BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Era
globalisasi yang melanda dunia menjadikan suatu peluang dan tantangan bagi
industri perbankan. Keadaan tersebut dapat memperluas pasar produk dan jasa
perbankan yang semakin terbuka dan lebih mudah dimasuki serta lebih inovatif.
Selain itu kemajuan teknologi informasi dan komunikasi juga ikut berperan
meningkatkan intensitas persaingan, karena memberi konsumen akses informasi
yang lebih banyak tentang berbagai macam produk yang ditawarkan menciptakan
hubungan kemitraan yang baik dengan konsumen merupakan salah satu tujuan
perusahaan. Hubungan yang baik dengan konsumen merupakan nilai tambah yang
sangat menguntungkan dalam membangun jembatan kemitraan serta mendorong
konsumen untuk menjalin hubungan yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka
panjang, menjadikan perusahaan dapat memahami harapan serta kebutuhan konsumen
dan selanjutnya menciptakan kepuasan konsumen.
Harapan konsumen diyakini mempunyai
peranan yang besar dalam menentukan kualitas produk (barang dan jasa) dan
kepuasan konsumen. Hal tersebut pada dasarnya adalah hubungan yang erat antara
penentuan kualitas dan kepuasan konsumen. Menurut Tjiptono (2004:61) harapan pelanggan
merupakan keyakinan pelanggan sebelum mencoba/membeli suatu produk, yang
dijadikan standar atau acuan dalam menilai kinerja produk tersebut. Dalam
evaluasi produk, konsumen akan menggunakan harapannya sebagai standar atau
acuan. Dengan demikian, harapan konsumenlah yang melatarbelakangi mengapa dua
organisasi pada bisnis yang sama dapat dinilai berbeda oleh konsumen. Dalam
kepuasan konsumen, umumnya harapan merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan
tentang apa yang akan diterimanya. Kepuasan konsumen
merupakan orientasi pemasaran yang sangat penting untuk dilaksanakan. Kepuasan
dan ketidakpuasan konsumen berpengaruh pada pola perilaku selanjutnya. Menurut
Kotler (2009:14) kepuasan mencerminkan penilaian seseorang tentang kinerja
produk anggapannya (atau hasil) dalam kaitannya dengan ekspektasi. Jika kinerja
produk tersebut tidak memenuhi ekspektasi, konsumen tersebut tidak puas dan
kecewa. Jika kinerja produk sesuai dengan ekspektasi, pelanggan tersebut puas,
jika kinerja produk tersebut melebihi ekspektasi, pelanggan tersebut senang. Seperti
halnya pada sebuah Bank, nasabah yang merasa puas terhadap suatu Bank, maka
nasabah tersebut akan menjadi loyal/setia pada Bank tersebut dan akan
menyampaikan tentang kepuasan terhadap Bank pada orang lain, sehingga orang
lain tertarik atau akan ikut menjadi nasabah pada Bank yang sama. Hal ini
tentunya sangat menguntungkan bagi Bank, karena dapat memelihara nasabah yang
ada sekaligus dapat menarik nasabah yang baru.
Meningkatnya intensitas persaingan dan
jumlah pesaing menuntut setiap Bank untuk memerhatikan kebutuhan dan keinginan
nasabahnya serta berusaha memenuhi apa yang mereka harapkan dengan cara yang
lebih unggul serta lebih memuaskan daripada yang dilakukan oleh pihak Bank dan
pesaing lainnya. Sehingga perhatian Bank tidak hanya terbatas pada produk
barang atau jasa yang dihasilkan saja, tetapi juga pada aspek proses, sumber
daya manusia, serta lingkungannya. Aspek-aspek tersebut sangat penting
diperhatikan oleh Bank karena semua itu temasuk sebuah pelayanan untuk
menunjang kepuasan nasabah. Salah satu faktor yang menentukan kepuasan nasabah
adalah persepsi nasabah mengenai kualitas pelayanan. Menurut Parasuraman,
Zeithtaml, dan Berry (1988:12) ada lima dimensi kualitas pelayanan (SERVQUAL) yang harus diperhatikan dengan
kualitas pelayanan yaitu: bukti fisik (tangibles),
keandalan (reliability), daya tanggap
(responsiveness), jaminan (assurance) , empati (empathy).
Bank merupakan lembaga keuangan atau
perusahaan yang bergerak dibidang keuangan. Definisi Bank Menurut Sigit
(2009:84) adalah: badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank
secara sederhana diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya
adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut
kepada masyarakat serta memberikan jasa Bank lainnya. Saat ini persaingan antar
Bank semakin ketat, dalam hal ini kualitas pelayanan menjadi sangat penting
untuk memenuhi kepuasan nasabah. Salah satu produk yang ditawarkan oleh
Bank-Bank di indonesia adalah kredit pensiun.
Bank Saudara merupakan salah satu mitra
PT. TASPEN sebagi Bank kantor bayar bagi pensiun. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
yang sudah memasuki masa pensiun memiliki hak untuk memilih kantor bayar
mereka. Di Yogyakarta ada beberapa Bank yang ditunjuk PT. TASPEN sebagi kantor
bayar pensiun, antara lain: Bank BPD, Bank BRI, Bank BTPN, Bank Saudara dan
Kantor Pos. Kemitraan antara Bank Saudara cabang Yogyakarta dengan PT. TASPEN
sejak bulan Juli 2010. Pensiunan yang berkantor bayar di Bank Saudara mendapat
fasilitas pinjaman kredit pensiun. Kredit pensiun merupakan core bisnis dari Bank Saudara, karena
kredit pensiun memiliki faktor resiko yang lebih kecil. Jumlah outstanding (pinjaman yang diberikan)
untuk pensiun yang berkantor bayar di Bank Saudara hingga bulan Maret 2011
sebesar Rp 2, 9 Miliar dengan jumlah konsumen 145 orang.
Bank Saudara kantor cabang Yogyakarta
bersaing dengan Bank-Bank mitra PT. TASPEN lainnya dalam pemberian fasilitas
kredit pensiun karena keuntungan dari Bank-Bank mitra PT. TASPEN diperoleh
dengan memberikan fasilitas kredit pensiun. Dari wawancara yang dilakukan oleh
peneliti kepada pegawai Bank Saudara cabang Yogyakarta menyebutkan bahwa adanya
keluhan dari para nasabah tentang proses pencairan kredit yang berbelit-belit
dan terlalu lama. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, pada
saat acara pembekalan calon pensiun di lingkungan BKD provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
dengan dilakukan sampling kepada 40 peserta, terdapat 35 orang yang peserta
diantaranya belum mengenal Bank Saudara dan beberapa peserta masih meragukan
eksistensi dari Bank Saudara. Selain itu syarat yang ditentukan oleh Bank
Saudara terkesan lebih rumit
dibandingkan ketentuan yang diperlakukan Bank-Bank yang lain. Berikut
perbandingan syarat-syarat pengajuan kredit dari ketiga bank, antara lain: Bank
Saudara, Bank BPD dan Bank BTPN.
Tabel
1. Syarat-syarat Pengajuan Kredit Bank
NO
|
Bank Saudara
|
BPD
|
BTPN
|
1.
|
Fotocopy
KTP suami dan istri
|
Fotocopy
KTP suami dan istri
|
Fotocopy
KTP pemohon
|
2.
|
Fotocopy
Kartu Keluarga
|
Fotocopy
Kartu Keluarga
|
Fotocopy
Kartu Keluarga
|
3.
|
Slip
gaji
|
Slip
gaji
|
Slip
gaji
|
4.
|
SK
Pensiun
|
SK
Pensiun
|
SK
Pensiun
|
5.
|
Istri
ikut tanda tangan perjanjian kredit
|
Istri
ikut tanda tangan perjanjian kredit
|
Istri
ikut tanda tangan perjanjian kredit
|
6.
|
Fotocopy
Akta Nikah
|
||
7.
|
Pas
Foto Suami dan Istri
|
||
8.
|
Fotocopy
Karip
|
Sumber : Brosur Bank
Dari data di atas menunjukkan bahwa syarat-syarat yang
diberikan oleh Bank Saudara lebih banyak di banding Bank-Bank yang lain. Menurut
informasi dari karyawan Bank Saudara mengatakan bahwa pada bulan maret sampai
dengan juni 2011 ada 9 calon nasabah yang membatalkan kredit pensiun, hal ini
dikarenakan syarat-syarat yang ditetapkan Bank Saudara terlalu berbelit-belit. Bank Saudara harus mampu bersaing dengan
Bank-bank papan atas lainnya, salah satu faktor persaingan adalah dari tingkat
suku bunga. Berikut data persaingan tingkat suku bunga dari bank Saudara, BTPN
dan BPD sebagai berikut :
Tabel 2.
Perbedaan tingkat suku bunga dari Bank Saudara, BTPN dan BPD
No
|
Jangka Waktu Pinjaman
|
Bank Saudara
|
BTPN
|
BPD
|
1.
|
12 Bulan
|
0,88%
|
0,92%
|
0,79%
|
2.
|
24 Bulan
|
0,87%
|
0,95%
|
0,78%
|
3.
|
36 Bulan
|
0,99%
|
1,12%
|
0,79%
|
4.
|
48 Bulan
|
1,01%
|
1,14%
|
0,80%
|
5.
|
60 Bulan
|
1,04%
|
1,17%
|
0,82%
|
6.
|
72 Bulan
|
1,07%
|
1,20%
|
0,84%
|
7.
|
84 Bulan
|
1,09%
|
1,22%
|
0,85%
|
8.
|
96 Bulan
|
1,12%
|
1,24%
|
0,87%
|
9.
|
108 Bulan
|
1,14%
|
1,27%
|
0,89%
|
10.
|
120 Bulan
|
1,17%
|
1,30%
|
0,91%
|
Sumber: Brosur Bank
Berdasarkan tabel-2 diatas menunjukkan bahwa ketatnya tingkat persaingan
suku bunga yang ditetapkan oleh masing-masing Bank. Selain persaingan tingkat
suku bunga, tantangan Bank Saudara yang lain adalah adanya kebijakan dari Pemda
Daerah Istimewa Yogyakarta bahwa untuk para Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang
masih aktif wajib melakukan pengambilan gaji melalui Bank BPD. Bank Saudara
harus tetap bersaing dengan Bank-Bank lainnya supaya kelangsungan hidup
perusahaan tetap berjalan dan mendapatkan profit yang telah ditetapkan di
Rencana dan Anggaran Tahunan ( RKAT). Bank Saudara harus bisa memberikan value yang lebih dibanding dengan Bank-Bank
pesaingnya. Pelayanan yang lebih ramah, proses yang tidak berbelit dan memberikan
kemudahan bagi nasabah dapat menjadi nilai lebih tersendiri bagi suatu Bank.
Mengacu
pada penelitian yang dilakukan oleh Rita
Devia Saraswati (2009) di BPR Nusamba Bantul menyebutkan bahwa kinerja yang
dilakukan oleh bank tersebut belum mampu memenuhi harapan konsumen, sedangkan
dari analisis kuantitatif menggunakan diagram kartesius menyebutkan bahwa perlu
adanya perbaikan pada dimensi Bukti langsung (Tangible) karena berada pada kuadran A. Oleh karena itu penulis
tertarik untuk melakukan penelitian berjudul “Analisis Kepuasan Konsumen Kredit
Pensiun Berbasis Kualitas Pelayanan (Studi
Kasus Pada Bank Saudara Cabang Yogyakarta)”.
Oleh:
Desi Irawati
07408141034
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012
Terimakasih Atas Kunjungannya
Judul: Analisis Kepuasan Konsumen Kredit Pensiun Berbasis Kualitas Pelayanan (Studi Kasus Pada Bank Saudara Cabang Yogyakarta)
Ditulis oleh Belajar Online Shop
Rating Blog 5 dari 5
Item Reviewed: Analisis Kepuasan Konsumen Kredit Pensiun Berbasis Kualitas Pelayanan (Studi Kasus Pada Bank Saudara Cabang Yogyakarta)
Semoga artikel Analisis Kepuasan Konsumen Kredit Pensiun Berbasis Kualitas Pelayanan (Studi Kasus Pada Bank Saudara Cabang Yogyakarta) ini bermanfaat bagi saudara. Silahkan membaca artikel kami yang lain.
Judul: Analisis Kepuasan Konsumen Kredit Pensiun Berbasis Kualitas Pelayanan (Studi Kasus Pada Bank Saudara Cabang Yogyakarta)
Ditulis oleh Belajar Online Shop
Rating Blog 5 dari 5
Item Reviewed: Analisis Kepuasan Konsumen Kredit Pensiun Berbasis Kualitas Pelayanan (Studi Kasus Pada Bank Saudara Cabang Yogyakarta)
Semoga artikel Analisis Kepuasan Konsumen Kredit Pensiun Berbasis Kualitas Pelayanan (Studi Kasus Pada Bank Saudara Cabang Yogyakarta) ini bermanfaat bagi saudara. Silahkan membaca artikel kami yang lain.
0 komentar:
Post a Comment
Komentar anda sangat berguna untuk perkembangan blog anda dan blog ini. Anda mendapat backlink GRAATIS , Silahkan Berkomentar...