaatkan teknologi untuk mendukung pekerjaan. Galakkan pula pemakaian transportasi publik demi melakukan penghematan.

• Peran komunikasi dan kepemimpinan menjadi semakin penting. Pemimpin perlu mengkomunikasikan mengenai masalah yang dihadapi perusahaan, dan merumuskan langkah-langkah yang dijalankan secara bersama-sama. Pemimpin perlu meyakinkan karyawan bahwa untuk bertahan dalam masa krisis, maka akan membutuhkan kerja keras dari para karyawan.

• Interaksi yang dilakukan secara reguler akan menumbuhkan jalinan hubungan yang baik dengan karyawan, sehingga pemimpin bisa segera menangani jika terdapat masalah seperti demotivasi, stress, dan sebagainya.
 
Copyright © tukang blog
Designer : belajar internet